Twenty one: terjerat cinta

59 5 0
                                    

Tadddaaaa!!
Author come back karna uasnya udah selesai.
Nggak mau vakum lama-lama nanti kalian kangen lagi?
Hahaha pede gila authornya
Oke,sekarang kita baper baperan yok sama couple meysa dan reyhan 😍

🍁 🍁 🍁 🍁 🍁

Beruntung reyhan kembali untuk mengambil jaketnya yang ketinggalan,lalu aku yang terkapar segera dilarikan ke rumah sakit.

Jarum suntik itu menelusup ditanganku dengan sebuah selang dikedua lubang hidungku.
Mengenaskan!

Aku yang dahulu kuat untuk apapun,kini hanya untuk sekedar berdiri saja aku lemah.
Aku tak henti-hentinya merutuki diriku yang lemah ini.

Ines masih diluar jendela menatapku nanar,air matanya bergelimang dipipi.aku tau dia sangat menyayangiku, karna itu aku merasa bodoh telah menyakiti hatinya.

Dr.kenzie telah selesai menanganiku lalu keluar dan memanggil ines.

"Saudari ines bisa keruangan saya sebentar?ada yang mau saya bicarakan!"

"Ehm,,iya dok"

Ines menatap reyhan pertanda bahwa dia izin ke ruang dokter.
Seakan paham reyhan menganggukan kepala.

Setelah ines pergi,reyhan pun masuk ke ruang dimana aku dirawat.walau mataku terpejam tapi hatiku merasakan kehadiran reyhan,dia duduk disampingku lalu menelusupkan jemarinya pada tanganku.

"Hai cewek gila!lo kenapa jadi gini?kenapa lo nggak cerita apapun ke gue?gue tau kalo lo benci banget sama gue tapi asal lo tau guee,,"

Ucapan reyhan terpotong saat suster datang untuk memeriksa kembali keadaanku.

Aku makin penasaran dengan apa yang akan reyhan katakan,
Tapi kenapa dia malah menafsirkan kebencianku sebagai rasa benci tak tahukah dia kalau aku mencintainya.

"Maaf mas,mohon tunggu diluar dulu!"-ujar salah satu suster

🍁 🍁 🍁 🍁 🍁

Sedangkan ines didalam ruangan dr.kenzie bertanya-tanya ada apa denganku.

" silahkan duduk!"

Ines pun duduk lalu bertanya

"Ada apa ya dok?"

"Sebenarnya saya sulit mengatakan ini,tapi saya tidak tega melihat meysa menderita tanpa ada semangat!"

Perkataan dr.kenzie membuat ines mengernyitkan dahi.
dr.kenzie terlalu berbelit-belit menyampaikannya.
Dan jika ines tahu,itu adalah malapetaka bagiku.

"Dokter ini ngomong apa?kok berbelit-belit!"

"Meysa terkena leukimia(!)yah walaupun baru stadium awal tapi kita harus menyemangatinya supaya cepat sembuh"

Aku pengen nimpuk dr.kenzie yang nggak bisa diajak kompromi sama sekali.
Aku cuma nggak mau ngebebanin siapapun,itu aja!

Sontak perkataan itu membuat ines shock bukan main.tanpa sadar raut mukanya berubah.

FREAK [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang