13-aneh

16 2 0
                                        

Saat sampai di rumah, aku segera kekamar untuk meletakkan tas sekolah ku. Aku menuju lemari dan mengambil baju. Aku rasa aku butuh mandi air dingin untuk menyegarkan pikiranku.

Aku masuk kamar mandi dan mandi selama kurang lebih setengah jam. Saat keluar dari kamar mandi rasanya kepalaku sangat dingin dan aku mulai membuka sebuah novel. Aku membacanya di atas kasur empuk ini.

"Kenapa bagian ini pas banget dah sama hidup gw? Ah.... bukannya gw bisa lupain dia malah jadi tambah kepikiran aja!" Kata ku.

Aku menutup novel ku dan aku metakkannya di atas meja. Aku berjalan ke halaman belakang untuk menghirup udara segar.

Aku duduk di salah satu kursi dan menyenderkan badanku di sina. Aku menarik napas dalam-dalam kemudian aku keluarkan. Aku melakukannya sembari menatap langit.

Aku memegang kalung yang ada di leherku. Aku merasa ada kenyamanan menjalar di dalam hatu dan pikiranku. Aku menatap langit. Belajar melupakan apa yang telah terjadi.

Aku memejamkan mataku dan aku tertidur di kursi itu.

***

Putih.... sekelilingku terlihat putih. Aku mengetjapkan mataku perlahan-lahan. Aku mulai dapat melihat sekeliling ku. Dan semuanya sangat jelas.

Aku berjalan di tengah taman yang aku tak tahu di taman mana. Aku menuju sebuah kursi taman yang ada. Aku duduk di sana. Aku mengedarkan pandangan ke sekeliling ku. Aku melihat ada sepasang kekasih dari kejauhan.

Nampak ada pertengkaran kecil diantara keduanya. Aku berdiri dan jalan mendakati mereka. Aku seperti mengenal potongan tuh tersebut. Tapi aku tak dapat melihat wajah mereka karena mengeluarkan sinar putih.

"Aku mau kita putus sekarang!" Kata laki-laki.

"Kenapa kamu mau mutusin aku?" Kata perempuan.

"Aku ngerasa kamu udah gak cocok sama aku! Aku ngerasa kamu udah jarang ada di samping aku!" Kata laki-laki sedikit membentak.

"Sejak kapan aku gak ada di samping kamu?! Hah?! Coba jawab!!!" Kata perempuat. Dan laki-laki itu hanya dapat terdiam tidak dapat berkata apa-apa lagi.

"Huh.... Aku yakin kalo kamu mau mutusin aku gara-gara adanya si angel kan?!!!" Kata perempuan dengan nada tinggi dan nampaknya ia sudah ingin menangis.

"Bukan!!! Ini semua gak ada sangkut pautnya sama angel! Jadi kamu jangan bawa-bawa dia! Aku gak suka!" Kata laki-laku mulai membentak.

"Ya kamu akan bela terus dia sampai kapan pun!! Karena aku tau kalo kamu itu gak pernah cinta sama aku!! Kamu cuma jadiin aku pelampiasan!! Aku udah gak tahan kalo harus di giniin!! Gak seharusnya kamu ngelakuin itu sama aku!!!" Kata perempuan.

"Emang kamu tau dari mana kalo aku cuma jadiin kamu pelampiasan?! Hah?! Jawab!!" Kata laki-laki.

"Aku bisa nilai sendiri kali! Dan inget kamu yang udah buat aku jatuh cinta sama kamu dan kamu ngelukain aku gitu aja, aku yakin kamu akan merasakan apa yang aku rasakan suatu saat nanti!!! Dan aku rasa itu akan lebih parah dari apa yang aku rasa kan! Ingat itu!" Kata perempuan.

Perempuan berjalan pergi dan kemudian laki-laki berjalan ke arah sebaliknya. Aku berjalan mengikuti wanita tersebut. Dia duduk di kursi taman yabg tadi sempat aku tempati.

"Eekhm." Aku berdeham agar perempuan itu meluhat ke arah ku.

"Boleh aku duduk di sini?" Kata ku sopan padanya. Ia hanya menganggukkan kepalanya.
"Maaf, tadi aku gak sengaja denger kalian bertengkar." Kata ku.

Aku menatap wajahnya kali ini aku sudah dapat melihat wajahnya dengan jelas. Ternyata itu adalah khana teman sekolah ku.

"Iya. Itu tadi josua sel. Dia ajak aku ke sini buat minta putus." Kata nya sambil menahan air mata yang hendak jatuh.

"Kenapa dia minta putus? Padahal setau ku hubungan kalian baik-baik aja." Kata ku.

"Kamu kan sekelas sama josua dan angel kan?" Kata nya. Aku hanya menganggukkan kepalaku.
"Nah josua dan angel belakangan ini jadi deket." Kata nya.

"Iya, aku juga bisa liat itu." Kata ku.

"Kamu juga pasti tau kan kalo dulu josua pernah suka sama angel, tapi angel malah nolak josua dengan alasan yang tidak jelas." Kata nya. Aku mengangguk lagi.

"Nah, malah sekarang dia itu ngedeketin si josua lagi. Dia udah ngancurin hubungan aku sama josua sel! Awalnya aku gak pernah mikir bahwa dia itu jadiin aku pelampiasannya. Aku pikir kejadian itu kan udah setahun. Aku pikir dia udah bisa lupain si angel, tapi sayangnya tebakan aku salah.

Dia masih sama yang selalu mencintai angel. Dan dia gak pernah sayang sama aku! Aku kecewa! Kenapa dia harua milih angel pas aku udah jatuh terlalu dalam?! Kenapa sel?!" Kata khana, tak terasa air mata yang dari tadi ia bendung kini mengalir bebas dengan derasnya.

"Munkin aja waktu dia lagi belajar lupain angel dia ngeliat ada kamu di deketnya dan maka dari itu di pacaran sama kamu, berharap kamu bisa ngapus bayabgan angel yang ada, terlebih luka yang telah ia buat.

Dan aku rasa sekarang saat di satu kelas sama angel, angel sadar akan perasaannya dan ia berusaha untuk ngilangin luka yang pernah ia buat dulu." Kata ku sambil mengeluh punggung khana berharap ia dapat tenang.

"Iya aku tau, tapi kenapa harus sekarang? Kenapa pas aku udah jatuh cinta terlalu dalam sama dia?" Kata nya.

"Munkin lebih baik sekarang dari pada nanti ketika kamu sudah lebih dalam lagi cinta sama dia. Dan ini adalah goresan luka yang timbul karena dia, aku tau itu gak mudah buat sembuhnya. Tapi aku yakin hati kamu kuat. Dan aku harap ini adalah saat di mana hati kamu menjadi lebih tegar bukan menjadi lebih rapuh." Kata ku.

"Makasih ya sel. Aku seneng ketemu sama orang sebaik kamu. Maaf juga karena aku kadang gak pernah anggap kamu ada dan gak berlaku baik sama kamu. Aku nyesel gak pernah jadi temen deket kamu. Aku berharap setelah hari ini aku bisa curhat sama kamu." Kata nya.

"Gak masalah. Aku akan selalu ada buat orang yang ngebutuhin bantuan aku. Kapan pun kalo kamu butuh temen curhat, aku ada kok. Aku bisa dengerin curhatan kamu." Kata ku.

"Makasih ya. Lain kali aku bakal hubungin kamu buat curhat sama kamu ya. Makasih banget udah mau jadi temen curhat aku." Kata khana.

"Iya sama-sama. Kayaknya aku harus pulang sekarang." Kata ku.

"Iya, aku juga. See you next time ya." Kata nya.

Aku tersenyum padanya dan melangkah pergi.

***

Saat aku terbangun aku sudah di dalam kamar.

Meski Saling BerdekatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang