Aku berjalan di sekolah sd ku. Aku dapat melihat teman-temanku saat masih sd. Bel pun berbunyi. Anak-anak segera berlari-lari menuju kelasnya. Saat semua anak-anak sudah masuk kedalam kelas, aku berkeliling melihat dari kelas satu, kemudian aku berjalan menuju kelas dua, kelas tiga, kelas empat. Aku berhenti di sana.
Astaga.. aku melihat aku saat masih kecil. Ya aku yabg tenfah duduk di bangku kelas empat sd.
"Aku sangat kecil di sana." Kata ku sambil memperhatikan diri ku saat kecil.
"Sebentar. Itu sepertinya lutgardis. Dia duduk di dekat maja." Kataku saat melihat seorang anak perempuan yang duduk dibelakang seorang anak laki-laki yang aku yakini itu adalah lutgardis dan maja.
Dulu aku memeng pernah suka dengannya. Tapi entah mengapa rasa tertarik ku lama-lama hilang.
"Maja, kamu ngerti gak yang materi ini?" Tanya lutgardis pada maja sambil mengunjukkan bukunya.
"Iya ngerti." Kata maja sambil menjelaskan.
"Makasih ya." Kata lutgardis.
"Ah.. dia ganteng banget. Aku makin sayang sama dia. Udah gitu dia baik banget lagi." Batin lutgardis.
Aku layaknya dapat mendengar suara hati dari lutgardis. Aku hanya memperhatikannya saja. Hanya dari luar. Tak lama bel istirahat pun berbunyi. Anak-anak segera keluar kelas untuk ke kamar mandi, kantin, dan bermain di lapangan sekolah.
Aku melihat diriku makan di kels di tempat dudukku yabg cukup di belakang. Lutgardis juga tengah makan berdampingan dengan maja. Aku hanya melihat saja.
"Maja aku tuh sayang banget sama kamu." Batin lutgardis. Suara itu terdengat lagi.
"Lutgardis itu manis, baik, walau kadang agak ngeseliin sih." Batin maja.
"Ahhhh.... mama... ada apa dengan aku? Kenapa aku kecewa lihat mereka bersama?" Batin ku saat kecil.
Aku dapat mendengar semua yang di ucapkan di dalam hati.
Saat pulang sekolah, aku melihat aku kecil pulang. Sedangkan lutgardis dan maja masih bermain di sekolah. Mereka bermain bersama.
"Lutgardis, main yuk kerumah tante." Kata mamanya maja.
"Aku mau tante. Tapi mama kasih gak ya?" Kata lutgardis.
"Ya nanti tante yang bilang. Kita sama-sama aja ke rumah tantenya." Kata mamanya maja.
"Iya, lutgardis, kamu main aja di rumah aku. Aku punya banyak mainan. Kita juga bisa main sepeda bareng." Kata maja.
"Ya udah. Tapi bilang sama mama aku dulu ya." Kata lutgardis.
"Iya, kita ke mama kamu yuk." Ajak mamanya maja.
"Ayo." Kata lutgardis.
"Mama, aku boleh main ke rumah maja gak?" Kata lutgardis pada mama nya.
"Gak usah ya, kita pulang aja." Kata mama melarang.
"Ah..." Kata lutgardis kecewa.
"Udahlah jeng gak papa. Lagian juga tadi saya yang ajak." Kata mamanya maja.
"Tapi jeng, saya takut anak saya ngerepotin jeng loh." Kata mamanya lutgardis.
"Udah gak papa, jeng juga ikut aja. Sekalian kita ngobrol bareng sambil anak-anak main." Kata mamanya maja.
"ya udah deh." Kata mamanya lutgardis.
Saat di rumahnya maja, mamanya lutgardis dan mamanya maja berbincang bersama di teras belakang rumah. Sedangkan lutgardis dan maja bermain di kamarnya maja.
"Dis, kita main yang lain yuk, bosen." Kata maja.
"Main apa?" Kata lutgardis yang juga sudah mulai bosan.
"Gimana kalo kita main sepeda aja." Ajak maja.
"Boleh." Kata lutgardis.
Mereka berjalan keluar kamar dan menuju tempat maja menaruh sepedanya. Maja mengeluarkan sepedanya.
"Naik sini." Kata maja sambil menepuk jok belakang sepedanya. Lutgardis hanya terdiam. Ia tampak ragu untuk naik.
"Ayo. Jangan takut. Kamu gak akan jatoh ko." Kata maja meyakinkan.
"Ya udah deh." Kata lutgardis. Dia naik di boncengannya.
Merka berkeliling di sekitar perumahannya. Maja terus mengayuh sepedanya perlahan-lahan. Mereka berhenti di tepi perumahan, tepatnya di sebuah taman yang cukup indah. Mereka berkeliling taman itu. Mereka bermain kejar-kejaran di taman tersebut. Mereka layaknya tak kenal lelah sama sekali. Hingga akhirnya mereka berdua membaringkan tubuh mereka di tengah taman. Mereka menatap langit biru sore hari.
"Liat deh, langitnya biru cerah." Kata lutgardis.
"Iya, itu awannya juga bagusn" kata maja sambil menunjuk awan yang terlihat seperti kuda.
"Iya. Emang ya ciptaan Tuhan itu bagus. gak ada duanya deh." Kata lutgardis.
Maja menatap lutgardis sambil tersenyum. Lalu dia merogo saku celananya, dia mengeluarkan sesuatu.
"Lutgardis, aku mau kasih kamu ini." Kata maja sambil memberika sesuatu pada lutgardis.
"Apa ini?" Kata lutgardis saay menerima sebuah kotak di tangannya.
"Buka aja." Kata maja.
Lutgardis membukanya. Ia mendapati sebuah gelang. Gelang itu sama persis dengan punya maja.
"Gelang? Buat apa gelang ini?" Kata lutgardis.
"Iya, itu gelang. Aku beli gelang itu bareng sama gelang yang aku pake sekarang. Waktu mama ku mau beliin buat aku, aku inget kamu. Jadi aku beli dua, satu aku pake dan yabg satunya lagi biat kamu." Kata maja.
"Makasih ya. Ini bagus banget." Puji lutgardis.
"Aku mau kamu pake terus gelang itu ya." Kata maja.
Lutgardis hanya menjawab dengan sebuah anggukkan. Maja membantu lutgardis memasang gelang tersebut.
Mereka pulang ke rumah maja. Kali ini maja mengayuh sepeda nya lebih pelan lagi. Mereka sampai di rumah maja sudah pukul 17:00. Mamanya lutgardis dan mamanya maja sudah kawathir akan keberadaan anak-anaknya. Saat mereka sampai, mamanya sudah ada di depan rumah.
"Kalian dari mana aja? Mama kawathir tau." Kata mamanya maja.
"Maaf ma. Tadi kita bosen main di kamar. Trus aku ajak lutgardis main sepeda. Trus kita main kejar-kejaran di taman." Kata maja sambil menunduk.
"Tapi maja, kamu harusnya bilang dulu sama mama. Kan mama jadi gak enak sama mamanya lutgardis." Kata mamanya maja halus.
"Tante jangan marahin maja." Kata lutgardis.
"Tante aku minta maaf ya." Kata maja sambil merapatkan kedua tangannya di depan dada.
"Iya gak papa. Tante cuma kawathir aja, takut ada apa-apa sama kalian. Makanya tante kawathir." Kata mamanya lutgardis sambil memegang wajah maja.
"Tante, aku juga minta maaf ya gara-gara kita pergi gak bilang-bilang." Kata lutgardis pada mamanya maja.
"Iya gak papa sayang. Tapi lain kali kalian jangan ulangin lagi ya." Kata mamanya maja.
"Iya ma." Kata maja berbarengan dengan lutgardis yang mengatakan "Iya tante."
"Jeng, kita pulang dulu ya." Kata mamanya lutgardis.
"Tante aku pulang dulu ya." Kata lutgardis.
"Iya. Kapan-kapan main lagi ya ke sini." Kata mamanya maja.
"Iya, jeng, nanti kapan waktu deh ya." Kata mama.
"Dadah maja." Kata lutgardis.
"Dahh.... kapan-kapan main lagi ya." Kata maja.
Lutgardis dan mamanya pun pulang ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meski Saling Berdekatan
De TodoWalau kita dekat. Kamu terasa jauh. Meski kita bersama. Tapi layaknya ku sendiri. Meski kau tak menemani. Ku tetap mencoba berada di dekat dirimu. Meski kau tak pernah menganggap ku ada disisi dan hidup mu. Kuu kan tetap ada di sisi dan hidup mu.