Flash back
Angel pov
Liat aja selita, lu gak akan lolos hari ini. Gw udah nyusun rencana sematang munkin agar hidup lu rusak dan pergi jauh dari josua. Kalo gw gak bisa dapetin josua, maka gak ada yang boleh dapetin dia.
Rombongan sekolah pun sampai di penginapan. Setelah dari kamar gw berjalan di sekitar penginapan. Gw liat selita lagi jalan sama josua. Gw ikutin deh mereka.
Gw liat mereka lagi asik ngobrol dan kayaknya josua bakal nembak selita deh, gw harus bertindak cepet.
Autor pov
Angel berjalan mendekati selita dengab hati-hati. Saat sudah tak jauh dia berjalan mundur dengan langkah yang cukup cepat agak ia dapat menabrak punggu selita dan jatuh bersama.
Angel menabrak punggu selita dan mereka terjatuh bersama. Angel mengangkat tangannya keatas.
"Tuhan jika aku tak dapat memiliki dia, maka gak ada orang lain yang boleh memiliki dia. Lebih baik kita mati aja berdua selita." Batin angel.Sungguh keberuntungan ada di pihak angel karena josua dapat menggapai tangannya.
"Tuhan jika ini adalah akhir perjalanan ku, aku serahkan hidup ku untuk mu. Tapi biarlah orang yang ada di sekeliling ku dan mereka yang menyayangi ku jangan kau buat mereka khawatir dengan kepergian ku." Batin selita. Selita menggenggam kalung yang ada di lehernya tanpa sadar sebelum ia kehilangan kesadarannya.
Angel di tarik naik keatas dan di mintai keterangan oleh kepala sekolah. Dan angel mengarang cerita bahwa ia di kejar oleh orang jahat maka ia dapat terjatuh bersama selita. Dan ia pura-pura tampak menyesal. Walau dalam hatinya ia bersorak gembira karena dapat melenyapkan lawannya.
Flash back off
Pencarian di lakukan tim sar. Tim sar telah menyusuri tepian pantai di sekitar lokasi selita jatuh. Tapi selita tak kunjubg di temukan. Karena hari sudah malam maka pencarian di tunda dulu sampai esok pagi.
"Aaaaa..... kenapa gw bego banget sih?! Kenapa gw bisa lalai!!! Kenapa?!!! Gw gak sanggup hidup tanpa lu sel. Kenapa lu harus pergi?! Kenapa?!! Kenapa tuhan dan takdir seakan mempermainkan kita? Kenapa? Kenapa bukan gw aja yang pergi sel? Kenapa bukan gw aja yang menderita?! Gw tau lu gak bisa berenang. Kemunkinan lu hirang terbawa gelombang sampai ketengah laut. Kenapa bukan gw aja yang ngalamin?! Seandainya gw yabg ngalamin gw masih bisa berenang ke tepian dan mengatur agar gw bisa bernafas. Kanapa semua ini harus lu yang terima? Kenapa?!" Kata josua frustasi. Josua berjalan menghampiri mamanya selita. Dan berlutut di hadapannya.
"Tante, maafin saya. Ini semua karena kelalaiam saya. Kalo aja saya gak lalai maka selita gak akan ngalamin hal kaya gini. Kalo aja saya juga gak ajak seliata untuk duduk berdua di atas karang itu, pasti hal ini gak akan terjadi sama selita tan. Ini semua salah saya. Saya yang bodoh. Saya yang lalai." Kata josua penuh penyesalan.
"Lu itu emang bodoh!! Lu gak bisa jaga selita!!! Lu gak tau betapa berharganya selita buat gw dan mama!!! Dia itu udah gw anggap kaya adik gw sendiri!! Dan lu buat dia pergi ninggalin gw sama mama!!! Apa gak puas lu hah?!!! Selita itu anak baik-baik!!! Tega-teganya lu lalai jaga dia!!!! Mana yang kata temen-temen lu kalo lu sayang sama selita!!! Mana?! Lu aja gak becus jaga selita!!!" Bentak michael pada josua. Mama hanya dapat menangis.
"Iya gw tau gw bodoh. Gw tau kalo selita anak baik. Gw juga gak becus jaga dia. Dan satu hal gw itu sayang banget sama dia." Kata josua.
Bugh.... bugh.... bugh....
Michael menghantam josua dengan bogemannya. Josua yang di pukul oleh michael hanya dapat pasrah, karena dia juga turut merasa bersalah atas perginya selita. Dia merasa menjadi laki-laki yang paling bodoh.
"Mike!! Mike cukup mike!" Jerit mama.
"Gak ma. Dia harus di kasih pelajaran biar dia ngerti tentang apa yang udah dia lakuin dan apa tunggung jawab yang dia lalain ma." Kata michael dengan penuh emosi.
"Udah lah mike. Lagian tim sar juga masih cari selita. Kita berdoa aja biar selita cepet di temuin." Kata mama sambik menenangkan michael.
Tiga hari berlalu penampilan josua semakin tak karuan. Walau ia telah kembali ke rumahnya, tapi pikirannya tetap tak pada tempatnya.
Sekolah telah menerima kabar bahwa jasad selita tidak di temukan oleh tim sar. Dan tim sar telah menghentikan pencariannya.
Josua masih berdiam di kamarnya setelah mengetahui hat tersebut. Bahkan josua semakin terpuruk karenanya.
"Selita, lu kenapa harus pergi secepat ini sih? Padahal gw masih mau sama-sama sama lu untuk membangun hubungan, kalo perlu sampe ke jenjang yang serius. Tapi karena lu udah pergi, gw akan wujudin semua yang lu cita-citakan. Terutama masuk ITB. Itukan impian lu. Gw bakal wujudinnya. Gw harus bangkit.. ya harus." Kata josua menyemangati dirinya.
Sama seperti josua teman-teman selita juga masih sedih dan mereka tengah menyemangati dirinya agar dapat bangkit kembali dari keterpurukan
***
Hari-hari berlalu. Selama sekolah josua meruha sifatnya menjadi lebih acuh dan dingin. Ia menjaga jarak dengan para perempuan yang ingin dekat dengannya. Ia lebih sering belajar dan menyendiri. Mulai tertari akan buku-buku sastra dan sejarah, sama seperti selita yang menyukainya.
Teman-teman selita membenci dirinya. Tapi iya acuh kan. Karena menurutnya tak perlu di tanggapi. Yang penting ia harus bangkit dari keterpurukannya dan harus dapat melanjutkan studynya di ITB sesuai dengan keinginan selita.
Teman-temannya pun sedikit menjaga jarak darinya karena permintaan dari tambatan hati mereka yang membenci dirinya. Ia sungguh merasa tak masalah dengan hal itu. Walau ia sendirian tapi ia merasa selita selalu ada di hatinya. Menemani setiap langkahnya.
Keluarga selita menghilang seperti di telan bumi setelah meminta berkas keberhasilan selita di sekolah mereka. Sedangkan kakak angkat selita, yaitu michael dia tengah melanjutkan studynya di bandung.
Josua dan teman-temannya terus bersain menjadi yang terbaik dan mereka di terima di ITB.
"Selita gw udah bisa wujudin impian lu. Semoga lu bahagia ya. Dan di sini, lu ada buat kita." batin para sahabat selita sembari memegang dadanya, mengisyaratkan selita ada di hati mereka
"Selita gw udah bisa masuk ITB seperti cita-cita lu. Semoga bahagia ya. Disini lu ada. Dan gak ada yang pernah bisa gantiin lu di sini." Gumam josua samberi memegang dadanya seakan selita ada di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meski Saling Berdekatan
RandomWalau kita dekat. Kamu terasa jauh. Meski kita bersama. Tapi layaknya ku sendiri. Meski kau tak menemani. Ku tetap mencoba berada di dekat dirimu. Meski kau tak pernah menganggap ku ada disisi dan hidup mu. Kuu kan tetap ada di sisi dan hidup mu.