15-tugas drama

15 2 0
                                    

Selanjutnya adalah pelajaran bahasa indonesia, kami mendapat tugas kelompok untuk membuat drama. Dan masing-masing kelompok memilih anggotanya sendiri.

Kini aku tengah duduk bersama kelompok ku guna membahas konsep dari drama tersebut.

"Kan konsepnya tentang pendidikan, sekolah, dan kehidupan remaja kan tuh pilihannya. Kita mau ambil yang mana?" Kata yoantia membuka suara.

"Kehidupan remana aja gimana?" Kata viano.

"Boleh." Kata josua.

"Gimana kalo kita buat konsepnya tentang remaja yang lagi suka-sukaan gitu deh. Mau gak?" Kata lutgardis.

"Boleh." Kata yohanes.

"Nanti urusan naskah gw sama selita aja deh yang buat. Brandon sama josua urus properti. Nah yohanes sama lutgardis atur buat latihan. Trus viano sama yoantia bagian kostum gimana?" Kata jesse.

"Gw sih ok, ok aja." Kata ku.

"Sip lah kalo gitu. Kita mah ikut aja sel." Kata yoantia.

"Nanti pulang sekolah ada jadwal gak? Kalo gak ada gimana mulai hari ini kita udah persiapan?" Kata lutgardis.

"Boleh. Hari ini kosong kok." Kata josua.

"Nanti pulang sekolah di rumah gw aja. Nanti kita bisa mulai buat konsep, buat naskah, buat properti sampe tentuin kostum juga bisa. Tenang aja." Kata yohanes.

Kami berbincang seputar apa saja yang akan kami masukan kedalam drama kelompok kami. Hingga tak terasa pelajaran sudah selesai dan berganti istirahat. Bahkan istirahat berlalu sangat cepat. Dan kami duduk beberapa jam saja dan bel pulang berdering membuat seisi kelas bersorak gembira.

"Yuk jalan. Udah di jemput tuh sama nyokap gw." Kata yohanes.

Kami pun masuk kedalam mobil dan berangkat menuju rumah yohanes. Saat sampai di rumah yohanes, kami memilih taman belakang rumahnya sebagai tempat yang akan kami gunakan.

Aku sedang memangku laptop milik yohames dan di samping kana ku di tempati oleh jesse.

"Jadi gw punya konsep kaya gini, ...... ." Kata ku menkelaskan konsep panjang lebar.

"Wis... gila konsep lu keran banget jir. Gak nyangka gw sama lu." Puji viano.

"Gak semuanya dari gw ada dari jesse juga kok." Kata ku.

"Nah sekarang lu berdua mulai deh buat proprti yang kira-kira kita bakal pake. Nah viano sama yoantia bakal diskusi apa aja kostum yang cocok. Nah lutgardis sama yohanes bisa bantu ke yang mana aja." Kata jesse.

Kami langsung mengerjakan tugas kami masing-masing. Aku dan jesse hampir selesai mengetik naskah. Sedangkan viano dan juga yoantia masih mencatat kostum apa saja yang akan di gunakan oleh kami. Dan yohanes, lutgardis, josua, dan juga brandon sesang membuat properti dengan barang yang ada sekarang.

"Weh, nih naskahnya udah selesai. Mau print sekarang apa nanti aja?" Kata jesse.

"Sekarang aja. Sini laptopnya, gw printin." Kata yohanes.

"Nih." Kata ku sambil menyerahkan laptopnya pada yohanes.

Tak lama setelah itu kami sudah mendapat naskah untuk kami masing-masing. Lalu setelah itu kami pulang ke rumah masing-masing.

Saat sampai rumah aku menemui mama yang sedang memasaka makan malam dan kemudia aku menuju kamar dan aku bergegas mandi.

Setelah mandi aku makan malam bersama mama dan setelah itu aku kembali kedalam kamar untuk mengerjakan tugas yang masih menggunung.

Aku mengerjakam tugasku hingga larut malam. Bahkan aku muali mengantuk untuk mengerjakan tugas ku. Hingga aku memutuskan untuk tidur.

****

Ke esokan paginya aku berangkat kesekolah. Seperti biasa aku sampai masih cukup pagi. Baru saja aku menaruh tas dan berjalan sendirian menuju perpustakaan. Hari ini aku mengambil buku dan duduk di sudut ruang perpustakaan yabg jarang di gunakan.

Saat aku tengah tenggelam dalam lautan kata-kata ada seseorang yang menarik kursi di sebelah kana ku. Aku tidak memerdulikan orang tersebut. Orang terasebut cukup mengusik aku yang sedang asik membaca.

Aku menolehkan pandangan ku ke sebelah kanan. "Josua? Lu ngapain ke sini?" Kata ku.

"Kenapa emangnya? Gw gak boleh ke sini?" Tanya nya.

"Gak papa sih. Tapi aneh aja gitu." Kata ku.

"Aneh gimana sih?" Kata nya.

"Ya lu kan biasanya kalo dateng langsung ngumpul sama temen-temen lu. Dan kayaknya lu juga kurang suka sama baca deh." Kata ku.

"Iya sih. Tapi gw liat lu baca, ya gw jadinya mau coba deh buat baca. Ternyata seru juga sih. Lu lagi baca buku apa?" Kata nya.

"Lagi baca buku sejarah." Kata ku singkat.

"Oh. Boleh liat gak?" Kata nya.

Aku menunjukkan buku yang aku baca pada josua. Kami membaca buku tersebut bersama-sama. Tak terasa bel masuk sudah berbunyi. Kami berjalan ke kelas bersama.

"Ternyata buku sejarah gak kaya apa yang gw pikirin ya." Kata nya.

"Emang lu pikirnya gimana sih?" Kata ku padanya.

"Ya gw pikir sejarah itu ngebosenin banget. Trus rada aneh gimana gitu. Masa bahas masa lalu sih." Kata nya sambil tersenyum.

"Gak ada yang ngebosenin kalo baca jos. Malah baca itu nambah wawasan kita. Dan baca itu buat gw bisa bikin gw memposisikan diri dalam suasana apa pun." Kata ku.

"Iya. Gw jadi ngerti beberapa situasi saat masih belom merdeka. Dan berapa susahnya memperjuangkan kemerdekaan dan juga mempertahankannya. Dan ngebangun negara kita sampe kaya sekarang. Gw rasa buat bikin negara kita maju itu susah deh. Kan kita aja masih males dan bergantung sama alat elektronik dari luar." Kata nya panjang lebar.

"Kok lu jadi banyak ngomong ya?" Kata ku sambil tersenyum.

"Eh iya ya. Hehehe." Kata josua sambil tertawa garing.

Lalu kami memasuki kelas kami dan mulai mengikuti pembelajaran dengan baik. Dan serius sampai hari ini semua mata pelajaran dan ostirahat terlalui dengan sangat cepat sampai mereka sudah mengakhiri pembelajaran hari ini.

"Eh, hari ini kita latihan lagi kan ya?" Kata yoantia.

"Iya. Hari ini kita latihannya di rumahnya si josua aja lah. Nosen di rumah gw terus. Lagian rumahnya si josua kan gak rame juga. Paling cuma ada nyokapnya doang." Kata yohanes.

"Ya udah yuk lah ke rumah gw sekarang. Dari pada nanti kesorean. Oh iya. Nanti abis latihan bantuin buat propertinya ya." Kata josua.

"Emang masih banyak?" Kata jesse.

"Gak sih. Kan propertinya dikit. Tapi agak riber aja sih jes." Kata brandon.

'Ya udah. Nanti kita buat sama-sama biar cepet kelar. Nah kan tampilnya juga tinggal seminggu lagi doang." Kata ku.

"Iya ya. Udah mau tampil aja lu. Gak nyangka gw. Mudah-mudahan kita tampilnya paling bagus lah." Kata viano.

"Amin..." kata kami serentak.

"Yuk jalan lah." Kata josua. Kami pun segera berangkat menuju rumah josua.

Meski Saling BerdekatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang