7-yoantia

16 1 0
                                    

Aku melihat yoantia sedang berjalan di tengah padang rumput. Disana ia tampak bahagia dengan senyumannya. Padahal ini masih pagi sekali.

Aku mendekatinya dan berkata, "yo, lu ngapain pagi-pagi di sini?" Kata ku.

"Gak papa." Katanya masih sambil tersenyum.

"Tapi ini masih pagi buta loh yo. Lu aja biasnya kalo sekolah datengnya udah hampir telat." Kata ku pada yoantia.

"Iya, gw tau. Lu pasti aneh banget deh kalo ketemu gw sekarang." Kata yoantia.

"Iya emang aneh, lu ngapin pagi-pagi gini di sini udah gitu lu senyum-senyum gitu lagi." Kata ku.

"Ya gw hari ini lagi seneng banget!" Kata yoantia dengan sangat bahagia.

"Seneng kenapa?" Aku menjadi bingung.

"Entah, ada yang aneh. Gw punya feeling lagi bagus banget hari ini. Gw rasa akan ada sesuatu yang menarik hari ini. Dan gw juga ngerasa bahagia." Kata nya lagi.

"Gw jadi makin bingung deh ya sama lu. Lu aneh banget." Kata ku.

"Ya gak papa lah." Kata nya.

"Ya terserah aja lah. Mending sekarang kita ganti baju. Kita harus sekolah sekarang." Kata ku.

Kami kembali kerumah kami masing-masing untuk mengganti baju kami. Baru saja aku selesai ganti baju. Aku menyisir rambut ku. Aku mendengar seperti ada orang yang sedang bernyanyi.

Aku keluar mencari sumber suara itu. Aku mendapati yoantia yang sedang bernyanyi sambil membelai rumput-rumput hijau.

"Dia jadi aneh hari ini. Ada apa sama dia? Dia kelihatan senang. Tapi apa dasarnya. Ketika aku tanya di hanya berkata lagi ada feeling bagus. Feeling apa ya? Aku jadi penasaran dengan dia." Batin ku saat melihat yoantia bernyanyi di padang rumput.

Aku mendekatinya dan mengajaknya berangkat ke sekolah bersama. Dia pun mau dan dia berangkat bersama ku ke sekolah. Saat di sekolah dia masih saja seperti itu.

Aku mengajaknya ke perpustakaan.
"Yo ke perpus yu." Kata ku padanya.

"Boleh." Katanya. Kami berjalan ke perpustakaan bersama.

"Tumben nih anak gak pake nolak dulu. Biasanya selalu ingin tau alasan aku mengajaknya ke perpus. Dan berakhir dia menolah ajakkan ku ke perpustakaan. Tapi aneh, dia hari ini langsung mau begitu saja. Tanpa ada penolakkan. Apa dia sedang sakit? Apa dia ada gangguan jiwa? Apa dia lagi kesamet? Kesambet setan apa tapi? Apa ada setan yang mau coba-coba sama dia? Ah... entah lah semuanya membuat aku menjadi pening." Batin ku selama perjalanan menuju perpustakaan.

Kami di perpustakaan sampai bel masuk berbunyi. Yoantia masih saja gembira. Entah lah dia benar-benar sangat aneh.

Pelajaran belalu dengan membosankan. Aku sanagt bosan. Tapi tidak dengan yoantia. Bel istirahat pun berbunyi juga. Perutku sangat lapar sekali.

Yoantia sedang kekantin dengan marselita. Sedangkan lenera sedang bersama fabrus. Aku makan bersama dengan jesse dan juga lutgardis.

"Eh, kalian perhatiin si yoantia gak?" Kata lutgardia membukà pembicaraan.

"Iya, emang kenapa?" Kata jesse.

"Dia lagi aneh deh." Kata lutgardis. Aku hanya diam saja dari tadi.

"Iya sih." Kata jesse.

"Sel! Lu ko diem aja sih!" Kata lutgardis.

"Dia emang lagi aneh. Tadi pagi dia ada di deket rumah gw. Di tengah padang rumput. Dia lagi happy banget seharian ini. Katanya sih dia lagi ada feeling bagus hari ini." Kata ku angkat bicara.

"Maksudnya?" Kata jesse yang tidak mengerti ucapanku barusan.

"Ya gw juga kurang paham. Yang pasti dari tadi dia cuma bilang kalo dia lagi seneng. Itu aja yang dia bilang." Kata ku sambil menyupkan makanan kedalam mulut ku.

"Ya udah lah. Mendingan kita makan dulu." Kata lutgardis.

"Hai!" Kata yoantia sambil menghampiri kami.

"Hai. Lu kayaknya lagi seneng banget deh ya." Kata jesse.

"Ya emang." Kata yoantia.

"Seneng kenapa yo?" Kata lutgardis.

"Gak tau. Yang pasti hari ini lagi seneng banget gw. Munkin hal baik akan terjadi." Kata yoantia dengan percaya diri.

Kami hanya dapat mengabaikannya. kami hanya memperhatikannya dalam diam. Bel masuk pun berbunyi. Kami memulai pelajaran berikutnya.

Cukup lama pelajaran walau hanya 2 jam pelajaran. Ketika bel berbunyi anak-anak satu kelas merasa senang. Wajahnya segera berubah seketika.

"Yo. Nanti bisa pergi gak. Bentar aja." Kata fiano saat yoantia ada bersama aku, lutgardis, dan juga jesse.

"Pegi kemana?" Tanya yoantia.

"Ada lah. Suatu tempat. Kalian juga boleh ikut ko." Kata fiano pada kami.

"Ok deh fi. Pasti." Kata kami.

"Sip." Kata fiano sambil berlalu.

"Tuh kan apa gw bilang. Pasti ada sesuatu yang baik terjadi." Kata yoantia bangga.

"Ya ya ya." Kata kami bertiga kompak.

Kami hanya berjalan berkeliling sekolah. Kami menunggu bel berbunyi. Saat bel berbunyi kami segera masuk ke kelas.

Saat pulang sekolah tiba, kami keluar kelas bersamaan. Ternyata fiano sudah menunggu diluar. Fiano berjalan didepan, kami mengikutinya di belakangnya.

"Nah kita udah mau sampe." Kata fiano.

Benar saja, tak lama kemudian kami sampai di suatu tempat. Sungguh indah tempatnya. Banyak bunga di mana-mana.

Yoantia hanya melongo tak tau harus bereaksi seperti apa. Bahkan kami juga merasakan hal yang sama. Taman ini sungguh memukau.

"Kita kesana yuk." Kata fiano sambil menunjuk bagian yang lebih jauh lagi.

Saat di sana banyak pepohonan yang cukup tinggi tapi masih banyak bunga di sana.

"Mantap fi. Kita gak abis pikir lu bisa ajak kita ke tempat seindah ini." Kata yoantia yang masih terpana dan terperanjat karenanya.

"Iya fi keren keren." Timpal ku.

"Banget fi." Kata jesse.

"Gak bisa komen lagi deh." Kata lutgardis.

"Oh iya yo, gw mau bilang sesuatu." Kata fiano.

"Bilang apa?" Kata yoantia penasaran.

Kami juga ikut penasaran apa yang akan di ucapkan fiano pada yoantia. Kami sahabat yang baik dan juga kepo akan urusan orang lain.

"Gw mau bilang, kalo..." kata nya tersendat.

"Kalo....?" Kata kami hampir berbarengan.

"Kalo... sebenernya..." katanya lagi.

"Sebenernya...?" Kata kami lagi.

"Sebenernya gw itu..." kata fiano lagi.

"Lu kenapa sih?" Kata lutgardis mulai tak sabar.

"Hah." Fiano menghela napasnya.

Kami menatap nya dengan pandangan aneh. Kami menatapnya penuh pengharapan.

"Apa ya yang bakal fiano bilang?" Batin ku.

"Apa yoantia bakal..." batin lutgardis terputus.

"Apa dia bakal di tembak?" Batin jesse.

"Semoga aja dia nembak gw." Batin yoantia penuh harap.

"Kalo gw itu sebenernya..." kata fiano lagi. Kami menaikkan kepala kami.

"Gw suka sama lu yo!" Kata fiano sambil menunduk tak berani menatap wajah yoantia.

Yoantia dan kami terkejut. Sangat terkejut.

"Jawaban lu apa?" Kata fiano.

"Em...." kata yoantia.

"Gimana yo?" Kata kami.

"Selita!" Kata seseorang.

Meski Saling BerdekatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang