DNL 10:
Miley's POV:
Gue berkali-kali berdecak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Chyntia berkali-kali berdiri di depannya dengan berbagai macam baju yang kalau dibilang di Indonesia bergaya dangdut sangat! Berumbai-rumbai, berkilap-kilap, berlayer-layer, gue berkali-kali menahan tawa saat Chyntia tetap meyakinkannya bahwa beberapa baju yang di ambilnya bagus.
"Kita kan mau nonton 1D, Chyn! Bukan mau nonton dangdutan!!"
Kata gue sambil melihat-lihat baju-baju lain yang ada di gantungan. Matanya mencoba mencari baju yang normal diantara baju yang tidak normal.
"Dangdutan?"
Tanya Chyntia, gue otomatis tertawa, baru nyadar kalau cewek berdarah Inggris ini tidak mengerti dengan arti dangdutan.
"Dangdutan itu acara-acara di Indonesia, semacam party-party gitu, tapi mereka biasanya dandan norak."
Jelas gue sambil terus melihat-lihat baju-baju yang bergantungan di depannya. Sementara Chyntia sudah menatap ya dengan ekspresi marah.
"Jadi lo bilang baju yang gue pilih norak?"
Gue menatap Chyntia lalu tertawa dan merangkul sahabat nya yang sedikit miring itu.
"Bukan-bukan! Mending kita cari di toko lain. Ngomong-ngomong itu di depan sana ada Topshop! Ngapain lo ke toko emak-emak begini?!"
Gue langsung menyeret Chyntia agar mulutnya itu tidak mengeluarkan beribu komentar untuk tetap melihat-lihat pakaian di tempat itu. Akhirnya gue berhasil masuk ke dalam Topshop masih menggenggam tangan Chyntia, saat itu juga Chyntia langsung menggila melihat-lihat sekelilingnya dan mengambil beratus-ratus (nggak sih nggak ratusan juga, orang celananya juga nggak sampai 10 macem) celana pendek ombre-ombre, beribu-ribu (ngga sih nggak ribuan juga orang baju-bajunya jiga nggak sampai 30 macem) baju dan tanktop.
"Lo seriusan mau coba itu semua?"
Tanya gue sambil menatap Chyntia aneh, Chyntia menatap gue dengan tatapan "ya iyalah! Mau ngapain lagi gue!" Dan langsung menuju ruang coba.
"Maaf mbak, hanya boleh membawa 4 item kedalam ruang coba."
Staff toko yang sedang berdiri mengingatkan Chyntia, sementara gue tidak bisa menahan tawanya tertawa kecil sambil berjalan melihat-lihat baju-baju di sudut yang lain. Chyntia merelakan menaruh beberapa baju dan celana yang di pegangnya ke sofa yang ada di depan ruang coba.
***
Harry's POV:
Gue membuka-buka lembaran chord-chord lagu sambil duduk-duduk di dalam apartemen gue. Pamela masih menetap disini, gue juga udah give up, nggak tahu cewek itu maunya apa.
"Harry! Gue mau balik ke rumah gue di New York!"
Gue membelalakkan mata gue sambil menoleh melihat Pamela yang udah menarik koper besarnya. Gue membereskan kertas-kertas di depan gue dan menumpuknya di tumpukan data kerjaan gue.
"Lo mau pulang?"
Tanya gue, Pamela berkali-kali mengangguk-anggukkan kepalanya. Gue pun berdiri mendekati Pamela.
"Baguslah. Lo pulang sekarang. Jangan pernah balik lagi."
Harry membukakan pintu apartemennya dan menutupnya keras setelah Pamela melangkahkan kakinya yang beralaskan sepatu hak keluar dari apartemennya. Dengan napas lega Harry kembali menghempaskan badannya ke sofa besar yang ada di dalam apartemennya.
Setidaknya wanita itu nggak akan mencoba untuk merusak kehidupannya lagi.
***
Miley's POV:
Gue berjalan di lorong sekolah sendiri sambil menenteng segala peralatan sekolah gue. Sampai di loker gue, gue membuka paksa loker gue setelah memasukkan kunci dan membuka lokernya.
"Miley!"
Tiba-tiba gue mendengar suara familiar dan saat gue menoleh, disana lah dia, Marcel.
"Marcel..."
Kata gue lirih. Lalu melirik kekanan dan kekiri mencoba mencari wajah Edward, jangan sampai dia melihat Marcel mencoba untuk ngobrol sama gue lagi.
"Laporannya sudah selesai... Ini aku baru mau kasih miss Diana... Kamu mau ikut?"
Tanya Marcel sambil menyodorkan tumpukan laporannya ke gue. Gue mengangguk-angguk dan mengikuti Marcel berjalan keruang guru.
"Lee? Kamu kemarin nge-date sama Edward?"
Sontak gue terdiam, berhenti berjalan dan mencoba untuk mencari jawaban dari pertanyaan Marcel.
"Why do you want to know?"
Gue menjawab pertanyaan Marcel dengan pertanyaan lagi.
"Be- Because- Because I care about you, Lee..."
Gue menatap Marcel aneh. He cares about me, huh?
"Memang kenapa kalau gue jalan-jalan sama Edward? Or you can say dating with Edward?"
Marcel menatap gue lalu mendekat ke gue.
"Karena. Edward nggak seperti yang kamu kira, Lee... Dia- Dia jahat..."
Gue mengangkat alis gue, dan pas saat itu juga gue dan Marcel sampai di depan pintu ruang guru.
=====================================================================
Haloh!
Just to keep you guys update!
Update selanjutnya akan lebih lama dan lebih panjang wekahwekah!!
Ilyasm!!
-luluxx
Keep voting and reading and commenting!
Follow me maybe and i'll follow you back?
XOXO!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dork Needs Love (Harry Styles/Marcel fanfic)
FanfictionMiley adalah seorang anak perempuan yang benci dan risih banget sama Marcel, anak culun di sekolahnya. Setelah bergabung dengan klub sains, Miley bertemu dengan Marcel. Setelah beberapa minggu, Miley merubah pendapatnya tentang Marcel. Dan setelah M...