"He hugs you?!"

162 10 1
                                    

DNL 11:

Edward's POV:

Gue berjalan di lorong-lorong dan melihat Marcel dan Miley yang baru keluar dari ruang guru, wajah Miley kelihatan kaget saat melihat wajah gue, begitu juga Marcel yang berdiri kikuk di sebelahnya.

"Hey..."

Kata gue saat gue melewati mereka. Miley mengangkat tangannya dan bilang "Hi!" Tanpa suara, Edward seperti biasa hanya kikuk dan terlihat takut untuk melihat gue. Entah kenapa cowok itu takut kalau ngeliat gue, tapi kalau lagi ngomongin soal Miley jiwa jagoannya sangat muncul.

Karena gue merasa dikacangin akhirnya gue berjalan begitu saja melewati mereka sambil memegang tas ransel gue yang tersampir di pundak, tiba-tiba suara Miley yang memanggil gue membuat gue berhenti berjalan dan menoleh.

"Kenapa?"

Tanya gue singkat.

"Emh, nanti ada kelas drama kan?"

Gue menatap Miley yang menatap gue dengan tampang polos. Gue mengangguk dan melirik Marcel yang masih berdiri jauh di belakangnya, melihat gue dan Miley mengobrol. Dan saat otak iseng gue muncul, gue melingkarkan tangan gue ke pundak Miley dan memeluk Miley. Miley menegang di pelukan gue, gue menatap Marcel yang berdiri di tegang, gue bisa melihat matanya berkaca-kaca dibalik kacamata tebalnya. Kaget gue melihat kedua tangannya yang terletak di samping badannya mengepal. Whoa.

"Okay. Um. Ed?"

Miley menggumam di dalam pelukan gue, lalu akhirnya gue melepaskan pelukan gue pelan-pelan dan menatap wajah Miley yang tersenyum miris sambil menjauhkan gue dari badannya, dia melangkah sejauh mungkin dari gue.

"Well. Okay. See ya!"

Gue mengangkat tangan gue dan melambaikannya kearah Miley dan tentunya Marcel yang masih berdiri di belakangnya dengan masih kedua tangan mengepal di samping badannya. Gue berbalik dan kembali berjalan, menahan tawa melihat wajah Marcel yang sangat amat pengasihan.

***

Miley's POV:

Gue masih berdiri terdiam tepat di tempat tadi Edward memeluk gue. Gue menyentuh dada gue memastikan bahwa jantung gue berdetak, dan mencubit tangan gue untuk memastikan bahwa gue masih tetap hidup dan yang tadi terjadi bukan lah mimpi. Setelah menyadari bahwa tadinya gue disini bersama Marcel, gue berbalik untuk menge-cek apakah masih ada Marcel. Ternyata Marcel masih berdiri, entah mengapa gue melihat matanya berkaca-kaca di balik frame kacamata berwarna coklat tuanya.

"Marcel?"

Gue mendekati Marcel dan memperhatikan kedua tangannya yang mengepal di sebelah tubuhnya. Setelah dekat gue baru menyadari bahwa warna wajah Marcel ternyata memerah.

"Oh my God, Marcel. What's wrong?"

Tanya gue sambil memegang satu tangan Marcel dan berusaha melepaskan kepalan tangannya.

"Marcel?"

Gue menatap Marcel lekat-lekat, matanya masih memandang kejauhan. Ini pasti karena Edward tadi. Uh-uh, jangan bilang kalau kejadian tadi membuat Marcel marah. Marcel marah karena gue di peluk sama Edward?! Well. Ugh!!

***

Harry's POV:

Louis masuk ke apartemen gue dan menaikkan kakinya ke meja. Matanya melirik kesana dan kesini mencari sesuatu.

"Lho? Kayaknya ada yang kurang?"

Kata Louis.

"Pamela balik ke New York."

Dork Needs Love (Harry Styles/Marcel fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang