Bagian VIII: Housewarming

246 10 1
                                    

No Matter How Far

Bagian VIII: Housewarming

Dering handphone Nora memenuhi kamarnya. Dari Meena, ehm, tidak kaget, gumamnya. Karena memang hanya Meena dan Kelsey yang tidak membalas pesannya kemarin malam.

"Ya?"

"Kau baru bangun? Maafkan aku kemarin tidak membalas pesanmu. Tadi malam ada—"

"Ssshhh aku baru bangun, aku tidak mau berpikir sekarang. Kau mau apa?"

Terdengar suara bisikan di seberang telepon. "Yasudah. Kau mandi dulu sana, nanti kalau sudah selesai, telepon aku."

"Baiklah," Nora langsung menutup teleponnya. Sulit memilih untuk bangun jam 8 pagi atau tidur lagi. Mungkin tidak sesulit itu, karena Nora kembali tidur untuk 3 jam ke depan.

Selesai mandi, Nora menelpon Meena.

"Astaga, Nora Meredith Brooks! Aku menelponmu jam 8, kau menelpon balik jam 11!" teriak Meena dengan suara nyaringnya.

"Pertama, aku tak suka dipanggil dengan nama panjangku. Kedua, aku ngantuk, jadi aku kembali tidur. Tak masalah kan? Lagipula katamu aku harus menelponmu setelah aku selesai mandi. Ini aku baru saja selesai mandi."

"Terserah, kasih alamat David sekarang juga," terdengar suara kesal dari Meena.

"Aaaah, maafkan aku, ya, ya? Maafkan aku please aku janji akan langsung mandi jika kau suruh!" pinta Nora—dia bersungguh sungguh.

Seketika suasana di seberang telepon sunyi, lalu disambung oleh Meena yang tertawa terbahak-bahak. "Oh, ya ampun, kau lucu sekali!" ucap Meena.

"Kau tahu aku sungguh-sungguh, kan?" kata Nora dengan intonasi datar khasnya.

Meena masih tertawa, lalu berkata "Haha, hei, sejak kapan kau dekat dengan David si anak baru?"

"Haha, aku juga tak tahu, tapi.,.." Nora menceritakan setiap detail dari pertama David menginap di rumahnya sampai menjadi tetangganya—Meena sudah tahu sebelumnya tentang keluarga Clarke.

"Oh! Jadi rumahnya David sekarang di sebelah rumahmu?! Kasih alamatnya sekarang!"

"Tak mau," jawab Nora. "Nanti kau akan kesini sekarang juga. Acaranya masih nanti sore, jadi aku akan memberimu alamatnya nanti sore."

"Kau jahat, huh, kembaranmu di rumah juga?" tanya Meena.

"Yap."

"Aku titip salam!" ujar Kelsey tiba-tiba—dia merebut handphone Meena, membuat Meena mengerang kesakitan, lalu merebut handphonenya kembali. "Kirim alamat David lewat pesan, ya. Jangan lupa!" ucap Meena.

"Baiklah," jawab Nora lalu ia menutup telepon. Ah, akhirnya.

Sepertinya sejak tadi ada yang mengganjal hati Nora. Apa, ya?

AH! ULANGTAHUN DAVID! Pikirnya. Dia belum menyiapkan apa-apa. Mungkin lebih mudah jika aku mengajak Tyler, pikirnya. Akhirnya dia ke kamar Tyler.

Dan ia mendapati Tyler baru selesai mandi—dengan hanya sehelai handuk yang dililit di pinggangnya. "Bagus! Cepatlah bepakaian! Aku ingin meminta tolong padamu," kata Nora dengan cepat.

"Lalu? Kau ingin melihatku berpakaian atau bagaimana?"

"Ehm, baiklah aku keluar. Tapi cepat!" Nora pun akhirnya keluar kamar Tyler. Semenit kemudian, Tyler sudah siap.

"Kau mau apa?" tanya Tyler.

"Temani aku beli hadiah untuk teman laki-lakiku. Ya?" Nora dengan manja memeluk lengan Tyler.

No Matter How FarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang