❄ Chapter 9 : Unbreakable Smile ❄

141 25 6
                                    


Author's POV

Hari ini adalah hari pernikahan Bella dan Harry setelah 6 bulan pertunangan mereka. Tay sangat sedih setiap hari, tetapi memang dia masih beruntung karena mempunyai sahabat seperti Niall. Setiap hari Niall menyemangati Tay, walaupun sebenarnya Niall juga sedih mengingat dia suka Bella.

Mereka berdua juga diundang hari bahagia dua sejoli muda ini. Bella memberi undangannya minggu lalu. Undangan itu tertulis 'For Tay x Niall, you both are cute couple tho : )'. Tay tidak tahu sebelumnya kalau Bella ternyata ramah juga, lalu Niall bilang, "Itu mengapa aku suka dia. Tapi sayangnya aku tidak se-keren dan se-kaya Harry,"

"Tak apa Ni, Marina suka padamu apa adanya." Ledek Tay menyunggingkan senyumnya/

Siapa Marina ? Dia adalah mahasiswa baru fakultas ekonomi yang pernah menyatakan perasaannya pada Niall, dia merupakan gadis aneh dan culun yang hobi berbicara. Sayangnya Niall tak suka dengan gadis bermata empat ini.'

"Ugh, no please. Aku sudah punya crush,"

"Crush? Bella sudah mengucap janji suci pernikahan beberapa menit lalu,"

"Aku mudah sekali untuk move on, Tay ... Jadi sekarang aku sudah tidak dengan Bella," balasnya dengan pasti diselingi senyumnya yang manis.

Setelah berbincang, akhirnya mereka sampai di pesta pernikahan. Mereka ke gedung pesta dengan menaiki taksi. Awalnya Taylor tidak mau dating, karena ia takut akan diusir dan dipermalukan lagi oleh keluarga Harry seperti tempo dulu. Namun akhirnya Niall memaksa, Niall bilang Tay akan menyesal jika tidak hadir. Tay sedikit merubah gayanya sementara agar ibu Harry tidak ingat dengannya. Hari ini Tay mengenakan kacamata bening, kemeja, dan rok panjang, temanya monochrome hari ini. Walau tidak pakai gaun, ia tetap terlihat keren dan cantik. Setidaknya saat ini, Tay bias membeli barang-barang, pakaian-pakaian, alat rias yang ia mau sejak dulu, ya walau harganya terbilang tidak begitu fantastis.

Bagaimana dengan Niall? Ia pakai kemeja putih, suspender, pita kupu-kupu, dan celana panjang chino berwarna hitam. Ia tak akan kalah mengagumkan dari sang mempelai pria.

Mereka berhasil. Mereka sudah mengucap, "Selamat atas pernikahan kalian, semoga bahagia selalu."

Itu sulit untuk dikatakan, namun biarkan itu berlalu. Ini sudah takdir-Nya.

"Semoga kalian juga akan segera menyusul kami, segera menikah." ucap Bella menunjukkan deretan giginya yang rapi.

Tay menelan ludahnya sendiri, "Kit ..."

"Iya, semoga saja." potong Niall langsung merangkul Tay.

Setelah turun dari panggung pelaminan, Tay langsung membahas perlakuan Niall tadi.

"Ni, bahkan kita sahabat." Ia mendatarkan wajahnya.

"Tay, aku ingin terlihat sudah tak suka dengan Bella di depan mereka berdua. Maaf ya, jika tak suka dengan kelakuanku tadi," ungkap Niall seraya mengantre makan siang.

"Tak apa Niall."

* *

Setelah pesta selesai, Tay tak bisa berhenti menangis bahkan sejak masih perjalanan pulang. Ia terpukul sekali dengan keadaan ini. Niall yang sudah bosan dengan curahan hati Tay kala menangis itu akhirnya angkat bicara.

"Ini sudah berakhir, Tay! Harry sudah menikah dengan orang lain. Aku tahu seberapa sakitnya dirimu saat ini. Tapi apakah kau tahu apa rahasia hidupku yang bahagia-bahagia saja?"

"Apa?"

"My unbreakable smile,"

"Lalu? Apa hubungannya denganku?"

"Ya, jangan hancurkan senyummu. Kau terlihat sempurna dengan senyummu," ucap Niall sembari mengusap air mata Tay dengan jari-jarinya. Lalu ia lari ke rumahnya. Memang sedikit aneh.

"Niall?" Tay masih bingung maksud Niall apa.

Frozen Yogurt (Taylor Swift and Niall Horan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang