Author's POV
Sekarang semuanya sudah berubah. Tay dan Niall sudah kaya sekarang dan yang lebih menyenangkan lagi, mereka berdua sudah menikah 5 tahun yang lalu.
Berhubungan dengan Yogurt In Love, sekarang cabang kedai ini sudah ada di hampir semua negara, khususnya di benua Amerika, mereka berdua sangat sukses sekarang. Pekerja di Yogurt In Love juga sudah ribuan totalnya. Tay dan Niall sama-sama tidak menyangka dengan hal yang terjadi ini. Mereka sekarang juga sudah punya apartment pribadi, rumah yang banyak, jet pribadi, dan lainnya. Tapi di samping itu, ada harta yang lebih berharga, Niall dan Tay sudah punya seorang anak, Gretchen namanya. Ia seorang gadis kecil berambut pirang yang imut. Tay melahirkan Gretchen 4 tahun yang lalu.
*******
Beralih topik, hari ini Bella datang ke toko Yogurt In Love terbesar, yaitu di pusat kota New York. Ia kesana bukan untuk membeli Frozen Yogurt, ini untuk hal yang mungkin kau tidak percayai. Dia akan melamar kerjaan di Yogurt In Love. Apa yang terjadi? Dengan dirinya, Harry, dan anak mereka?
Kebetulan, Tay dan Niall sedang berada di tempat ini, hanya sekedar untuk memperhatikan hasil kerja keras mereka sambil menyantap frozen yogurt dan duduk santai, sampai akhirnya Niall bertatapan dengan Bella dari jauh, Niall mendekat, Bella menutupi wajahnya, tertunduk malu.
Sampai akhirnya HRD menyebut nama Bella untuk diwawancara, Niall berlari dan menarik tangan Bella. Tay mengikuti Niall dari belakang.
"Apa yang kau lakukan disini? Kau melamar kerjaan? Oh ya, kau masih can ..."
"Ehm, Niall aku ada disini." Tay berdeham agar Niall tidak melanjutkan kalimatnya, ia akan cemburu jika hal itu benar-benar terjadi. Tay kini benar-benar mencintai Niall.
"Oh iya, dear."
Bella mencoba untuk pergi namun Niall masih menggenggam pergelangan tangan Bella.
"HRD memanggil namaku, Niall. Aku sudah mengatre untuk lebih dari 1 jam, jadi aku mohon ..."
"Malahan aku CEO di sini, Bell. Aku mohon jawab,"
"Baiklah. Iya, aku melamar pekerjaan disini, apa itu salah?" Bella tak sanggup berkata seperti ini sampai akhirnya, matanya berkaca-kaca.
"Bella, mengapa? Bahkan kau lebih kaya daripada kita," ucap Tay akhirnya pada Bella.
"Tidak lagi, Tay." Balasnya, akhirnya air matanya benar jatuh ke pipinya.
"Ayo duduk dulu, aku akan bilang ke HRD." Kata Niall segera meninggalkan 2 wanita ini dan bergegas ke kantor HRD.
Setelah Niall kembali, mereka melanjutkan perbincangan ini.
"Jadi, apa yang terjadi?" Tanya Niall sambil menyuguhi yogurt beku buatan pegawainya untuk Bella, cinta pertamanya.
"Ayahku terkena kasus korupsi, jadi ayahku dipenjara hingga sekarang, semua harta kami disita." Ungkap Bella yang membuat Tay menutup mulutnya sendiri, tidak percaya dengan apa yang Bella ucapkan. Tapi ini benar.
"Kemana suamimu itu?" Tanya Niall menunjukkan wajah sebalnya, menganggap Harry sebagai suami Bella tidak bertanggung jawab dengan semua ini.
"Harry sudah meninggal setahun yang lalu. Ia ternyata punya leukimia." ia berderai air mata, Tay pun ikut bersedih, hingga bulir air mata menetes di pipinya.
"Bella, maafkan aku karena menyinggung hal itu." Mohon Niall merasa tidak enak.
"Tak apa."
"Kan orangtua Harry punya banyak harta, mengapa tidak??"
"Iya, Tay. Perusahaan mereka bangkrut 2 tahun yang lalu. Aku tidak tahu mengapa hidupku seberantakan ini." Tangisannya semakin pecah.
"I'm such a terrible mess."
"Tak apa Bell, oh ya sekarang kau tinggal dimana?"
"Aku tinggal di kontrakan. Itu mengapa aku bilang berantakan, bahkan aku dan anakku hampir tak bisa makan."
"Tak butuh wawancara lagi, kau kami terima." Ucap Tay tersenyum.
"Terimakasih,"
Jadi, intinya. "Dunia itu berputar."
The End
(W/N) YEAYYY FINALLY UDAH TAMAT!!!! HUHUHUHU AKU AKAN KANGEN BANGET SAMA KALIAN!!! Makasih ya yang udh setia baca cerita aku. Ini cerita terakhir aku di wattpad hehehehe. :')I'm gonna miss you all.♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen Yogurt (Taylor Swift and Niall Horan)
Fanfic[CHECK THE TRAILER] Taylor Swift, 19 tahun, seorang mahasiswi yatim piatu yang selalu bermimpi menjadi pengusaha sukses di usaha muda, walaupun peluang Swift sangatlah kecil. Why? banyak alasan untuk pernyataan tadi. Pertama, Swift adalah anak yatim...