Author: JRyevan_
Title: Second Chance
Cast: Nakamoto Yuta NCT, Ji Hansol NCT, Nakamoto Himeka (artist)
Length: Ficlet
Genre: Sad, angst, family
Ps. Becareful when you find typo :')
.
Udara dingin di pagi itu terasa menusuk bagian kulitku yang tak tertutupi selimut. Padahal bayang-bayang cahaya matahari pagi sudah mulai menembus sela-sela jendela kamarku. Perasaan enggan menguasaiku untuk bergerak turun dari ranjang yang nyaman. Balutan selimut yang hangat semakin kuat menarikku dalam bunga tidur. Menghabiskan waktu seharian di kamar sendirian adalah hal yang paling aku inginkan. Aku tidak ingin bertemu siapapun atau melakukan apapun. Kemalasan bukanlah penyebabnya, melainkan aku memang sudah kehilangan semangat untuk hidupku sendiri.
"Yuta ... kau belum bangun juga?" Suara Hansol-kakakku-terdengar dari balik pintu kamar. Aku hanya menggumam untuk menjawabnya daripada membuatnya harus berteriak lagi. Ya, setidaknya kakakku tidak seperti diriku yang layaknya makhluk tak bernyawa ini. Hansol selalu memiliki harapan dan semangat untuk hidupnya. Walaupun kami hanya tinggal berdua karena Ayah bekerja di luar negeri dan Ibu yang telah pergi jauh namun Hansol terlihat sangat tegar. Kami berdua sama-sama kehilangan namun mengapa hanya aku yang terpuruk? Apa karena terlalu banyak hal yang harus kusesali?
.
"Yuta sayang, cepat bangun! kau harus sekolah." Anak laki-laki yang dibangunkan oleh ibunya itu tampak sedikit menggerakan badannya namun bukannya bangun, ia malah semakin membungkus dirinya dalam selimut.
"Yuta ...," panggil Himeka-Ibu Yuta-sekali lagi.
"Dingin ... malas mandi, hari ini tidak usah masuk sekolah saja."
"Aish, alasan apa itu? Cepat bangun, kakakkmu bahkan sudah selesai siap-siap. Ibu sudah siapkan air hangat untukmu mandi. Cepat sebelum airnya dingin lagi." Mau tidak mau akhirnya Yuta menurut karena air hangat di pagi hari yang dingin adalah yang terbaik.
Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, dengan malas Yuta menuruni tangga rumahnya. "Jangan lupa sarapan dulu." Himeka yang tengah menemani Hansol sarapan di meja makan mengingatkan Yuta yang melewati mereka begitu saja.
"Tidak mau, aku tidak lapar," tolak Yuta mentah-mentah.
"Sesuap, dua suap saja yang penting kau harus sarapan," tegas Himeka yang kini sudah menghampiri Yuta yang tengah mengenakan sepatu di depan rumah. Yuta kembali menggeleng dan menampakan wajah tidak sukanya.
"Baiklah, kalau tidak mau. Kau tinggal pilih sarapan atau membawa kotak bekal?" Yuta mendesis kesal dengan pilihan yang diberikan ibunya.
"Ibu tidak lihat aku sudah memakai sepatu? Aku tidak mungkin masuk lagi ke dalam rumah."
KAMU SEDANG MEMBACA
[DECEMBER] Regular Menu
FanfictionPenghujung tahun telah tiba. Bulan keduabelasㅡbulan Desember akhirnya pun telah tiba. Setelah sekian lama memberikan kisah-kisah yang penuh warna kepada Tuan dan Nona, akhirnya kita semua telah sampai pada penghujung tahun 2016. Semoga apa yang tela...