Title: Maternal Mortality
Author: ryeo33
Genre: Horor
Rating: T
Disclaimer: Tokoh dalam cerita bukan milik saya. They belong to God, their parents, and their agencies. Tapi, cerita/alur cerita murni dari imajinasi saya. Maaf bila ada kesamaan, itu tidak disengaja.-----------
Malam itu, aku sedang membantu eomma membuat makan malam. Hingga suara ketukan pintu terdengar sampai ke telinga kami. Aku segera membuka pintu.
Seorang wanita, tubuhnya jangkung, bibirnya merah, mirip dengan eomma. Tunggu ..., wanita itu tersenyum padaku, memperlihatkan gigi-gigi taringnya.
***
Kihyun masuk ke dalam rumahnya. Tanpa basa-basi ia langsung masuk ke dalam kamarnya. Bekerja hingga larut malam memang malelahkan. Ia melonggarkan dasi hitamnya dan melepas jasnya.
Seseorang tiba-tiba membuka pintu kamarnya tanpa permisi. "Kihyun-ah, ayo turun! Saatnya makan malam." Kihyun menuruti eomma-nya. Tanpa ia sadari, raut wajah Ny.Yoo yang berbeda.
Ia mendudukkan dirinya di bangku meja makan. Sudah tersedia berbagai macam makanan di atasnya. Ny.Yoo duduk di depannya, menyantap makanannya tanpa suara.
"Eomma, di mana Yeonjung?" tanya Kihyun, yang menyadari adiknya tidak ada di sana.
"Pergi menginap di rumah temannya."
"Benarkah?" Kihyun tampak ragu. Ny.Yoo hanya mengangguk seraya melahap nasinya. "Tidak biasanya Yeonjung menginap," gumam Kihyun. Setelah mereka selesai makan, Kihyun membantu Ny.Yoo mencuci piring.
Tak lama setelah itu, suara hujan perlahan menyentuh pendengaran Kihyun. Bukan sesuatu yang tidak biasa, tapi ada yang mengganjal ketika ia mendengar suara hujan di luar sana. "Apa eomma meninggalkan sesuatu di luar? Di halaman?" tanyanya.
"Sepertinya tidak." Masih belum yakin. "Aku cek dulu," kata Kihyun, hendak beranjak dari sana. Tapi Ny.Yoo segera menahannya, dan meminta Kihyun untuk tetap membantunya.
Semua cucian sudah bersih. Kihyun naik menuju kamarnya untuk beristirahat.
***
Jarum pendek menunjuk angka dua. Ponsel Kihyun berdering, membuatnya terbangun dari tidurnya. Ia mengeluh, dengan berat hati mengangkat telponnya.
"Halo?" sahutnya.
"Tut... tut... tut...."
Dahinya terkerut. Seseorang dari seberang sana mematikan sambungannya. Kihyun merasa sedang dikerjai.
Ponselnya berdering kembali. Untuk kedua kalinya, Kihyun mengangkat panggilan dari nomor yang sama.
"Oppa," panggil suara dari seberang sana. Kihyun sangat mengenali suara itu. "Yeonjung-ah, apa yang terjadi?" tanyanya, khawatir.
"Oppa, tolong aku," lirihnya.
"Aku akan menolongmu. Kamu di mana?"
"Di gudang halaman belakang rumah."
Sambungannya diputus secara sepihak oleh Kihyun. Sudah diduga olehnya, jika sesuatu yang buruk akan terjadi.
Ny.Yoo masih terbangun. Sedang menonton televisi di ruang tengah.
"Eomma!" seru Kihyun.
Kepala Ny.Yoo berputar sembilan puluh derajat -membuat napas Kihyun tertahan-, menunjukkan deretan gigi taringnya, matanya merah menyala, dan wajahnya pucat. Keringat bercucuran di dahi Kihyun.
"Di mana eomma?" sahut Kihyun, mengeluarkan seluruh keberaniannya. Wanita itu tertawa licik. Tangannya terjulur memanjang, mencekik leher Kihyun, dan menarik Kihyun mendekat padanya. Kihyun mengerang.
"Aku membunuhnya ...." Ucapnya lirih di telinga Kihyun.
Dengan sekuat tenaga Kihyun berusaha melepaskan cengkraman pada lehernya. Ia berlari menuju halaman belakang, menuju gudang di mana adiknya berada.
Yeonjung berada di sana. Ketakutan. Bersama dengan mayat Ny.Yoo. Penuh darah dan luka.
Kihyun menutup pintu gudang rapat-rapat, dan menguncinya. Ia berjalan mendekat pada mayat ibunya. "Eomma, maafkan aku." Ia menangis, bersama dengan Yeonjung.
Sepasang mata merah menyala memperhatikan mereka dari jendela. Tersenyum miring ketika melihat kedua kakak-adik itu menangisi mayat ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DECEMBER] Regular Menu
Fiksi PenggemarPenghujung tahun telah tiba. Bulan keduabelasㅡbulan Desember akhirnya pun telah tiba. Setelah sekian lama memberikan kisah-kisah yang penuh warna kepada Tuan dan Nona, akhirnya kita semua telah sampai pada penghujung tahun 2016. Semoga apa yang tela...