Cast :
• Mark/Lee Min Hyung (NCT)
• Dino/Lee Chan (Seventeen)
• Rocky/Park Min Hyuk (Astro)
Author : RoxyRough
Genre : Mysteri
Rating : PG 13
Leght : Ficlet
Disclaimer :
-This story belong to me, but characters belong to their agency and parents. OOC and typo(s) detected.-TENG
TENG
TENG
"Baiklah kita selesaikan pelajaran sampai disini. Jangan lupa kerjakan pr kalian, mengerti?"
"Ne~" koor semua murid menanggapi ucapan dari wali kelas mereka. Beberapa murid sibuk membereskan peralatan tulis mereka yang kemudian mengikuti Jung Ssaem keluar dari tempat itu.
Lee Chan membalikkan punggungnya menghadap Mark di meja belakang.
"Setelah ini mau kemana?" tanyanya."Terserah," balas Mark. Layar ponselnya tiba-tiba menyala. Dia membaca pesannya dan seketika raut wajahnya berubah kesal.
"Ibumu?" tebak Min Hyuk di bangku sebelah. Dan Mark menanggapi dengan anggukan malas.
"Mungkin sebaiknya hari ini kita tidak pergi terlalu jauh," kata Chan.
"Ah, tidak apa-apa. Jangan mengkhawatirkan ibuku. Dia memang selalu seperti itu," Mark menyandang tas ranselnya, "memangnya apa yang akan terjadi jika aku meninggalkannya lama-lama? Aku bukan bodyguard-nya."
Perkataan Mark membuat dua orang disana terkekeh geli.
"Aku iri denganmu. Ibumu pasti sangat menyayangimu." Mark menendang bangku Min Hyuk mendengar ucapan yang lebih seperti lelucon baginya itu. Reaksi Mark kembali mengundang decak tawa bagi Chan dan Min Hyuk.
"Bagaimana jika sekarang kami ke rumahmu saja? Lagipula kami belum pernah menyapa ibumu secara langsung," saran Min Hyuk.
"Kau bercanda? Memangnya kalian calon pengantinku?"
Min Hyuk berdecak lidah, "tentu saja bukan, Bodoh. Karena kau yang tidak mau mengenalkan kami dengan ibumu jadi wajar saja dia selalu mengkhawatirkanmu."
Chan mengangkat tangannya memberi suara, "Aku setuju dengan Min Hyuk. Biarkan ibumu mengenal teman-temanmu, eoh?"
Mark mengacak rambut belakangnya kesal karena kalah berargumen sementara dua temannya tersenyum senang.
---
Ketiga remaja tampan itu menghela napas lelah didepan rumah bercat putih tersebut.
"Yaahh, akhirnya kita sampai juga di sini," sindir Chan mengingat perbuatan Mark beberapa waktu yang lalu.
Lelaki itu dengan sengaja mengambil rute terpanjang untuk sampai ke rumahnya sambil berharap kedua temannya itu akan menyerah dengan keinginan mereka. Tapi sepertinya dia gagal melawan kegigihan Chan dan Min Hyuk.
Sebenarnya Mark hanya tidak ingin mereka bertemu dengan ibunya. Bagi Mark, ibunya adalah tipe orang yang trauma ditinggalkan. Wajar saja, Mark sudah kehilangan ayahnya saat berumur 5 tahun akibat kecelakaan. Semenjak itulah ibunya menjadi over-protective pada Mark. Dan tidak membiarkan lelaki itu berkumpul dengan teman-temannya selepas sekolah.
"Yang jelas kita sudah sampai," gerutu Mark menanggapi sindiran Chan.
Mark melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumahnya diikuti Chan dan Min Hyuk. Lelaki itu sempat membatin begitu membuka pintu rumah yang ternyata sudah terbuka sebelumnya. Tapi Mark menghalau firasatnya dan melanjutkan langkahnya memasuki tempat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DECEMBER] Regular Menu
Fiksi PenggemarPenghujung tahun telah tiba. Bulan keduabelasㅡbulan Desember akhirnya pun telah tiba. Setelah sekian lama memberikan kisah-kisah yang penuh warna kepada Tuan dan Nona, akhirnya kita semua telah sampai pada penghujung tahun 2016. Semoga apa yang tela...