[Pâtissier] She's My Mom

111 21 19
                                    

Title : She's My Mom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Title : She's My Mom

Genre : Family

***

"Ibumu sangat cantik." Adalah kata yang selalu dilontarkan Herin pada Lami ketika ia sampai di bangkunya.

Lami tak mengerti, dari mana Herin tahu kalau ibunya itu cantik? Ia bahkan tak tahu bagaimana rupa ibunya sendiri.

"Terima kasih." Dan itulah jawaban yang selalu Lami berikan pada Herin atas pujiannya. Ia tak berniat untuk bertanya dari mana Herin tahu tentang ibunya.

Sepulang sekolah seperti biasa Lami langsung pulang ke rumahnya. Menyusun sepatu pada tempatnya, lalu pergi ke ruang kerja ayahnya.

"Ayah aku pulang!" teriaknya seraya membuka pintu dan berlari manuju sang ayah yang langsung menghadiahinya ciuman dikedua pipinya.

"Bagaimana sekolahmu?" Taemin, ayah Lami mengajukan pertanyaan rutin pada putri kecilnya.

"Baik ayah, dan tadi ada murid baru di kelasku. Namanya Jeno."

"Dia laki-laki ehm?" Lami mengangguk antusias.

"Dan dia sangat tampan." Taemin tersenyum kecil mendengar ucapan putrinya. Ini adalah kali pertamanya Lami menceritakan teman laki-lakinya.

"Ehm ayah... bolehkah aku meminta sesuatu?"

Taemin mengernyit heran. Biasanya putrinya itu akan langsung mengutarakan keinginannya. "Apa itu?"

"Bolehkah aku... bertemu dengan ibu?" tanya Lami ragu-ragu. Ia menatap ayahnya takut.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin bertemu dengan ibumu?" Suara Taemin masih terdengar lembut, dan itu memberi sedikit keberanian pada Lami.

"Sebenarnya tadi aku mendapat tugas dari sekolah. Kami disuruh membuat suatu cerita tentang seorang ibu sebagai apresiasi untuk merayakan hari ibu. Dan aku tidak mendapat gambaran apapun soal itu."

"Kau tidak usah khawatir, ayah akan meminta seseorang untuk mengerjakan tugasmu. Sekarang ganti bajumu dan pergi makan. Bibi Kim pasti sudah menyiapkan makanan yang enak untukmu."

"Ehm baik ayah." Tanpa berani membantah, Lami langsung berjalan lesu menuju kamarnya.

***

Taemin berhenti mengoleskan selai pada rotinya. Ditatapnya putri semata wayangnya itu dengan tatapan heran. Lami terlihat sangat murung, tidak seperti biasanya. Anak itu bahkan menolak ketika Taemin mengatakan kalau yang akan mengantarnya ke sekolah.

"Ayah aku pergi dulu, sampai nanti," pamit Lami yang langsung melengos begitu saja.

Sebenarnya Lami masih kecewa pada ayahnya. Ia pikir ini akan menjadi kesempatannya untuk bertemu dengan sosok ibu yang selama ia hanya di dengarnya dari cerita-cerita bibi Kim. Tapi ternyata Taemin masih tidak mengijinkannya.

[DECEMBER] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang