//Casting by BTS’s Min Yoongi & OC as Min Yoongi’s Mom // Genre : Family, Humor // Length : Drabble // Rating : T // Author by fakirkuota //
Disclaimer : Cerita ini murni buatan saya yang saya kutip setelah terkena radang usus selama tiga hari. Jangan asal menjiplak karena banyaknya kesesatan membelok di dalam cerita.
Note : Berhati-hatilah bagi yang membaca.
-
-
-
"S-akitt hiks, heee—euu-ee hiks eomma."
“Eomma! A-akh p-perut—kepala! Kenapa berputar semua!”
“Hiks, Eomma sallajuseyo hiks.”
“Perutku…”
Yoongi berguling di atas kasurnya ke sana dan kemari. Memegangi perutnya yang berkoar meraung-raung dan kepalanya yang berputar seperti naik roller coaster. Yoongi bahkan menangis memanggil-manggil ibunya dengan begitu polos, dan juga begitu mengenaskan.
"Hueeee eomma hiks, eommaaaaa."
Hilang, luntur, masa bodoh. Image-nya yang dingin harus gugur dengan raungan dan tangis sambil mengigau tidak jelas. Tubuhnya menggigil dengan keringat yang membanjiri. Kadang, Yoongi akan tiba-tiba terbangun dan berjalan sempoyongan ke kamar mandi hanya untuk mengeluarkan penyakitnya ke lubang toilet.
"Hhhaa… hhaaaa eoommmaaaa."
"Yoongi kenapa ribut-ribut! Ini masih pukul 7!" Seorang wanita tiba-tiba membuka pintu kamar putranya lengkap dengan spatula di tangan kirinya.
"Eomma, sakit hiks, hueeee!"
Inilah kebiasaan Yoongi. Merengek seperti bayi. Ibunya yang sudah terlalu hapal hanya bisa pasrah. Ia meletakkan spatulanya di atas nakas Yoongi lalu mengambil minyak kayu putih yang berada di genggaman tangan putranya.
"Kau pasti minum susu lagi," sindir ibunya malas mengusapkannya ke perut dan kepala Yoongi.
Yoongi hanya sanggup mengangguk. Dua hari sebelumnya, memang, saat Yoongi berkencan dengan Jimin dan mengunjungi sebuah kedai, dengan sangat bodoh Yoongi lupa mengatakan untuk tidak mencampur susu ke dalam sup buahnya. Mau bagaimana lagi, kecantikan Jimin membuatnya hilang akal dan juga pasrah.
Sebuah bencana terbesar dengan waduk susu yang memenuhi mangkuk. Yoongi menegak ludahnya kasar sambil mengontrol ekspresi datarnya agar Jimin tidak khawatir.
Dengan wajah yang tertekuk dan senyum yang sedikit dikembangkan supaya Jiminnya tidak curiga, ia melahap semua makannnya sampai habis walau rasanya air mata tak terbendung lagi di matanya. Dan sekarang, Yoongi sungguh-sungguh menyesali telah menghabiskan semangkuk susu hanya karena image.
"A-ah!"
Yoongi meringis saat merasakan tusukan jari jemari ibunya saat memijat kepalanya.
"Kau ini! Ayo-ayo cerita, siapa yang bisa membuatmu mau meminum susu, hm? Ah, apa mungkin ... Jiminie, ya?" goda ibunya.
“A-apa-sih!”
Yoongi langsung merona. Pipinya yang sedikit pucat tiba-tiba memunculkan rona merah yang terlihat menggemaskan. Ibunya saja terkadang tidak percaya jika anaknya adalah seme, dari apa yang ia lihat sebagai fujoshi.
“Aigooo, aigoo, aigoo! Kapan kau akan menyatakan perasaanmu, aih! HAHAHAHAHA!” gemas ibunya sambil memijat kuat kepala Yoongi. Membuat Yoongi langsung memejamkan matanya menahan reaksi malu dari wajahnya yang sudah memerah parah.
Dialihkannya wajahnya saat mendengar gelegar tawa sang ibu yang mengangkasa saat tangan ibunya sudah terangkat dari kepalanya. Sudah pasti begini, ibunya yang seorang fujoshi akan senang melihat anak laki-lakinya akhirnya membelok.
Miris…
"Ah, jangan malu-malu! ‘Kan sudah Eomma bilang kalau Jimin itu kawaiiii! Ahhh, hatiku berbunga! Kyahahahaha! Anakku akhirnya membelok! Yihiyyy! Hahaha!"
"EOMMA!"
Kepiting. Rebus. Saus. Tar-tar. Wajah Yoongi merahnya bukan main. Malu, sangat malu. Ibunya ini selalu menggodanya tidak peduli kondisi Yoongi yang seperti apa sekarang. Rasanya ingin mati, pagi-pagi buta harus dihadapkan dengan masalah bolak balik kamar mandi lalu berakhir dengan ibunya yang tertawa mempermalukan dirinya.
"Telingamu merah! Hahaha!"
"EOMMA—"
Yoongi tidak tahu lagi harus menanggapi dengan respon yang seperti apa. Memiliki ibu yang seorang fujoshi membuatnya hilang arah dan bingung sendiri.
‘Bagaimana bisa ada ibu yang mendukung jika anaknya belok!’
END
Cerita ini saya buat dalam waktu satu hari karena saya yang baru ingat jika saya belum mengumpul Desember Regular Event padahal waktunya sudah terlalu lewat. Mohon kritik sarannya teman-teman karena banyak kekurangan di dalamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[DECEMBER] Regular Menu
FanfictionPenghujung tahun telah tiba. Bulan keduabelasㅡbulan Desember akhirnya pun telah tiba. Setelah sekian lama memberikan kisah-kisah yang penuh warna kepada Tuan dan Nona, akhirnya kita semua telah sampai pada penghujung tahun 2016. Semoga apa yang tela...