Chapter 2

6.9K 337 3
                                    

Sial! Pagi ini Aileen tak bisa berhenti mengumpat.
Gara gara lupa mengisi baterai jam weeker andalannya kini ia harus berlari marathon agar sampai digedung sekolah secepat mungkin.
Kenapa ia begitu sial dihari pertamanya ini?
dimulai dari ia yang terlambat bangun sehingga tak mengikuti kegiatan sholat subuh berjamaah dan sekarang ia terlambat masuk sekolah.

Dia tak pernah terburu-buru dalam urusan berangkat sekolah di tempat lamanya.
Tentu saja tidak masalah karena kalaupun dia terlambat,dia tinggal memanjati pagar besi dibelakang sekolah.

Sempat juga terpikir untuk melakukan hal yang sama bagi Aileen,memanjat pagar. Tapi niatnya itu tidak bisa direalisasikan karena beberapa alasan

1.Gerbang sekolah barunya ini memiliki satpam penjaga. Bukannya sekolah lama Aileen tidak punya satpam,sama sekolahnya yang lama juga punya. Tapi perbedaannya satpam disekolah lama itu bisa Aileen sogok dengan sebungkus rokok untuk membiarkannya masuk sedangkan untuk menghadapi satpam yang sekarang ia tidak tahu harus menyogok dengan apa. Berkat Ayah Aileen yang dengan kejamnya tidak meninggalkan uang sepeserpun untuk Aileen

2.Gerbang sekolah ini terbuat dari batu dan sangat tinggi,tidak memiliki celah untuk pijakan atau pegangan tangannya
Seahli apapun Aileen dalam urusan panjat memanjat,tetap saja ini 'medan ekstrim' baginya

Untung saja saat ia tiba gerbang tersebut sedang kosong dari penjagaan dan masih terbuka lebar
Langsung saja ia melesat masuk
Sekarang ia harus berpikir lagi

Alasan apa yang akan diberikannya pada Ustadz Ilham atas keterlambatannya pagi ini.

Kegiatan belajar-mengajar disini dimulai pukul 08:00 sehingga Aileen merasa sedikit tenang karena baginya itu waktu yang panjang,tapi antrian didepan kamar madi santri ternyata membuat waktu panjang itu menjadi sangat singkat

Aileen sempat berpikir bahwa ustadz Ilham-guru yang mengajar jam pertama-belum memasuki kelas.
Tapi mengingat pesantren ini adalah tempat yang sangat menjunjung tinggi kedisiplinan. Itu tidak mungkin.

Aileen terus berlari menembus kehingan lorong dengan langkah kakinya,ia terus berlari hingga tak sengaja menubruk seseorang didepannya,yang Aileen yakini sebagai makhluk terkutuk karena berani menghalangi jalannya.

"Bangsat!kalo jalan pake mata!!jangan asal jalan aja,lo kira ni jalan punya nenek moyang lo apa?!"ia langsung menyemprot orang menyebalkan itu dengan umpatan yang sudah ditahannya sejak tadi
Aileen pun mendongak untuk mengetahui wajah makhluk terkutuk itu,dan mendapati sosok dengan wajah tampan bak pahatan di kuil kuil Arjuna sedang menatap datar dirinya. Kalau Aileen tidak salah,ia mengenal pria ini.
Oh pria ini adalah orang yang sama yang menabrak Aileen tadi malam.
Ya orang yang Aileen angap sudah merusak
suasana hatinya.
Dan sekarang ia harus bertemu lagi dengan orang menyebalkan itu dengan cara yang sama. Bertuburukan

Orang itu kembali mengeluarkan senyum memuakkannya. Ia berkata "Kamu gadis yang tadi malam menabrak saya kan?"Arfan berkata dengan nada sarkastis. Mengingat gadis ini telah mengumpatnya dengan kata kata sekasar bangsat. Arfan sebenarnya terkejut saat gadis itu mendongakkan wajahnya untuk menatap Arfan.
Dan ia terpaku pada bola mata cokelat gelap yang besar dan sendu milik gadis itu. Sungguh ia merasa terpesona dan tidak bisa menahan senyumannya. Jika saja ia tidak ingat untuk ber-ghodul gashwat maka ia tidak akan memalingkan wajahnya walau sedetik
Dilihatnya mata gadis itu membesar yang menambah kadar keimutan yang dimilikinya.
Tampaknya gadis itu marah padanya. Walaupun Arfan bingung dimana letak kesalahannya?karena tadi gadis itulah yang menabrak Arfan duluan dan bahkan mengumpatnya

Aileen tidak punya waktu untuk meladeni makhluk terkutuk didepannya ini untuk berdebat,lebih baik ia segera pergi kalau tak ingin lebih terlambat lagi. Ia berdiri dan melangkah pergi meninggalkan orang yang masih tersenyum tanpa dosa itu sendiri dibelakangnya
Aileen mendengar orang itu berteriak disana

Pesantren I'm In Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang