من أنا لولكم

1K 48 24
                                    

Assalamualaikum semua

Nurul disini 😄

Sesuai judul. Man ana laulakum :)
Apa arti diriku tanpa kalian

Jadi..

Ana cuma mau nyampein rasa terima kasih yang banyak. Jazakillah Khairan lakum.. Semoga kebaikan mengiringi kita semua 😊😇

Terima kasih buat yang udah baca cerita ini. Yang udah nungguin lama banget. 🙏🙏

Jujur, awalnya ana buat cerita ini berdasarkan sebentuk imajinasi ana sebelum ana masuk pondok.

Jadi, Nurul tu dulu SMP nya negeri, terus alhamdulilah dapet hidayah. Nurul jadi pengen tau banyak tentang agama Nurul yang selama ini ternyata cukup terabaikan :)

Akhirnya pilihan jatuh ke pesantren buat lanjutan pendidikan. Of course dengan menimbang segala sisi positif dan negatif. Yang pasti yang paling berpengaruh itu adalah pembatasan bahkan pelarangan pemakaian barang elektronik dan circle pertemanan yang baru.

Di cerita ini, ana deskripsiin tokoh utama ketemu sama ustadz yang perlahan-lahan merubah pandangan dia tentang semuanya. Tentang kehidupan yang ternyata belum dia syukuri, tentang kewajiban menuntut ilmu dalam Islam, tentang ikhlas, dan yang terakhir tentang cinta.

Ustadz Arfan mandang cinta itu sesuatu yang bener" pure. Artinya harus dia hormati. Ustadz Arfan juga memperlakukan perempuan dengan baik. Saking baiknya malah terkesan seperti mengabaikan keberadaan perempuan disekitarnya 😄. Karena dia menjaga pandangannya

Sampai dimana dia ketemu dengan sosok Aileen yang bener" mengganggu pikirannya. Sampai dia gak bisa lagi mengabaikan Aileen. Dan akhirnya perasaan itu timbul. Perasaan pengen membimbing dan bersama meraih jannah (maapkan bahasa 😅)

Kalau ada yang nanya kenapa sih ustadz itu Deket banget sama santrinya? Apa emang dipondok gitu ya? Ustadz nya cari" kesempatan ih, atau bilang ini cerita kayak mempermalukan alam pondok.

Ya ana mohon maaf kalau ternyata cerita ini gak memenuhi ekspektasi spiritual yang reader inginkan. 🙏🙏

Ana cuma mau menyampaikan kalau hidayah itu bisa datang dari mana aja. Lewat jalan apa aja. Dibawa siapa aja. Kita gak bisa mencela proses hijrah orang. Kalau memang dia nemuin cahaya hijrah dari jalan cinta. Why not?

Toh, Allah itu Maha Cinta reader :)

Ana berusaha menampilkan sisi belajar dan kehidupan santri di cerita ini biar ada unsur pelajarnya. Iya, dipondok emang gak seseru belajar di SMA. Kurang pengalaman kisah kasih abu"nya. Tapi alhamdulilah kami dipondok merasa nyaman dan merajut banyak kisah kok :')

Dari setiap kegiatan yang kami kerjain sama-sama. Selalu ada cerita yang gak bisa dilupain dari semua itu.

Jadi kalau cerita ini gak sesuai ekspektasi teenfic yang reader bayangkan, ana minta maaf lagi ya 🙏🙏

Terakhir, alasan kenapa ana slow update.

Ana gak bisa leluasa pulang-pergi dari pondok kerumah. Karena jaraknya lumayan jauh antar kota.

Waktu ana masih kelas satu SMA ana masih bisa sempet"in nulis cerita waktu mudhif (dijenguk) Maklum santri baru, masih manja 😌

Tapi semenjak naik kelas dua ana gak punya waktu nulis sama sekali. Jadwal kunjungan udah dikurangi banyak banget. Terus ana juga sibuk sebagai mudabbirah.

Jadi dipondok tu ada sistem organisasi kayak OSIS. Tapi lebih kompleks lagi tugas, tanggungjawab, dan pertanggungjawaban nya

Mudabbirah itu pengurus kamar. Kalau ada adek kamar sakit kita urusin, kalau ada adek kamar melanggar peraturan kita yang dipanggil sama munazzhomah

Makanya sibuk. Dan gak sempet mikirin cerita lagi. Selain ngurusin anak orang ana juga perlu belajar. Dikejar deadline hafalan Qur'an, dll

Lanjut lagi, naik kelas tiga SMA. Bukan berarti bebas organisasi. Malah naik ke tingkatan organisasi yang lebih tinggi. Itu dia munazzhomah pusat. Atau kalau di pondok Gontor dikenal OPPM

Dan itu tuh.. Sibuk dan menyita waktu serta tenaga banget..

Ana diletakkin di bagian bahasa 👸 Yang tugasnya ngontrol penggunaan bahasa resmi di adek". Kan kalau di pondok pake bahasa Arab sama Inggris. Setiap dua minggu pergantian bahasa. Setiap subuh pembagian vocab/mufradat ke adek". Setiap subuh kami daur/kontrol ke setiap kelompok pembagiannya. Belum lagi ngurusin persidangan. Iya persidangan jasus namanya. Siapa aja anggota yang namanya kecatet sama mata" gak pake bahasa dalam hari itu namanya dipanggil pake toa buat ngadep sama ukhti munazzhomah bagian bahasa nya.

Intinya ribet

Semester dua kami baru turun jabatan. Tapi gak segampang itu, ada yang namanya LPJ (Laporan Pertanggungjawaban)

Dan itu gak main". Karena didepan yayasan bahkan mudhir langsung plus dari pengasuhan

Setelah turun jabatan. Masih belum selesai

Ada seabreg program kelulusan yang harus dijalani. Ada Amaliah tadris (mikro teaching), ada KTI (karya tulis ilmiah) dan itu disidangkan. Iya kayak sidang skripsi. Tapi dipondok namanya munaqasyah. Ada juga penyetoran Tahfidz lagi. Pokoknya harus selesai semua biar ada nilai di ijazah pondoknya. Sekaligus buat nentuin yudisium.

Makanya, ana jadi menelantarkan cerita ini. Karena ana sibuk survive di pondok sana. 😅

Tapi, Insya Allah bakalan dilanjut lagi kok ini cerita. Insya Allah lagi sampe tamat.

Kalian jangan ragu buat nyampein pertanyaan atau kritik tentang cerita ini. Insya Allah ana open minded kok. Yang masih bingung sama alur juga boleh tanya. Biar jelas lagi ceritanya

Nanti kalau banyak, Nurul buat part Q n A deh.. Hehe

Umm..
Sekian dulu deh 😄

Semoga cerita ini bermanfaat buat kalian semua..🙏

Yang dari ponpes juga bisa kok sharing disini. Kita bagi ilmunya. Setiap pondok kan punya sistem pengajaran sendiri ya, jadi yang baik bisa kita bagiin sama-sama.

Oke deh sekian ~~

Stay save ya.  👌
Jangan bandel keluyuran 😅

Good night 🌙

Wassalamu'alaikum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pesantren I'm In Love!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang