Selama kelas sebelas kali ini, aku sudah tidak begitu memperhatikan kak sapta lagi.
Sudah jarang bertemu, dan jarang komukasi via sosmed apapun, dan bisa dibilang tidak pernah lagi menghubunginya.
Aku sudah mengganti pin bbm ku, karena waktu itu ada permasalahan dengan Angga -Mantan kekasih ku-
Semejak itu aku tidak pernah menginvit bbm kak sapta lagi.
Kelas ku pun sudah cukup jauh dengan nya.Aku memfokuskan diri untuk terus belajar dan menikmati masa-masa kelas XI ku.
Dikelas yang baru ini, aku punya temen-temen baru yang kami beri nama “Anak MUSO”
Anak MUSO beranggotakan 9 orang. 8 orang Islam, dan 1 orang keristen.
Tapi itu nggak menjadi masalah buat kami.Kami tetap selalu akur. Pergi ngantin bareng, Sholat Dhuha bareng, Belajar bareng, dan semuanya kami lakukan bareng-bareng.
*Note: Ria yang beragama kristen nggak ikutan sholat dhuha*peace*
Sampe akhirnya aku sudah mulai sedikit melupakan tentang kak sapta.
Tetapi tidak untuk bab-bab selanjutnya.
Aku malah justru mengingat nya, dan terus menguntit nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kado
Teen Fiction"Ini kado buat kakak" "Kado apa de" "Kado spesial tentang catatan hati" "Kamu suka sama kakak?" "Iyaa. Kalo kakak?"