-11- CONGRATULATION

34 1 0
                                    

Selamat tinggal kelas Sepuluh, Selamat datang Kelas Sebelas.

Hasil ujian semester kali ini tidak mengecewakan ku.
Aku meraih peringkat ke 3 dari 37 siswa di kelas.

Berfikir tentang peringkat ke 3, btw aku bakal masuk kelas XI apa ya?

Rekomendasi dari anak Psikolog Universitas Mulawarman hari itu, aku di sarankan untuk masuk jurusan MIPA sih, tapi entah gimana hasil nilai dari sekolah.

Jurusan MIPA yang direkomendasikan oleh Psikolog Unmul, ternyata membuahkan hasil.

Aku masuk di kelas XI MIPA1.
seneng, bahagia, minder, pasti ada.

Sebenernya rada takut juga sih masuk di kelas MIPA1 ini, saingan nya berat-berat kayaknya.
*Note: bukan berat badan nya yah, berat otak maksudnya. Hihi*

Setelah mendengarkan pengumuman dari pengeras suara tata usaha, aku segera menuju kelas ku.

Mencari tempat duduk di paling depan.

“weh, lo sekelas lagi sama gue?”
Suara Mila mengagetkan ku saat aku sedang menarik kursi.

“kampret lo! Bosen gue sekelas sama lo!”
Tukas ku singkat.

“yaaahh, lo kira gue seneng gitu sekelas sama lo?”

Mila mengejek ku seraya pergi menuju ke belakang kelas untuk mengambil salah satu tumpukan kursi disana.

Iya, lagi-lagi aku sekelas dengan Mila.
Cuma mila doang?
Iya, soalnya si Nenes pindah sekolah ke Banjarmasin karena ada permasalahan keluarga.
Atha, sudah damai dengan sekolah barunya di Jawa sana.
Dan Bia, masuk di kelas sebelah, kelas XI MIPA2.

Hari pertama masuk di kelas XI MIPA1 ini sangat menegangkan.

Bu Aisyah, adalah guru Biologi yang masuk paling pertama di kelas kami.

Bu Aisyah mencoba mereview ulang mata pelajaran di kelas X yang sudah 2 minggu kami lupain selama liburan semester kemarin.

Aku duduk dengan Talita Handayani, temen sekelas ku waktu SMP dulu.

Anaknya ya lumayan lah, bisa di ajak kompromi juga.

“coba sebutkan alasan kenapa anak-anak banyak beranggapan kalo materi BIOLOGI itu mudah? Ada yang bisa menjawab?”
Tanya bu aisyah dari depan kelas.

Seisi kelas mendadak hening tiba-tiba.

"oke, coba jelaskan apa itu Bernafas?”
Tanya Bu Aisyah lagi.

“saya bu”
Suara dari pojok belakang mengundang sorotan seisi kelas tertuju padanya.

“Bernafas adalah proses mengirup oksigen kjashjgdsdgdgug”

Suara Dirga hermansyah yang terdengar samar-samar di telingaku.

“kalo gitu gin gue bisa jawab kali ta”
Aku berbicara pada tata yang masih serius melihat kearah belakang.

“tapi emang si dia rada pinter kok nggi” sahut tata.

“seberapa pinter sih dia?”
gerutuku dalam hati.

Sebuah KadoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang