-05- HARI H

24 1 0
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu siswa siswi SMA Negeri 7.

Acara pensi hari ini dibuka dengan pidato kepala sekolah.

Selanjutnya pidato dari ketua OSIS SMA Negeri 7, dan setelah itu dilanjutkan dengan acara inti.

Penampilan pertama dibuka dengan paduan suara SMA Negeri 7, yang kedua penampilan teater Archipelago, yang ketiga lomba Band dari setiap kelas.

Aku, Nenes, Atha, Mila, dan Bia mengambil posisi paling depan dari posisi kanan panggung.

Acara ini bener-bener acara paling seru yang dinantikan warga sekolah, nggak kalah serunya dari acara live Taylor Swift.

“oke. Kita panggilkan saja Band ke 3 yaitu Band dari kelas XI IPA 3. Sapta Prasetya dan kawan-kawan”
suara Andi, selaku host acara saat memanggil band ke 3 mengundang tepuk tangan yang meriah dari seluruh penonton.

“hwaaaaaaaa… Band nya kak Sapta Bi” teriakku semangat sambil menggoyang goyangkan badan Bia.

“plis deh nggi, ngga usah alai” jawab Bia singkat.

Awalnya aku kira dia adalah vokalis dari Band XI IPA3, ternyata dugaan ku salah.

Setelah band mereka dipanggil, mereka naik ke atas panggung. Kak sapta langsung mengambil posisi di tempat duduk drum.

“hah Drummer? Kak sapta Drummer?”
Batinku bertanya-tanya.

“inilah dia Band XI IPA 3 yang akan membawakan lagu Kotak-Masih Cinta”suara Andi lagi-lagi mengundang riuh tepuk tangan dari seluruh penonton.

“kak saptaa!!”

“kak sapta ganteng banget!!”

“kak sapta kece!!”

Begitulah suara teriakan cewe-cewe yang ngeFans banget sama kak sapta.

Aku yang tadinya pengen maju lebih kenal kak sapta, rasanya jadi pengen mundur aja.

Saingan banyak banget gann.

Lagu kotak-masih cinta pun dinyanyikan dengan suara yang merdu dari vokalis Band mereka.

Setelah mereka turun dari panggung, banyak banget cewek-cewek yang ngekorin mereka dari belakang. Mereka sudah layaknya artis terkenal.

Dari sudut belakang panggung, mataku tertuju dengan laki-laki berbaju kaos merah dengan celana jeans hitam dan dipadukan dengan sepatu Nike berwarna hitam putih.

“kak sapta? Busett banyak banget yang ngantri foto” batin ku dalam hati.

“nggi lo mau minum nggak? Kantin bentar yok, gue aus nih”suara Nenes mengagetkan ku dari pandangan yang sedang tertuju pada kak sapta.

“iyaa tuh ngeselin banget cewek-cewek nya” sahutku dengan pandangan yang masih sama tertuju di sana.

“hah? Apa lo bilang?”
Tanya nenes dengan nada sedikit tinggi.

“ehh, enggak nes. Lo nawarin gue apa tadi? Minum? Oh lo mau ngajak gue ngantin? Iya ayok ayok”
Aku menjawab pertanyaan nenes seperti orang yang lagi kebingungan.

Daripada entar makin ditanya panjang lebar, aku langsung menarik Nenes ke luar tenda untuk pergi ke kantin membeli minum.

Sebuah KadoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang