“Anggi!!!” teriak Atha Aqila dari depan kelas.
“eh lo bisa nggak sih nggak usah teriak teriak gitu tha?” jawabku cuek.
“nggak bisa. Gue emang sukanya teriak teriak.”
atha memang salah satu temen yang paling suka buat tensi ku selalu naik.Atha lalu mendatangi aku yang lagi sibuk membalas pesan chat dari -Jihan Safitri- temen akrab ku dari SMA lain yang kebetulan temen SMP dulu-
“ayok, lo ngantin nggak? Gue sama Mila, sama Nenes sama Bia mau ngantin nih”
Tanya nya sambil memegangi tangan kiriku.“entaran aja deh, duluan aja” jawabku singkat. Akhirnya mereka berempat pergi menuju kantin.
Setelah mereka berempat balik ke kelas. Aku menanyakan tentang kakak kelas itu.
Siapa tau mereka berempat tau. Soalnya mereka temenku yang termasuk up to date tentang warga sekolah.“Atha, lo tau kakak kelas IPA3 yang tadi lewat ke toilet nggak waktu pelajaran bahasa?” tanyaku membuka pembicaraan.
“kakak kelas yang mana Nggi, kan banyak” jawab Mila.
“iya tuh, yang ke toilet kan banyak nggi.” Jawab atha
“itu yang sering sama kak Reyhan itu loh” kataku singkat.
Oke, Reyhan Ramadhan adalah kakak kelas XI yang sekelas sama cowok itu. kak Reyhan juga termasuk cowok famous di sekolah ku. Satu tim futsal dengan idola ku, anak rohis, pemalu, ganteng, ahh kak Reyhan segalanya deh.
Aku tau namanya soalnya waktu itu aku pernah satu ekskul Rohis bareng dia. Tapi sekarang aku udah mengundurkan diri karena beberapa sebab. Salah satunya masih urakan.
“siapa sih nggi, kak Sapta kah?” Bia bertanya balik padaku.
“Sapta? Gue nggak tau namanya bi. Beneran namanya Sapta?” tanyaku lagi
“anak XI IPA3, agak tinggi, badan nya bagus, hitam manis, anak drummer itu kan?” kata bia menjelaskan, sambil mencomot pentol bakar yang masih tersusun rapi di tusuknya.
“oh iya iya. Lo kenal dia bi?” tanyaku heran.
“dia kakak kelas gue waktu SD.”
“lo ada pin nya nggak?” tanyaku penasaran.
“nggak ada. Lo stalkerin aja sosmed nya . siapa tau dia ada nulis di bio, atau status nya gitu.”Bia pun lalu pergi membuang bekas sampah makanan nya di tempat sampah depan kelas.
Setelah aku pikir-pikir, Bia ada bener nya juga. Akhirnya aku cari tau tentang kakak kelas itu. Dan dia masih menjadi cowok misterius yang pengen aku kenal hanya karena mirip sang mantan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kado
Fiksi Remaja"Ini kado buat kakak" "Kado apa de" "Kado spesial tentang catatan hati" "Kamu suka sama kakak?" "Iyaa. Kalo kakak?"