Hari-hari pun berlalu seperti biasanya, terkadang Hyun datang berkunjung ke panti, aku menginap di Ila dan Reno kini mempunyai hobby baru yaitu memancing.Hubunganku bersama kak Deo?
Entahlah, kadang-kadang aku melihatnya memperhatikanku dengan raut wajah aneh, semacam campuran bahagia, sedih, kaget, khawatir, bingung, tidak yakin. Kami juga tidak pernah mengobrol lagi.
Sedangkan bungaku yang dari camping sudah tumbuh, aromanya pun menenangkan.
Aku duduk di bangku yang terdapat di pinggir danau yang berada di dekat panti. Di sini sangat sepi karena letaknya yang tidak strategis, namun pemandangannya cukup menenangkan.
Terkadang aku lebih senang menyendiri karena lelah berpura-pura bahagia di tengah keramaian.
Aku pun ingin memiliki sebuah keluarga, setidaknya memiliki ingatan bahwa aku pernah punya keluarga.
Terkadang aku berpikir apakah aku memiliki ibu? Apakah aku memiliki ayah? Apakah aku memang tidak diinginkan?.
Pertanyaan terus mengiang di dalam kepalaku namun tak satupun yang dapat kujawab. Walaupun sudah berusaha mengingat sekuat tenaga tetapi hanya potongan-potongan saja yang terlihat.
Angin berhembus, daun-daun bergoyang, setitik air terjatuh di atas tanganku, aliran air semakin deras terasa di pipiku. Saat ini aku hanya ingin melepas semua rasa kesepian yang telah menumpuk, aku menutup mataku yang sudah mengabur, membiarkan desakan-desakan itu keluar dengan sendirinya.
Suara jangkrik mulai terdengar pertanda sore telah hampir berlalu, mengingatkanku bahwa aku harus segera pulang.
Aku pun memutuskan untuk kembali ke panti dengan membawa pot yang berisi bunga mawar biru yang tadi kubawa agar mendapatkan sinar yang cukup di tempat dan waktu yang baik.
Aku melihat seseorang yang tengah menunggu kursi depan sedang berbincang bersama ibu Asih, setelah kuperhatikan lebih baik lagi ternyata aku mengenalnya, seseorang yang terlihat menghindariku. Kak Deo.
Mereka menyadari kedatanganku, aku segera menyalim bu Asih.
"Ini orangnya, yaudah ibu masuk dulu ya nak Deo" kata ibu Asih
Aku pun duduk di tempat bu Asih duduk, tepat di semping meja yang bersebrangan dengan kak Deo.
"Ehem" aku mengawali pembicaraan.
"Jadi ada pertanyaan yang ingin kutanyakan, tolong di jawab ya Del" katanya
"Apakah kamu mengingat masa kecilmu?" Lanjutnya langsung
"Hah?" Kataku spontan, aku pun mencerna perkataannya.
"Emm sebenarnya nggak begitu ingat dan hanya sepotong-sepotong yang terlintas, kak" kataku
Kembali lagi aku berusaha untuk mengingat kembali namun pada akhirnya hanya nyeri saja yang di dapat.
"Ada apa ya kak?" Tanyaku sambil memijit keningku yang nyeri.
"Ohh tidak, lupakan aja. Oh iya 2 hari lagi ulang tahunku, datang yaaa" katanya sambil memberikan selembar undangan, aku pun menerimanya.
"Dan, aku mau minta tolong, tolong pakai ini" lanjutnya menyerahkan sebuah kotak.
Aku pun membukanya, aku menahan nafasku begitu melihat gaun merah yang begitu indah dan elegan serta topeng yang menutupi sekitar mata berwarna senada.
"Ini, sangat indah kenapa di berikan kepadaku?" Tanyaku bingung.
"Nanti ada yang ingin bertemu denganmu, tolong jangan di tolak ya" katanya begitu melihat raut wajahku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Clowy Family
Novela JuvenilIni adalah kisah ku, tepatnya cerita tentang hidupku. Aku yang mengalami sebuah trauma akibat kejadian 'itu' perlahan mengetahui semua kebenarannya. Kebenaran tentang siapa aku, tentang keluargaku, juga tentang kejadian kejadian yang ku lupakan. Ing...