Setelah sampai di bandara kami segera memasukkan bagasi, kak Ken akan berangkat duluan karena penerbangan ke inggris lebih duluan dari penerbangan kami.
"Huaaaaa kak Kennnn makasih ya kak.. salam buat temen-temennya kakak di sana.. aku bakalan kangen banget ama kakak.. baik-baik yah kak di sana.. jangan sampai sakit.. aku sayanggggg kak Kennnn" kataku memeluknya, kak Ken mengelus punggungku.
"Iya dekkkkk kamu juga di sana jaga kesehatan.. jangan sampai sakit.. kalau ada apa-apa segera hubungin kakak.. kakak akan langsung nyamperin.. jaga diri ya dek.. kakak juga sayang banget dengan princess kakak yang satu ini" kata kak Ken kemudian mengecup lembut puncak kepalaku.
"Baiklah kak" kataku, kami pun melepaskan pelukan kami.
Selanjutnya kak Ale yang berpelukan dengan kak Ken mereka saling menepuk punggung, aku tersenyum melihatnya. Terakhir kak Ryan yang bersalaman dengan kak Ken.
Kak ken pun segera masuk ke ruang tunggu karena dia sudah harus segera berangkat.
Aku pun melambaikan tanganku sambil tersenyum hingga kak Ken sudah tidak terlihat lagi.
"Ayo dek kita juga nunggu aja di ruang tunggu.." Ajak kak Ale
"Okey kak" kataku
Aku pun berjalan bersama kak Ale dan kak Ryan, sebenarnya sejak kami memasuki bandara ini kami selalu diperhatikan, apalagi tadi saat masih bersama kak Ken. Aku agak risih dilihatin, tetapi karena kak Ale dan kak Ryan cuek aja maka aku pun ikut tidak menghiraukan.
Kami pun naik pesawat, aku memang meminta agar kita di kelas ekonomi saja, saat kak Ale mengatakan akan memesan kelas bisnis.
Akhirnya kak Ale pun menuruti walau sempat berdebat, aku ingin mencobanya bersama kak Ale juga bukankah lebih hemat.. hehe..
Karena kak Ryan senang duduk di dekat jendela dan kak Ale di ujung yang satunya, akhirnya aku duduk di tengah antara mereka berdua.
Aku pun merasa perjalanan akan melelahkan jadi memutuskan untuk istirahat, aku pun memejamkan mataku.
"Dek.. dek.. ayo bangun.. makan dulu baru bobo lagi" ku mendengar suara kak Ale disusul elusan di pipiku.
Aku membuka mataku, ku lihat kak Ale sedang tersenyum. Posisiku saat ini kepalaku sedang bersanda di bahu kak Ale, serta aku memakai selimut padahal seingatku tadi nggak ku pakai.
"Hoamm" aku menguap, tanda masih begitu ngantuk. Aku pun melihat di depanku sudah diturunkan meja dengan makanan di atasnya.
Aku pun segera memakannya, begitupun dengan kak Ale serta kak Ryan.Setelah makan kak Ryan dan kak Ale berbincang sedangkan aku hanya memutuskan untuk mengecek hpku.
"Ohh iya, urusan para perempuan itu gimana?" Tanya kak Ale
"Yah, aku sudah memberi mereka peringatan agar tidak melakukan hal buruk lagi. Mereka juga sudah menandatangani pernyataan" Jawab kak Ryan
Aku yang mendengarnya hanya diam karena tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
"Baguslah, awas aja jika mereka berani macam-macam lagi dengan Deo. Untunglah Deo tidak mempermasalahkannya, kalau tidak akan ku masukkan mereka ke penjara" Kata kak Al dengan nada yang tegas. Akhirnya aku pun mengerti sepertinya kak Ale mengurus permasalahan kak Deo.
"Ohh iya, mereka juga sudah menuliskan permintaan maaf kepada Dela, dan memohon agar dapat berdamai" Kata kak Ryan
"Dela, jika kamu ingin menuntut mereka atas perlakuan mereka akan kakak tuntut. Atau jika tidak suka lewat jalur hukum akan kakak bikin agar perusahaan keluarga mereka yang terkena dampaknya" ucap kak Ale serius sambil menatapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clowy Family
Ficção AdolescenteIni adalah kisah ku, tepatnya cerita tentang hidupku. Aku yang mengalami sebuah trauma akibat kejadian 'itu' perlahan mengetahui semua kebenarannya. Kebenaran tentang siapa aku, tentang keluargaku, juga tentang kejadian kejadian yang ku lupakan. Ing...