2

68 8 5
                                    

Selang beberapa saat, dia menyudahi ciuman itu. Aku diam membeku disitu.

"Oh God, apa yang sudah kulakukan? ternyata aku lebih bego daripada yura. Aku yakin jika yura berada di posisiku dia akan langsung berteriak. sedangkan aku, malah membalas ciuman lelaki yang bahkan aku tidak tau siapa. Dasar bego na young!" batinku sambil memegang bibirku yang bengkak akibat ciuman itu.

Dan lebih begonya lagi aku gak sadar namja itu sudah hilang dari hadapanku tanpa sempat aku minta pertanggung jawaban walaupun aku juga bersalah.

Aku segera duduk di sofa yang tadi aku duduki. Kejadian tadi terngiang-ngiang di otakku. Banyak pertanyaan yang memasuki otakku.

"Siapa namja itu? Kenapa dia menciumku? Apakah aku mengenalnya? Mengapa aku merasa nyaman bersamanya?" semua pertanyaan ini membuatku pusing. 

"Ahhh!!!"aku berteriak.

Semua mata tertuju padaku. Merasa diperhatikan aku menatap mereka semua tajam. Lalu mereka semua membuang muka dan melanjutkan aktivitas mereka masing-masing.

"Na young ahh. Kamu kenapa?"

"Aku gak papa kok ga young. Cuma lagi ingin teriak aja."bohongku

"Aku tau kamu berbohong. Kita itu sudah bersahabat sejak lama jadi, aku tau ciri-cirimu pada saat berbohong. Kalau ada masalah bilang aja aku. Tapi kalau kamu belum siap gak papa kok. Aku tunggu sampai kamu siap." ga young tersenyum manis kepadaku.
"Gomawo. Kamu sudah perhatian sama aku. Tapi ini bukan masalah besar kok. Aku hanya sedang bingung saja" jawabku lalu kembali melamun.

"Ya sudah, kita ganti topik aja. Eh coba kamu lihat yura sama baekhyun mereka serasi banget. Aku setuju tuh kalau mereka jadi pasangan. Kalau menurutmu?" tanya ga young.

"..."

"Na young?"

"..."

"Yak!! Na young-ahh. Kamu dengar aku gak sih!!!"

"Eh....maaf ga young. Tadi kamu bilang apa?"

"Na young-ah. Jadi daritadi Kamu gak dengerin aku?"

"Mianhae"

"Tadi aku bilang, yura sama baekhyun serasi banget.!"

"Menurutku juga begitu. Aku tau baekhyun menyimpan rasa sama yura. Tapi yura aja tuh yang gak peka-peka. Ia malah ngomongin cowok-cowok ganteng di depan baekhyun. Dasar yura oon. Kasihankan baekhyun"jawab na young mengembalikan topik.

Rumah Na young

"Gomawo baekhyun-ah sudah mengantarkanku pulang. Sana gih antarin yura pulang."

"Sama-sama. Iya bawel aku juga mau anterin nenek sihir itu pulang." baekhyun terkekeh. ( ga young sudah diantar pulang duluan).

"Oh ya, aku cuma mau bilang, cepet-cepat kamu tembak yura. Aku tau kamu menyimpan rasa buat yura. Kalau kamu gak bilang, keburu dicuri orang lain loh" godaku

"Aku gak mau jadi pembunuh nembak-nembak orang. Nanti aku masuk penjara lagi"

"Terserahmu sudah. Aku hanya ingatin aja sih"

"Iya-iya nanti aku tembak dia. Tapi mungkin aku butuh tenagamu dan ga young"

"Kami pasti selalu siap. Yasudah aku masuk dulu ya. Bye"

"Bye"

Aku segera menutup pintu setelah mereka pergi. Hari ini benar-benar melelahkan. Aku langsung menuju kamarku dan membaringkan tubuhku di kasur. Tiba-tiba aku teringat kejadian tadi. Itu benar-benar memalukan. Untung saja pada saat itu cahayanya redup. Coba tidak, aku mungkin akan langsung pindah ke planet mars(lebay :v).

C&NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang