15

14 2 0
                                    

Aku menghampiri na young, namun langkahku terhenti kerena dia sedang bersama seorang namja lain dan namja itu adalah kyungsoo.

Na young pov

Aku sekarang berada dalam sebuah tempat yang menurutku sangat menjijikan yaitu bar. Bau menyengat alkohol memasuki hidungku yang membuatku mual. Orang-orang menari seperti orang gila mengikuti alur musik yang sedang disetel. Banyak wanita-wanita jalang berlalu lalang mencari pria yang bisa 'bermain' dengannya. Para wanita jalang itu memakai pakaian yang menurutku kurang bahan pakaian karena menurutku samgat minim dan ketat sehingga melihatkan tubuh wanita-wanita jalang itu. Bahkan ada beberapa wanita jalang menghampiri kyung soo untuk diajak bermain dengannya tapi kyung soo menolaknya begitupun denganku, banyak namja yang menghampiriku tapi aku tolak mentah-mentah. Aku sebenarnya tidak ingin pergi kesini, tapi kyung soo memaksaku.

"Nikmatilah pesta ini. Bukannya ini sangat menyenangkan!" teriak kyung soo karena musiknya terlalu keras sambil menghisap rokok yang ada di tangannya.

"Apanya yang meyenangkan?! Ini sangat menjijikkan!" kataku yang hampir pergi namun tanganku ditahan oleh kyung soo.

"Santai sayang...jangan marah-marah gitu dong" kata kyung soo menenangkanku.

Aku duduk kembali di sebelahnya kyung soo berusaha menenangkan diriku.

"Apa yang ingin kau lakukan sih?! Aku sudah muak tau!" teriakku

"Jangan marah-marah sayang. Nih minum dulu biar kamu tenang" kata kyung soo mengambil air bening yang diberikan oleh salah satu bartender di bar itu.

"Air apa itu?" tanyaku

"Ini hanyalah air putih sayang. Kamu jangan takut" kata kyung soo berbohong.

Aku meminum air itu karena tenggorokanku sudah kering sekali. Rasanya sedikit aneh, beda dari air putih biasanya namun rasanya ingin tambah lagi.

"Kyung soo-ya. Tolong ambilkan sebotol lagi air yang tadi" kataku

Kyung soo tersenyum. Aku tidak peduli itu tersenyum karena apa.

"Tolong ambilkan sebotol air yang seperti tadi" kata kyung soo kepada bartender tadi yang memberikanku segelas minuman itu.

Bartender itu mengganguk dan langsung pergi meninggalkan kami. Mungkin mengambil minuman itu.

Kyung soo mulai mendekatiku lalu memegang tanganku.

"Gimana rasanya? Enak bukan" katanya memegang tanganku sambil melihat wajahku.

Aku tidak melepaskan tangannya dari tanganku karena aku sudah tidak peduli dengan dia. Aku kangen air itu yang membuat pikiranku melayang-melayang seperti tidak mempunyai masalah dan aku suka melupakan semua masalahku.

Bartender itu datang kembali membawa sebotol air itu. Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung mengambilnya dan meminumnya sampai habis tanpa menyisahkan setetas pun.

Pikiranku melayang semua. Aku merasa sangat bahagia sampai ingin menari-nari. Aku menarik kyung soo dari tempat duduknya dan mengajaknya menari bersama yang lainnya. Bisa dibilang, aku dan kyung soo menari seperti orang gila. Tapi aku tidak peduli, aku terus menari,menari, dan menari.

Sampai ada tangan yang menarikku. Dia kyung soo. Dia menempelkan punggungku ke dinding. Aku kaget bukan main.

"Apa yang kau lakukan kyung soo?" tanyaku lemah. Entah mengapa, tiba-tiba saja badanku sangat lemas tidak seperti tidak mempunyai tenaga.

"Kau mau tau cerita asli tentang pembunuhan ayahmu?" tanya kyungsoo yang wajahnya sangat dekat denganku sehingga aku dapat merasakan napasnya.

"A-ap-apa mak-sudmu kyung soo? Bu-bukannya kamu sudah memberitahuku semuanya?" tanyaku sangat lemas sambil membendung air mataku.

"Kau terlalu naif dan polos na young. Kamu percaya sekali denganku, padahal kita baru saja ketemu. Hahaha" kata kyung soo yang hidungnya sudah menempel di hidungku.

Aku semakin takut dengannya. Dia memiringkan kepalanya lebih mendekatkan wajahnya ke wajahku. Aku mulai menangis terisak. Aku sudah berusaha mendorongnya, tapi dia kukuh menahan badannya. Dan sialnya, energiku sudah habis. Aku sudah pasrah dengan apa yang akan dilakulannya padaku.

Cup

Dia menciumku dengan ganas. Dia melumat bibirku serta menggigiti bibirku. Aku hanya meringis kesakitan dan tidak membalas ciuman itu. Air mataku terus membasahi pipiku. Aku merasa ciuman ini sangat menjijikan, berbeda dengan ciuman hangat cha yeol. Ciuman ini tidak berlangsung lama karena....

Bukkkk

Ada seorang namja yang memukul kyung soo dengan sangat keras sehingga kyung soo tersungkur sedikit jauh dariku. Dia adalah chan yeol.

"APA YANG KAMU LAKUKAN KEPADA NA YOUNG!!" tanya chan yeol berteriak sambil tak henti-hentinya memukul kyung soo.

"SUKA-SUKA GUE LAH. DIA ITU PACARKU DAN TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGANMU. JADI, JANGAN MENCAMPURI URUSAN KAMI" bela kyung soo untuk dirinya sendiri.

Kyung soo dan chan yeol saling beradu mulut dan pukulan. Semua orang sedang mengelilingi mereka berdua. Sementara aku, hanya terduduk lemas memperhatikan kyung soo dan chan yeol sampai seorang yeoja mendekatiku. Dia adalah sahabatku sekaligus adiknya chan yeol yaitu park yu ra.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya yu ra sambil memelukku.

"Ak-aku tid-ak hiks...ap-apa-apa" kataku sambil terisak di dalam pelukannya.

Aku dibawa duduk di salah satu sofa oleh  yu ra. Yu ra memberikanku sebuah jaket yang sepertinya punya chan yeol. Aku menutup pahaku yang agak sedikit terlihat karena aku memakai pakaian yg sedikit pendek.

"Eh....na young, aku pergi ke toilet dulu sebentar" kata yura memberitahuku.

Aku mengangguk sambil menghapus jejak air mata di pipiku. Yu ra lalu pergi meninggalkanku.

Kyung soo dan chan yeol masih setia memukul satu sama lain. Aku ingin mencoba melerainya namun aku tidak mempunyai energi untuk bergerak. Jadi yamg ku bisa hanya menatap mereka dari tempatku duduk.

Banyak luka lebam bahkan darah memenuhi wajah kyung soo dan chanyeol. Aku melihat emosi chanyeol sedang meluap-luap. Dia mengambil sebotol minuman dan memecahkannya di kepala kyung soo sehingga darah keluar dari kepala kyung soo. Tidak hanya sampai  situ, pecahan kaca botol tadi, ia ambil dan menusuk-nusuknya di bagian perut kyung soo sehingga darah muncrat dimana-mana. Orang-orang berteriak menyaksikan kejadian tadi. Sepertinya, kalau chan yeol tidak cepat dihentikan maka kyun soo akan mati. Untung saja, ada seorang namja yang menghentikan perkelahian mereka. Aku tidak melihat jelas wajah namja itu. Lalu, Beberapa namja sudah membawa kyung soo yang tak sadarkan diri keluar bar. Mungkin, kyung soo di larikan ke rumah sakit. Setelah semua tenang, chan yeol langsung menghampiriku dan mengendongku kelua bar. Setelah aku keluar bar, aku dimasukkan chan yeol ke dalam mobilnya.

Mobilnya melaju meninggalkan bar itu. Di dalam.mobil, suasanaya hening untuk beberapa saat.

"Gomawo." Kataku lirih namun masih bisa di dengar oleh chan yeol.

Tiba-tiba, chan yeol menghentikan mobilnya di pinghir jalan.

Cup

C&NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang