34

20 3 2
                                    


"Astaga...kukira kalian nangis karena takut nggak dimaafin yu ra. Ternyata takut gue tabok. Coba pikir pake otak, kalau kalian berdua gue tabok. Bukannya di tinggalin sama suami kalian, malah akunya yang meninggalkan yu ra karena habis babak belur dipukuli chan yeol dan se hun" kata baek hyun yang sudah frustasi menghadapi ibu-ibu hamil yang sensitif di depannya.

"Oo gituu" kata na young dan ga young serempak dan sudah hilang nangis buaya mereka.

Ceklek

Pintu ruangannya na young terbuka menampilkan 3 sosok laki-laki tampan.

"Si-siapa it-u?" tanya na young sambil menunjuk seorang namja yang ada di depannya selain chanyeol dan sehun dengan gugup entah karena apa.

"Kenalkan saya dokter amir. Saya dipanggil untuk memeriksa pasien yang katanya tadi pingsan" kata namja yang memakai jas putih.

'Amir? Kayak pernah kenal deh.' kata na young dalam hati.

"Oh..iya dok. Istri saya pingsan. Coba tolong cek, takutnya dia Kenapa-kenapa. Tapi ceknya jangan berlebihan ya dok" kata baek hyun dengan jutek karena dokternya laki-laki. Dokter amir hanya membalas dengan senyuman yang membuat na young terpana sebentar, namun langsung ditatap tajam oleh chan yeol.

'Kenapa laki-laki sih? Emang nggak ada kah dokter wanita disini?' kata baek hyun dalam hati.

Sebelum melangkahkan kakinya untuk memeriksa yu ra, terdengar suara seperti toak yang dapat memengkakkan telinga yang mendengarnya.

"AMIR!!" teriak na young yang langsung menghambur memeluk dokter amir.

Awalnya dokter amir kaget dengan tingkahnya na young, namun dia merasa seperti mengenal sosok yang memeluknya. Dia pun membalas pelukan yang hangat itu.

Chan yeol yang melihat kejadian itu, tidak tinggal diam. Dia langsung menarik paksa tangan na young agar terlepas dari pelukan itu. Akhirnya, pelukan itu terlepas

"Apa yang kamu lakukan? Kamu memeluk seorang namja yang tidak dikenal di depan suamimu?!" kata chan yeol yang amarahnya sudah mencapai ubun-ubun namun ia tahan karena dia tau saat ini na young sedang hamil.

Seakan tuli, na young sama sekali tidak merespon perkataan channyeol.
"Kamu masih mengingatku anak nakal yang suka minggat dari rumah sehingga sering dimarahi sama orang tua karena kabur pada saat les bahasa inggris?" kata na young sambil tersenyum mengejek.

"Bagaimana kau tau julukanku waktu smp? Yang tau hanya sahabat-sah....tidak mungkin. Apakah kamu anak sok cantik, cinta pertamaku" kata dokter amir menebak-nebak.

"Yup kau benar. Aku sahabatmu yang juga cinta pertamamu. Tapi aku nggak sok cantik, aku memang cantik" kata na young pd tingkat dewa.

"Kenapa kalian ribut sekali sih?! Aku nggak bisa tidur tau!" kata yu ra yang mengubah gaya tidurnya yang tadi telentang menjadi miring ke kanan.

Semua orang terdiam sejenak.

'Bukannya tadi yu ra pingsan yaa?' batin baek hyun, chan yeol, na young,ga young, dan se hun.

"Bentar-bentar...aku kayak kenal suara itu. Jangan-jangan kamu si tomboy yang suka bohong sama orang tua biar bisa main keluar rumah kan?!" kata dokter amir menebak-nebak sambil menunjuk yu ra yang sedang tidur.

Nb : maksudnya orang tua yang dulu ngasuh yu ra karena nggak bisa punya anak. Sekarang mereka sudah meninggal karena kerampokan dan dibunuh sama perampoknya. Untung aja yu ra selamat karena disembunyikan orang tua asuhnya di gudang rumah mereka.

"Yak! Aku berbohong saat masih kecil doang. Itupun, karena nggak dibolehin main. Sekarang aku nggak pernah berbohong lagi!" kata yu ra langsung terbangun dari tidurnya sambil mengeluarkan suara singanya *maksudnya suaranya keras sekali ya kcek akin nggak pernah bohong lagi..." kata ga young sambil mengangkat satu alisnya.

C&NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang