26

18 2 0
                                    

Na young pov

Kami semua, menuju hotel bintang 5 yang sudah dipesan oleh baek hyun. Kami berkemas-kemas di kamar hotel. Sekarang kami semua sekamar dengan pasangan masing-masing.
Awalnya yu ra dan ga young juga ingin sekamar. Cuma ditentang keras oleh baek hyun dan se hun. Mereka memberi tahu alasan untuk setiap orang honeymoon itu apa walaupun se hun juga tidak bisa melakukannya karena ga young sedang hamil. Untung saja ga young dan yu ra tidak melawan perkataan baek hyun dan se hun dengan satu syarat selaun kamar mereka harus selalu berdua dan syarat itu disetujui se hun dan baek hyun walaupun dengan berat hati. Setelah kami mengeluarkan barang-barang kita, kami segera pergi ke tempat wisata pertama kita yang juga menjadi 7 keajaiban dunia yaitu tembok raksasa china.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, kami sampai di tembok raksasa cina.

"Waw....indahnyaa" kataku dengan mata yang berbinar-binar.

"Tapi masih indahan aku kan" kata chan yeol sambi menaik-turunkan sebelah alisnya.

"Ihhh....kepedean banget jadi orang" kataku sambil mencolek pipi chan yeol tapi masih setia memandandangi tembok raksasa china di depannya.

Cup *chan yeol mencium bibir na young sekilas

"Ihh gemes banget lihat tingkahmu sayang" kata chan yeol sambil mencubit pipi na young keras sehingga na young mengadu kesakitan.

"Awwwwww" kata na young sambil sedikit berteriak.

Chan yeol pun melepaskan cubitannya itu karena melihat istrinya itu kesakitan. Dia hanya terkekeh melihatnya sedangkan, aku marah-marah sambil mengusap-usapkan pipiku dengan tanganku.

"Gemas si gemas, tapi jangan sampai aku dibunuh juga dong karena ngeliat aku. Aku tau aku itu cantik" kataku sambil sedikit songong.

'Astaga....ini anak sombong amat yak. Untung cintaa' batin chan yeol :'v

"Eh sudah-sudah berantemnya, nanti dilanjutin di hotel aja. Kita kan kesini mau jalan-jalan bukan mau melihat kalian berantem doang. Nanti habis waktu kita karena kalian berkelahi terus" kata yu ra mencoba melerai aku dan chan yeol.

"Eleh-eleh, kayak nggak pernah berantem aja. Bahkan kamu sama baek hyun lebih sering berantem dari pada aku sama chan yeol" kataku mengingatkan yu ra.

"Aku tau aku sama baek hyun sering BANGET berantem. Tapikan, kita tau waktu kapan harus berantem. Nggak kayak kalian yang berantem nggak tau situasi,tempat, dan waktu" kata yu ra sedikit nyolot.

"Ehh sudah-sudah, kalian ini loh. Tadi yang berantem pasangan suami istri, sekarang adik ipar dan kakak ipar. Habis itu apa lagi, sahabat?!" kata ga young agak keras sehingga omongannya seperti perintah.

"Kamu mau gabung bareng kita? Kalau gitu ayok, kita barantem. Jangan cuma omongan doang. Jangan karena kamu hamil, kamu mempunyai wewenang untuk memyuruh-nyuruh kami " kata yu ra dan aku barengan sambil menatap tajam ga young.

"Ohh jadi maksud kalian. Kalian ngajak berartem gitu?! Oke siapa takut. Jangan kalian mengasihaniku karena aku hamil. Cih....aku nggak suka direndahkan seperti itu" kata ga young membuat suasana menjadi lebih panas.

Karena akan diperkirakan terjadi bom yang sangat besar nantinya, gara-gara mereka berantem sehingga membuat bumi dan se isinya hancur *lebay banget authornya :v

Maka para suami(chan yeol,baek hyun, dan se hun) berusaha melerai istri-istrinya. Mereka harus mengeluarkan banyak tenaga untuk melerainya karena kekuatan istri-istri mereka (na young,yu ra, dan ga young) sangat kuat.

"Ihhh....lepasin aku chan yeol! Aku belum selesai! Arghhhh" kataku berusaha melawan chan yeol karena chan yeol menarik-narik kedua tanganku berusaha menjauhi medan tempur.

"Yak! Lepaskan aku se hun! Aku lagi ngidam berantem sama mereka. Ini ngidam pertamaku. Kamu jangan menghancurkannya!" kata ga young sambil memukul-mukul pundak se hun menggunakan tangannya karena saat ini se hun mengendong ga young seperti karung beras :v

"Jangan berani-berani mendekatiku. Kalau kamu maju selangkah aja, kita akan mengakhiri hubungan kita. Ngerti?!" kata yu ra dengan penuh penekanan dan baek hyun hanya bisa mencoba menenangkan yu ra dari kejauhan karena dia tidak bisa ditinggalkan oleh istri tercintanya :v

'Astaga....kenapa mereka semua ini. Untung cinta dan sayang. Coba enggak, apa sudah yang kulakukan nanti' batin para suami(baek hyun, se hun, dan chan yeol)

Tiba-tiba hening sesaat disitu. kira-kira 3 menit lamanya mereka diam. Tidak ada yang berbicara sama sekali, bahkan mereka pun tidak gerak sama sekali.

"Buahahaha" tawa para istri(ga young, na young, dan yu ra) pecah di disitu.

"Apa yang kita lakukan? Kenapa tadi bawaannya marah yaa. Mungkin otakku lagi sengklek kali yaa" kataku sambil memegang kepalaku dengan kedua tanganku.

"Mungkin saja, otakmu lagi sengklek. Kalau aku kan karena ngidam. Hahaha" kata ga young sambil mencoba turun dari gendongan se hun dan akhirnya berhasil.

"Aku minta maaf yaa karena berantem tadi sama kalian" kata yu ra sambil mendekatiku dan ga young.

"Sini-sini mari kita berpelukan" kataku sambil merentangkan tangan. Ga young dan yu ra pun menghampiriku dan membalas pelukan hangat itu.

'Mereka benar-benar aneh. Sungguh persahabatan yang benar-benar aneh' batin para suami (se hun, chan yeol, dan baek hyun)

Setelah cukup lama ber pelukan, mereka akhirnya menjelajahi tembak raksasa china itu.

Baru beberapa meter berjalan, ga young sudah muntah-muntah.

"Huekkkkkk" kata ga young sambil mengeluarkan cairan yang bauu(muntah).

"Kan tadi sudah kubilang sayang, jangan sampai kecapean. Ehh malah ngotot. Siapa suruh keras kepala. Sekarang kamu naik ke punggungku tidak ada penolakan lagi" kata se hun mengancam ga young.

"Iya iya, dasar suami bawel" kata ga young yang langsung naik ke punggung se hun sambil melingkarkan tangannya ke leher se hun dan menegelamkan kepalanya ke pundak kokoh sehun.

Baru berjalan beberapa langkah, ada yang muntah lagi, tapi bukan ga young. Melainkan aku dan yu ra.

"Huekkkkkk"kataku dan yu ra hampir berbarengan.

"Kenapa aku muntah? Apa aku kecapekan atau karena ngelihat ga young muntah?" kataku lebih tepatnya tanyaku pada diri sendiri.

Alhasil, aku dan yu ra di gendong sama seperti ga young. Kami di gendong di punggung suami masing-masing.







T b c

C&NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang