19

18 3 0
                                    

Na young pov

Cup

Chan yeol mencimku dengan ganas. Chan yeol melumat bibirku dengan nafsu. Aku membalas melumat bibirnya. Dia seperti ingin memakan bibirku. Dia menggigiti bibirku gemas. 4 menit. Kami berciuman selama kurang lebih 4 menit. Setelah itu, kami berhenti berciuman.

"Ahhh...kenyang aku" kata chan yeol sambil membersihkan bibirku akibat ulahnya.

"Enak banget bibirmu langsung bikin aku kenyang. Nih buka mulutmu, aku suapin" kata chan yeol sambil mendekatkan makanan ke mulutku.

Aku membuka mulutku membiarkan chan yeol memasukkan makanannya ke mulutku. Aku mengunyah sambil tak henti-henti tersenyum kepada chan yeol.

"Na young." panggil chan yeol lembut dan aku membalas dengan berdehem.

"Aku mau bicarakan tentang anak kita kelak" kata chan yeol sambil menatapku dalam-dalam.

Uhuk...uhuk *batuk na young.

Chan yeol langsung mengambil air minum dan memberikannya padaku.

"Emang salah yaa...aku sudah memikirkan tentang anak kita" tanya chan yeol cemberut.

Brushhh *anggap aja suara semburan air. Author bingung jelasin suaranya kayak mana :v

Aku menyemburkan air yang tadi aku minum ke wajah chan yeol. Chan yeol terdiam sejenak.

"Hahaha" tawa baek hyun dari kejauhan yang melihat kejadian tadi.

Aku malu bukan main. Aku langsung mengambil tisu yang ada di depanku. Lalu, membersihkan air yang ada di wajahnya chan yeol.

"Mianhae...jeongmal minhae" kataku pelan takut chan yeol marah.

"Tidak apa-apa kok. Aku tau kamu cuma kaget. Tapi tidak ada salahnya kan kita membicarakan tentang anak kita kelak" kata chan yeol sambil memegang tangan na young yang masih setia membersihkan wajah chan yeol.

"I-iy-iya" kataku terbata-bata.

"Kenapa kamu berbicara terbata-bata? Apakah kamu malu berbicara tentang anak kita atau kamu malu berbicara tentang pembuatan anak kita?" kata chan yeol sambil terkekeh geli.

"Yak! Jangan berbicara seperti itu. Akukan hanya kaget kamu berbicara seperti itu karena kita nikah aja belum nikah,tapi kamu sudah memikirkan hal yangblebih lanjut" kataku ngambek.

"Emm...na young. Kamu ingin punya anak berapa?"tanya chan yeol sambil memegang tanganku lembut.

Aku terdiam sebentar mencoba menyusun kata-kata dari pertanyaannya chan yeol.

"Emm....a-ak-u in-ingin.......terserah kamu aja" jawabku gugup.

"Hahaha....ekspresimu sangat lucu pada saat gugup. Kamu nanya aku mau berapa? Aku mau....dua puluh satu anak. Delapan belas anak laki-laki dan tiga anak perempuan." jawab chan yeol enteng seakan tidak ada beban.

"Apa! Dua puluh satu anak. Mana kuat aku!" kataku berteriak sehingga byun baek hyun, park yu ra, oh ga young, dan oh se hun menoleh kearahku dan sesaat mereka terkekeh.

"Tenang sayang. Jangan teriak-teriak.kamu nggak malu diliatin mereka? Dan menurutku kamu sanggup kok dua puluh satu anak" kata chan yeol sambil menaruh jari telunjuknya ke arahku agar aku diam.

"Nggak. Aku gak mau punya anak sebanya itu. Nanti aku repot sendiri" kataku menolak.

"Kan kita sama-sama membesarkan anak-anak kita. Aku yakin anak-anak kita akan sukses nantinya dan yang pastinya anak-anak kita akan tampan kayak aku" kata chan yeol kepedean.

"Ih kepedean banget. Pokoknya aku maunya 2 anak aja, nggak mau dua puluh satu anak. TITIK" kataku ngotot.

"Ihh kok sekarang kamu keras kepala banget sih. Belum nikah aja kamu sudah begini, gimana kalau kita menikah nanti. Apa yang akan terjadi" kata chan yeol sebel.

"Kalau kamu nggak terima sifatku yang keras kepala. Mendingan kita nggak usah nikah, kan selesai. Nanti aku cari lagi yang lebih baik dan lebih ganteng darimu!"kataku ngambek sambil membuang mukaku ke arah lain.

"Iya iya, kita cuma 2 anak aja. Tapi, kamu jangan cari calon suami lain lagi yaa. Aku nanti bisa mati kalau kamu tidak berada disisiku. *alay kamu bang :v" kata chan yeol sambil memelukku dari samping dan mencium pipiku sekali.

Aku tersenyum lembut dan ngambekku hilang seketika.

"Gitu dongg...senyum. Kan cantik, kalau nggak senyum kamu kayak nenek sihir yang hidungnya panjang itu" kata chan yeol terkekeh sambil menyentil hidungku yang mancung ke dalam alias pesek :v

"Karena aku sudah mengalah dengan jumlah anak kita. Berarti aku yang menentukan nama anak kita. Setuju?" tanya chan yeol padaku.

"Ehmm....setuju aja sih. Tapi kalau namanya bagus, kalau jelek terpaksa aku yang cari sendiri nama yang indah"kataku menyetujukan keinginannya.

"Aku yakin kamu tidak akan menolak nama yang kubuat karena namanya sangat indah. Aku sudah memikirkannya sejak aku masih dalam kandungan" kata chan yeol melebih-lebihkan perkataannya.

"Terserahmu sudah sejak kapan kamu sudah mimikirkannya, aku cuma mau nanya nama yang kamu buat apa?" tanyaku penasaran.

"Perempuan ku kasih nama park chan young,laki-laki ku kasih nama park na yeol" kata chan yeol memberitahuku.

"ihhh....jelek banget namanya. Kamu bilang sudah memikirkan namanya matang-matang. Ini mah gabungan nama kita aja. Mendingan aku aja yang membuat namanya"kataku meledek chan yeol.

"Ihh percayanya kamu sama aku. Hahaha....bukan nama yang itu yang kubuat dari kandungan eommaku. Sebenarnya nama yang kubuat, kalau yeoja aku memberi nama park chae rin, kalau namja aku memberi nama park jae young. Bagus kan? Aku yakun kamu tidak bisa menolaknya" kata chan yeol antusias

"Ihhh....bagus bangett.kamu dapat dari mana nama sebagus ini."kataku kagum akan nama anakku nanti.

"Chan yeol gitu loh :v" kata chan yeol menyombongkan dirinya sendiri.

"Terserahmu sudah. Eh...kamu mau anak pertamamu laki-laki atau perempuan?" tanyaku kepada chan yeol.

"Aku sih ingin laki-laki dulu baru Perempuan. Tapi kalau yang kuasa memberi perempuan dulu juga gak papa. Abang ikhlas :v" kata chan yeol sok dramatis.

"O" kataku sambil membentuk lingkaran di mulutku dan ditanganku.

"Yak!" teriak Chan yeol.

Aku hanya tertawa geli melihat tingkah chan yeol.

Kami menghabiskan malam kami dengan romantis walaupun diselingi perdebatan kecil kami. Namun, itu membuat hubungan kami menjadi lebih romantis dan harmonis.

Setelah beromantisan, kami pergi ke rumah masing-masing tapi sebelum itu, kami mengantarkan chan yeol menyerahkan diri ke kantor polisi sekaligus menuntut kyung soo dalam kesalahannya juga. Chan yeol ingin menjadi seperti ayahnya yang  mempertanggung jawabkan kesalahannya sendiri.

Aku berjanji pada chan yeol untuk menengoknya setiap hari.

Setelah itu, aku dan yu ra diantar pulang oleh baek hyun menggunakan mobilnya. Keadaan terbalik sekarang, dulu yura yang menjadi obat nyamuk diantara aku dan Chan yeol, sekarang akulah yang menjadi Obat nyamuk diantara yura dan baekhyun yang sedang bermesraan di depan mataku.

'Tenyata, beginilah rasanya menjadi obat nyamuk :v' batinku

C&NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang