23

19 3 0
                                    

Na young pov

Apartemen chanyeol

Setelah kami sampai di apartemen, chan yeol langsung menarikku ke kamar tanpa sempat aku rapikan bajuku.

"Kita first night sekarang!" kata chan yeol sambil menutup pintu kamar.

"Apa?!"kataku kaget dengan perkataan chan yeol barusan.

"Apa aku salah minta itu. Ini juga sebagai hukumanmu karena apa yang kau lakukan tadi di pernikahan kita" kata chan yeol sambil mempoutkan bibirnya.

"Kau tau. Itu juga salah satu permohonanku ku pada saat di pernikahan kita" kata chan yeol.

Flashback on

Saat aku dan chan yeol sedang bertemu dengan salah satu teman chan yeol di acara pernikahan. Tiba-tiba saja, lampu dalam gedung mati. Aku tidak dapat melihat apa-apa lagi.

'Apa sedang mati listrik? Kenapa waktunya nggak tepat sih! Kan ini adalah hari bahagiaku. Dasar gedung sialan' batinku bertanya pada diri sendiri sambil menyalahkan gedung? *kayaknya otaknya na young sedikit bermasalah sekarang. Mungkin dia kaget menikah hari ini tanpa sepengetahuannya :v

"Chan yeol ada apa? Apa sedang mati listrik" tanyaku pada chan yeol.

Tidak ada jawaban dari chan yeol.

"Jagiya...apakah sedang mati listrik?" tanyaku lagi pada chan yeol.

Chan yeol tetap tidak menjawab pertanyaanku.

"Ihh...chan yeol jawab dong pertanyaanku" kataku kesal kepada chan yeol sambil menengok ke samping tempat chan yeol berdiri.

Saat aku menoleh, tidak ada chan yeol disampingku.

'Dimana chan yeol? Apakah dari tadi dia tidak ada di sampingku? Berarti dari tadi aku ngomong sendiri dong kayak orang gila. Ihh...malunya aku. Awas aja kamu chan yeol, sudah bikin malu diriku. Akan kuberi kamu pelajaran nanti" kataku kesal pada chan yeol. *bukannya na young sendiri yang salah yaa. Ngomong tanpa melihat ada orangnya atau tidak. Malah salahin chan yeol lagi. Mungkin na young sedang pms yaa. Bawaannya marah terus :v

"Chan yeol..."panggilku sambil mencari chan yeol dalam keadaan gelap ini.

"Chan yeol..." panggilku lagi. Tapi tetap aja tidak ada sahutan dari chan yeol.

Aku berjalan tanpa arah dengan hati-hati sambil meraba-raba yang ada di sekelilingku. Aku meraba orang-orang yang ada di sekitarku. Aku memegang wajah orang-orang yang aku temui. Sampai-sampai banyak tamu yang marah denganku karena memegang wajah mereka tanpa izin.

'Untung mereka tidak tau kalau aku yang meraba wajah mereka karena terlalu gelap. Kalau mereka lihat, bisa malu setengah mati aku' batinku lagi

Bukkk

Aku menabrak seseorang di depanku. Sepertinya dia seorang laki-laki.

"Yak! Kalau jalan lihat-lihat dong. Nggak punya mata apa?!" kataku sambil marah-marah kepada laki-laki itu. *ampun deh na young. Sudah tau dia yang nabrak malah dia yang marah. PMS tingkat dewa sudah ini anak :v

C&NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang