Chapter 13

5.9K 496 64
                                    

Yuri menegak cairan panas yang entah keberapa itu dengan sekali tegak, dirinya tak perduli bila malam ini akan pulang dengan keadaan mabuk.

Tanpa sadar air mata itu kembali menuruni pipinya, tanpa ada niatan untuk menghapusnya kembali Yuri kembalu menegak bir itu dengan sekali teguk.
Membuka tas kecil yang dibawanya Yuri mengambil beberapa lembar uang ratusan dan meninggalkan meja itu. Dirinya lelah dan ingin segera terlelap tetapi wanita itu tak ingin kembali ke rumah.

Dengan sempoyongan Yuri meninggalkan bar itu dan memilih untuk memanggil taxi, dirinya akan menghubungi supir rumah untuk mengambil mobil yang ditinggalkannya.

Yuri menyampaikan alamat kepada supir taxi. Wanita itu memandang keluar jendela dengan pikiran kosong. Semuanya yang terjadi bagai sebuah film pendek yang diputar ulang oleh otaknya, ciumannya dengan Yesung hingga pertemuannya dengan Kyuhyun tadi yang tentu saja semua meninggalkan luka dihatinya.

"Nona kita sudah sampai" ujar supir itu, dengan kepalanya yang pusing, Yuri mengambil uang puluhan dari dalam tasnya itu dan segera memberikannya pada sang supir taxi.

Masih dengan sempoyongan, Yuri masuk dalam gedung apartemen itu. Menaiki sebuah lift dan memencet tombol yang diingatnya sebagai lantai apartemen Yesung.

Ya lelaki itu yang dikunjunginya. Didalam fikirkannya hanya tercetak nama Yesung. Yuri tanpa ragu melangkah ke apartemen Yesung dan menekan bel yang berada didepan itu, menunggu sebentar hingga beberapa saat Yesung baru membukanya dengan terkejut.

"Sedang apa kau disini?" tanya Yesung bingung bukannya menjawab Yuri malah menubrukkan tubunya pada Yesung, membuat lelaki itu dengan sigap mendekap tubuh lunglai itu.

"Kau adalah lelaki kurang ajar, brengsek dan sangat pengecut!" Yuri mulai meracau tak jelas, membuat Yesung sadar bahwa wanita itu tengah mabuk.

"Kenapa kau selalu merepotkanku?! Dan kenapa juga kau harus kesini!" dumal Yesung kesal tapi lelaki itu tetap membawa tubuh sempoyongan Yuri pada kamarnya.

Menjatuhkan tubuh itu dengan kasar dan tak memperdulikan posisi itu nyaman atau tidak, Yesung segera menutupi tubuh Yuri yang dress pendeknya tersikap membuatnya merasa tak nyaman.

"Yah kau lelaki brengsek! Mau kemana kau?!" Yuri tiba-tiba mendudukan dirinya dan menatap Yesung yang menatapnya datar.

"Kepalaku pusing" rajuk Yuri manja membuat Yesung terperangah.

'Wanita ini benar-benar gila' batin Yesung mencoba sabar.

"Kalau pusing, tidurlah" ujar Yesung kesal dan segera beranjak meninggalkan Yuri yang mengikuti ucapannya dengan setengah hati.

"Oh sialan, malam ini aku harus tidur disofa!" umpat Yesung kesal, lelaki itu segera membaringkan tubuhnya pada sofa panjang dan mencoba untuk memejamkan matanya. Untuk masalah Yuri, akan diurusnya besok saat wanita itu sadar.


*****


Seohyun mengelus lembut kepala Kyuhyun, yang dengan nyaman bersandar pada bahunya. Dapat Seohyun rasakan bahwa Kyuhyun tertidur dengan nyenyak, bahkan lelaki itu tak terganggu akan suara radio dalam mobil itu yang memutar lagu-lagu cinta.

Entah sudah berapa lama Kyuhyun terlelap, hingga saat dirinya membuka matanya dan bertemu langsung dengan mata Seohyun.Lelaki itu baru tersadar bahwa saat ini dirinya dan Seohyun berada dalam mobil.

"Kau sudah bangun?" tanya Seohyun lembut, dengan perlahan Kyuhyun mendudukan dirinya. Menarik tubuhnya untuk menjauh dari Seohyun.

"Maaf aku ketiduran" ujar Kyuhyun merasa bersalah.

"Tidak masalah, terlebih kau kelihatan begitu lelah. Apa demammu sudah turun?" dengan lembut Seohyun memegang dahi Kyuhyun, memeriksa apakah lelaki itu masih demam atau tidak.

NEED YOU ( Complete ) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang