Chapter 17

5.9K 498 85
                                    


Happy reading

Kyuhyun menata lilin-lilin itu menjadi bentuk hati, dirinya hanya perlu menata dan membiarkan Eunhyuk yang akan menyalakan lilin itu. Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah untuknya, hari dimana dirinya benar-benar melamar seorang wanita yang dicintainya.

'Hyung, Sica. Aku telah menemukan orang yang tepat untuk diriku dan si kembar' batin Kyuhyun bahagia.

Memandangi lilin-lilin yang sudah dirinya susun dengan baik, Kyuhyun mengedarkan pandangannya pada sekelilingnya. Sore ini terlihat begitu cerah dengan angin semilir yang menerbangkan anak rambutnya ditambah dengan pemandangan sore hari dimana matahari yang akan terbenam penampilan warna jingga yang indah.

"Kau sudah selesai? Aku akan menyalakan lilinnya dan akan menata meja." Eunhyuk berdiri disampingnya dengan santai.

"Baiklah, aku akan membeli bunga dulu hyung. Jika Seohyun sudah datang, biarkan dia menunggu disini dulu" pesan Kyuhyun sebelum melewatkan dirinya pada toko bunga langganannya itu meninggalkan Eunhyuk dengan senyuman bahagia.

"Ah tidak kakak, tidak adik kenapa bisa seromantis mereka? Hyo-ah aku jadi menyesal dulu saat melamarmu kulakukan dengan begitu biasa" gumam Eunhyuk yang mengingat saat dirinya melamar sang istri dulu.

"Tinggal menunggu Yesungie, kapan dia akan melamar seorang gadis?" Eunhyuk menghembuskan nafas panjanganta saat mengingat sang sahabat yang sampai sekarang masih single itu.

*****

Seohyun menatap dirinya pada kaca setelah yakin bahwa penampilannya tidak buruk untuk sekedar makan malam.
Memakai dress berwarna hitam, dirinya terlihat begitu elegant dan cantik.

"Apa Kyuhyun akan menjemputmu nak?" tanya Nyonya Seo saat memasuki kamar Seohyun itu.

"Tidak eomma, nanti aku akan dijemput oleh supir keluarga Cho" jawab Seohyun lembut.

"Apa kau bahagia nak? Eomma begitu bahagia terlebih kakakmu juga sudah mengikhlaskan Kyuhyun padamu" Nyonya Cho membelai lembut rambut Seohyun membuat wanita itu tersenyum dan memeluk eommanya.

"Terima kasih, ini pasti juga berkat dari doa eomma" balas Seohyun tulus

"Ayo turun dan tunggu supir Kyuhyun datang, jangan sampai membuat lelaki itu menunggu."
Nyonya Seo menuntun putrinya itu untuk menuruni tangga menuju ke halaman depan untuk menunggu supir Keluarga Cho menjemputnya dengan diiringi percakapan ringan pasangan ibu anak itu.

Tak butuh waktu lama, mobil keluarga Cho itu segera memasuki pekarangan rumah itu fan berhenti tepat didepan Seohyun dan Nyonya Cho.

"Kau sudah dijemput, ayo sana masuk" ujar Nyonya Seo.

"Seohyun pergi dulu eomma" supir itu segera membukakan pintu untuk Seohyun dan segera melajukan mobilnya meninggalkan rumah itu.
Nyonya Seo dengan senyum yang tak memudar melambaikan tangannya, berdoa untuk kebahagiaan anaknya dengan tulus.

"Kau sudah mendapatkan kebahagiaanmu Hyun, eomma berdoa semoga Yuri juga segera mendapatkan kebahagiaannya"

****

Yuri menatap kedua pusaran itu dengan tatapan kosong, bibirnya bergetar. Perlahan jemarinya menelurusi dengan lembut makam itu, bahkan tercetak jelas nama Donghae dan Jessica membuat isakkan Yuri tak dapat terbendung lagi.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" bisik Yuri lirih, tanpa Yesung menjawabpun Yuri tahu bahwa lelaki itu mengijinkannya.

"Bagaimana kau dapat mengenaliku?"

"Foto, saat Sica mengalami trauma karena ucapanmu padanya. Tiffany memberikanku foto kalian bertiga dan dari situlah aku tahu bahwa kau, wanita yang telah kuselamatkan adalah wanita yang sama yang menghancurkan hidup Jessica" desis Yesung kejam, lelaki itu tak berani menatap Yuri yang terisak. Dadanya ikut merasakan sakit saat harus menyalahkan wanita itu.

NEED YOU ( Complete ) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang