Chapter 5

6.1K 519 50
                                    


Sorry for typo
And
Happy reading :*

*****

Siang ini cuaca tidak begitu mendukung, dengan gerimis yang mengawali tadi pagi bahkan siang ini hujan terus menggujur kota Seoul dan sekitarnya lebih dari dua jam.
Yuri menatap pemandangan didepannya dengan wajah suram sesuram apa yang dilihatnya, apakah langit juga tengah berduka seperti dirinya. Berduka atas penolakan dari lelaki yang dicintainya.

Tiba-tiba saja mobil yang dikendarai miliknya berhenti di pinggir jalan, Yuri mengerutkan dahinya bingung.

'Sial, jangan bilang mogok?' umpat Yuri dalam hati, dengan tergesa-gesa diambilnya mantel tebal untuk melindungi dirinya dari kuncurah air hujan dan memeriksa mobil elit itu.

Decakan kasar dan umpatan Yuri keluarkan saat dilihatnya ban mobilnya yang kempes dan bukan satu melainkan keduanya ditambah dengan asap yang keluar dari bagasi depan mobil.
Dengan antisipasi Yuri membuka bagasi depan dan sekali lagi decakan kesal itu keluar saat melihat asap dari mobilnya.

"Oh astaga,adakah yang lebih sial dari ini!!" Yuri menengok kearah kanan dan kirinya tetapi tak melihat siapapun disekelilingnya bahkan mobil pun tak ada yang melewatinya.

Memutuskan untuk masuk kedalam mobil, Yuri mencari ponsel miliknya dan baru menyadari bila ponsel miliknya mati kehabisan daya.
Ingin sekali wanita itu menangis saat ini.

"Oh eomma, inikah karmamu?" gumam Yuri merana.

*****

Yesung memandang keramaian didepan sana dengan dahi mengkerut, memutuskan untuk bertanya lelaki itu menepikan mobilnya dan keluar dari mobil.

"Maaf Ahjussi, kalau boleh tahu didepan sana kenapa ramai sekali?" ujar Yesung pelan.

"Ada pohon yang jatuh dan membuat lalu lintas terhambat dan pihak keamanan memutuskan untuk menutup jalan. Bila kau ingin kesana tidak akan bisa lebih baik kau putar arah saja nak." jawab Ahjussi tua itu.

"Oh begitu, kalau begitu terima kasih Ahjussi."

Lelaki itu segera memasuki mobilnya dan memutar arah, melewati jalanan sepi yang jarang dilalui banyak orang itu. Tiba-tiba mata tajamnya itu melihat sosok yang akhir-akhir ini selalu disekelilingnya.

'Sedang apa wanita itu?' pikir Yesung dengan santainya lelaki melewati Yuri begitu saja meskipun entah kenapa dirinya ingin menemui dan membantu wanita itu yang entah sedang melalukan apa ditengah hujan lebat itu.

"Abaikan dia, abaikan dia, abaikan" meskipun mulutnya bergumam begitu akhirnya Yesung menyerah pada egonya. Memilih memutar setir dan berhenti tepat disamping mobil Yuri.

Yuri yang menyadari kehadiran lelaki itu menatap dengan tatapan polosnya.

"Yesung-ssi sedang apa disini?" gumam Yuri saat melihat lelaki itu dengan payungnya menghampiri dirinya.

"Ada apa dengan mobilmu?" tanya Yesung to the point karena bertele-tele bukanlah sifatnya.

"Kedua ban mobilku kempes dan sepertinya mesin mobilnya kering karena tadi keluar asap." ujar Yuri menjelaskan yang diangguki oleh Yesung.

"Pegang ini." Yesung menyerahkan payung itu pada Yuri dan mulai mengecek mesin mobil Yuri. Wanita itu sendiri yang sedang memegangi payung itu menatap Yesung aneh. Ditambah hujan deras yang disertai angin membuat keduanya basah kuyup meskipun sudah memakai mantel ataupun payung.

"Ini akan memakan waktu lama, terlebih hujan juga belum berhenti. Lebih baik kau meminta seseorang untuk menderek mobilmu dan mengirimkannya ke bengkel." jelas Yesung.

NEED YOU ( Complete ) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang