4

42.6K 1.1K 5
                                    

Hari itu di pagi yang indah dan juga hari yang baik. Kanadia sedang mengunyah permen karet.

"Apa lagi sekarang?"

"Lo udah buat keluarga gue malu!"

bagaimana tidak, ketika keluarga sang pria datang untuk melamar Kanadia kabur dan berpesta bersama teman kantornya.

"Gue, Antonio. Bisa-bisa nya lo nolak gue! Oke. Bagaimana kalau kita kembali pada rencana pertama?" Seakan tak ingin melepas seorang Kanadia, pria yang banyak diminati para gadis itu menawarkan kerja sama diawal. Tanpa ada embel-embel ikatan pernikahan, atau perjanjian tentang cinta.

"..." Kanadia diam dan berpikir. Menimang-bimbang tentang tawaran menarik seorang Antonio. Membuat ia menelan ludah

"Oke, apa rencana lo?" Ujar Kanadia menantang.

"Sebentar lagi dia bakalan datang, kali ini dia pasti putusin gue" Antonio terdengar begitu yakin sambil terkekeh.

Dan Benar!

Wanita yang kurus melambai itu sampai tepat ketika mereka berbicara.

Kanadia bergelayut manja, dan tanpa diduga Antonio mencium bibirnya dengan lembut, wangi mint menyeruak menghipnotis Kanadia, menikmati perannya sebagai kekasih mainan baru. Sebuah akting yang terasa benar-benar nyata. Walau tak dapat dipungkiri ia menyukai ciuman pria itu.

***

"Tugas gue selesai, gue minta bayaran sesuai dengan apa yang udah kita sepakati"

"Kapan aja, gue selalu siap, hubungi gue aja" Antonio meninggalkan Kanadia di sebuah klub malam, seperti permintaan nya. Dan Antonio mencoba untuk tidak bertanya lebih. Ia takut memasang kekang dan membuat Kanadia lari luntang-lantung. Entah mengapa ada yang begitu memikat dari gadis pembuat huru-hara itu.

Kanadia tidak pernah menyukai dugem. Dia kemari atas suruhan lawannya di kantor Ilham yang selalu merasa tersaingi dengan keberadaan Kanadia.

Dia hanya akan meminta berkas yang sudah dijanjikan kemudian mengerjakan tugas kantor tersebut dirumah.

"Mana berkasnya?" Tanya Kanadia langsung to the point dan tak ingin berlama-lama di tempat yang berisik dan membuat kepala nya terasa berdenyut. Ia memang menyukai minum dan lebih memilih mabuk ketimbang nangis mewek di dalam kamar DNA merenungi nasibnya. Tapi Kanadia tak menyukai dugem. Dunia malam itu membuat telinganya berdengung

"Ini , by the way minum dulu, lo gk haus?" Tanya Ilham menyerahkan sebandel kertas yang harus ia kerjakan malam ini.

"Hmmm, thanks" Kanadia meneguk minuman yang diberikan kemudian pergi ke luar, mencoba untuk menghirup udara segar dan memanggil taksi online meninggalkan tempat ini secepat mungkin.

Dia berdiri dengan tenang hingga ada rasa aneh, panas dingin dan rasa gatal disekujur tubuhnya. Kepalanya pusing dan semua terasa berputar, hingga akhirnya semua berakhir dalam gelap.

***

"Astajim! Aaaaa" teriak Kanadia kaget, melihat siapa yang ada di sampingnya kini.

"..."

"Lo apain gue?" Kanadia melihat Antonio yang kini duduk Disampingnya.

"Sesuai dengan perjanjian, hutang gue lunas okaay?!"

"Gak gini juga caranya, sakitnya doang kerasa, nikmatnya gak kerasa! Lo naro obat perangsang ya?"

"Bukan gue, lo yang mau pingsan di tengah jalan, ada beberapa laki-laki yang sepertinya niat jahat, jadi sebelum mereka beraksi gue bawa lo pergi dari situ" ucap Antoni bangun dan memakai boxernya mengambil secangkir kopi.

BAD GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang