13

23.7K 848 20
                                    

Apa yang lebih buruk dari kematian?

Menikah!

Setelah belanja ke pasar di hari sabtu. Hari libur dan bermalam minggu ria menjadi target semua pasang muda mudi seperti biasanya. Entah kenapa berbeda dengan Antoni dan Kanadia yang selalu memiliki hal untuk diperdebatkan.

"Ka! Cariin kaos kaki aku"

Kanadia meninggalkan tempat duduknya yang sedang santai mencari kaos kaki Antoni.

"Nih"

"Ka, buatin aku omelet"

"Hmmmm"

Dengan sabar wanita itu menuruti apa kemauan pria yang sepertinya hobi mengusilinya itu.

"Ka, suapin"

"Mau mu itu apa sih?! Keki deh, ini itu pusing kepalaku!"

Kini Antoni tersenyum geli.

"Enggak apa2. Kapan jadwal ke dokter berikutnya?"

"Jumat depan"

"Ka..."

"Apa...apa lagi?!" Seru Kanadia yang kini berkacak pinggang.

"Gak...jadi"

Dasar Antoni!

"Aku kerja ya. Kalau ada apa2 hubungi aku"

"Ton..."

"Apa yank?"

"Aku mau jalan bareng Lenny boleh?"

"Hmmm..boleh, kalau gitu gak usah masak, nanti sore aku jemput terus kita makan malam di luar"

"..." wanita itu menunduk dan tiba2 diam.

"Aku mau ke rumah abang sebentar liatin dia bisa?"

"Sore bareng aku ya Ka, kita makan malam di rumah abang aja gimana?"

Kini senyum manis tersungging indah membuat jantung pria itu berdegup kencang.

Dia rela memberikan apa saja, bahkan menyeberangi neraka sekali pun agar melihat senyum gadis itu.

"Nih, buat kamu belanja, beli apa pun yang kamu suka, have fun dear" ujar Antoni meraih kepala Kanadia.

Pria itu memakai setelan resmi yang membuatnya menjadi terlalu tampan. Wajahnya playboynya meniph semua gadis.

"Aku udah sediain mobil sama supir namanya pak Budi. Dia bakalan ngantarein kamu kemana aja"

"Aku bisa nyetir sendiri kok"

"Gak bagus ibu hamil nyetir sendiri"

"Perintah nih?!" Sindir Kanadia.

"Ka... kamu gak niat kabur kan?"

"Enggak"

"..."

"Bisa nyetir sendiri?"

"Hmmmm... enggak. Aku pergi dear"

Apes dah!

Kanadia bersiap2 dan menghubungi sobatnya itu. Mereka berjanji untuk bertemu di mall plaza.

BMW hitam yang sepertinya masih baru kini berhenti dihadapannya.

***
"Enak dong gak perlu kerja banting dada"

"Setahu gue banting tulang Len, bukan banting dada"

"Lo beruntung banget sih"

"Rezeki gue"

BAD GIRLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang