Hangat
Satu kata yang membangunkan Kanadia.
Hmmmm...
Hujan, setiap tetesnya memulangkan rinduku... tapi terimah kasih, begitu nikmat ketika dapat merindukan seseorang.
Kanadia melirik ponsel yang sedari tadi tak berkedip.
Menikah... mengapa tidak berpacaran saja?
Menikah itu akhir dari semua perhatian.
Orang2 bilang, ketika berpacaran kita akan dibanjiri cinta,rindu dan perhatian, ketika menikah... itu semua hilang.
Bekerja keras untuk mendapatkan apa yang kita cintai. Ketika kita mendapatkannya rasa bosan akan melanda, jenuh, kemudian kehilangan
Aku...
Tak ingin kehilangan, maka untuk itu
Aku...
Tak ingin mencinta dan memiliki...
Ketika aku menjauh, dia mencoba mendekatiku, baginya mungkin aku adalah misteri.
Hingga dengan sukarela aku mendekatkan diri padanya.. menyodorkan cinta yang membuatnya penasaran.
Agar aku tak lagi berharga, agar dia tak lagi penasaran, agar aku dapat pergi, tanpa perpisahan yang meyakitkan.
Aku dan anakku.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Antoni berada tak jauh di belakangnya.
"Kau sudah pulang?" Kanadia bertanya kembali tanpa menghiraukan pertanyaan Antoni.
"Ya..sudah makan?"
Ahh... pertanyaan itu, akankah aku mendengarkannya lagi? Akankah kau bertanya seperti itu ketika rasa jenuh melandamu?
"Sudah... alangkah baiknya kalau kita bisa liburan"
"Ada yang ingin kau kunjungi?"
"Pantai"
"Aku akan mengatur jadwal, akan kukosongkan agar kita bisa berbulan madu"
"Bulan madu dengkulmu! Kita holiday, jalan2! Beda ama bulan madu"
"Dan kau akan memakai bikini warna hitammu"
"Gak usah ngawur!" Ujar Kanadia.
Antoni menyodorkan segelas cokelat panas padanya, dan duduk di samping wanita itu memandang hujan yang mengguyur dengan deras.
"Kau akan tambah seksi dengan perut buncitmu"
"Toni sinting!"
Seringainnya membuatku gemetar.
"Berpakaianlah kita akan beberes"
"Mau kemana?"
"Pindah, besok kita akan pindah ke apartemenku"
"Barang2 aku gimana?" Tanya Kanadia.
"Makanya diberesin Ka"
"Gak ah! Gk mau"
"Bukannya istri harus ikut suami ya?"
"Tapi aku belum terbiasa"
Antoni beranjak kemudian menatap calon istrinya.
"Maka dari itu, biasakanlah" ucapnya dan sebuah kecupan mampir di kening Kanadia.
***
Tak banyak barang yang harus dipindahkan Kanadia. Lemari, banyak yang dijual, rak sepatu juga.Begitu juga dengan nasib tempat tidur Kanadia. Tanpa ia tahu Antoni sudah menjualnya.
"Barang aku cuma ini? Kamarku mana?" Tanya Kanadia.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRLS
Romance(SEGERA TERBIT)"gue cuma butuh benih lo doang, one night tanpa pertanggung jawaban. lo dapaet perawan gue, gue dapat benih lo!" Kanadia Putri Wijaya. gue wanita yang menolak menikah. lain katanya takut berkomitmen. incaran gue adalah seorang vokalis...