"Saya suaminya dok"
Antonio, wajahnya tiba-tiba muncul seperti sihir di depan pintu. Seakan-akan ada pintu ajaib Doraemon yang bisa membawa nya tembus secara langsung ke depan ruangan dokter. Mengagetkan Kanadia yang sudah siap untuk dinyatakan sebagai orang tua tunggal secara langsung, dan kemudian siap menerima semua anggapan masyarakat tentang betapa tabu keputusan yang ia ambil.
Kanadia masih menatap Antonio seakan-akan pria itu dapat keluar dari pikirannya, tapi sebenarnya Antonio hanya berusaha sekuat tenaga untuk menembus palang yang sudah diletakkan Kanadia lewat ancaman juga penolakan terang-terangan. Seperti semua orang pada umumnya, Antonio hanya ingin membentuk keluarganya sendiri. Hanya saja kali ini tanpa kalimat cinta yang terlontar. Cuma butiran debu kecil-kecil yang tak nampak terhirup ketika mereka saling berhadapan, menatap satu sama lain dan kemudian masuk ke dalam paru-paru, berbaur satu dan entah apa hubungannya dengan jantung, yang pasti cinta yang begitu kecil melampaui butiran debu itu menjadi pemicu ada sesuatu yang tinggal di dalam diri asing-masing-masing. Sesuatu yang tak mampu diucapkan dengan kata-kata. Sesuatu yang berharga.
"Saya mau tanya dok, gimana bisa dia yang hamil tapi kok jadi saya yang mual-mual? Istri saya aman-aman aja dok." Tanya Antoni begitu bersemangat, merasa tak terima akan mual setiap pagi. Namun ia tak pernah protes jika rasa mual itu datang tak hanya pagi, bahkan ketika siang di studio musik, atau hendak makan malam dan mencium aroma ikan yang harusnya wangi.
Hanya saja Antonio perlu memastikan dirinya baik-baik saja. Ia ingin berumur panjang, melihat wajah yang bernafas di dalam diri Kanadia. Betapa cantik atau betapa tampan benih yang ia tanam.
"Tenang dulu pak. Silahkan duduk, kita usg dulu ya." ucap dokter pada mereka berdua. Melihat ke arah sepasang manusia yang mengakui sebagai suami istri secara bergantian. Sang wanita yang hanya dia seakan-akan menyangkal walau tak berbicara, dan si pria yang bersemangat menyatakan bahwa ia yang menghamili si wanita dengan begitu bangga.
"Kandungan ibu sudah tiga minggu. Janinnya sehat, saya kasih vitamin ya bu, harap dimakan dengan teratur. Bapak juga harus memberi si ibu makanan yang sehat, biar calon bayi dan ibu sehat-sehat."
"Dokter belum jawab pertanyaan saya." Menyanggah pernyataan sang dokter, meminta penjelasan atas kenormalan mual-mual yang ia hadapi.
Namun tatapan sinis Kanadia serta wajahnya yang cemberut membuat Antoni sedikit ciut. Walau begitu bukan Antoni namanya jika ia tak berani berhadapan dengan iblis sekali pun. Bahkan manusia yang lebih menyeramkan sudah ia temui, sudah ia tantang, sudah ia lawan.
"Begini pak, itu tandanya bapak mengalami hubungan batin dengan calon bayi, bisa juga karena bapak sangat mencintai istri bapak. Kejadian ini sangat langka pak. Hanya satu atau dua pasutri saja yang mengalaminya."
"..." jawaban dokter hanya dijawab dengan anggukan dari Antoni. Itu artinya alasan tersebut masuk akal. Hanya saja ia terkejut, betapa tak menyadari tentang besarnya rasa ingin memiliki, tentang besarnya rasa bahagia, bahwa ia tak lagi sendiri. Suatu kenyataan yang membuat jantungnya kembali berdebar. Namun ia tahu, jalan ini tak mudah. Membaut ia agar diterima di kehidupan Kanadia bukanlah hal yang gampang. Dan juga tentang kesediaan Kanadia untuk menerima dan masuk ke dunianya.
"Makasih dokter Kami permisi dulu."
"Pak, tunggu dulu. Tolong minta tanda tangannya, anak saya fans beratnya bapak."
***
Cinta? Gak mungkin!Terlihat Antoni sedang mengambil foto dari beberapa penggemarnya di belakang panggung. Blitch ke area yang sedari tadi membuat pandangannya menjadi silau membuat Kanadia sedikit risih dan merasa terganggu. Ia memilih untuk mundur sedikit ke belakang, tanpa sadar dua mata Antonio memperhatikan tiap langkah wanita itu. Pria itu pun bingung sejak kapan Kanadia jadi pusat perhatiannya. Mereka tak pernah tahu tentang misteri rasa cinta. Seperti stroberi yang asam di awal namun menyisakan aroma dan sedikit rasa manis jika di belakang.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRLS
Romance(SEGERA TERBIT)"gue cuma butuh benih lo doang, one night tanpa pertanggung jawaban. lo dapaet perawan gue, gue dapat benih lo!" Kanadia Putri Wijaya. gue wanita yang menolak menikah. lain katanya takut berkomitmen. incaran gue adalah seorang vokalis...