"Kau benar-benar harus lembur hari ini?" tanya Alona tidak rela. Wanita itu terlihat sedang memegang jas abu-abu milik Christoper di tangannya, sementara Christoper sendiri terlihat sedang mengancing lengan kemejanya.
Christopher tersenyum geli mendengar ucapan Alona, dengan segera ia memutus jarak diantara mereka dengan melangkah cepat ke arah Alona. Alona terlihat merengut tidak suka, sementara Christopher bisa melihat jika Alona sudah membuka tirai kamar mereka beserta jendelanya, membuat semilir angin pagi bergerak masuk kedalam.
"Aku juga tidak ingin, Cherie... Aku ingin bersamamu... Tapi memang aku harus menyelesaikan semua pekerjaanku. Aku tidak ingin, pernikahan kita nantinya terganggu oleh pekerjaan-pekerjaan bodoh yang pasti tidak akan membuat kita merasa senang," jelas Christoper memberi pengertian. Lelaki itu mengelus kepala Alona pelan, sebelum kemudian memberi kecupan di puncak kepalanya.
"Kenapa kau tidak mengerjakannya di rumah saja...," ujar Alona masih tidak terima. Dengan kesal, Alona mengulurkan jas di tangannya pada Christoper yang langsung lelaki itu pakai.
"Kau sedang mengandung. Dan kau perlu banyak istirahat. Dengan aku yang bekerja di dekatmu, aku khawatir aku bisa mengganggu istirahatmu." Christoper tersenyum memberi pengertian. Dan mau tidak mau Alona menerima ucapan Christoper. Toh, kalau sudah begini Alona yakin, Christoper sudah tidak bisa dibantah lagi.
"Jangan pulang terlalu larut... Jangan telat makan...." Akhirnya perkataan itu yang bisa di ucapkan Alona. Ya, walaupun Alona mengucapkannya masih dengan nada tidak rela.
"Kau semakin seksi jika merengut begitu."
"Chriss!!" pekik Alona sembari memukul lengan Chris kesal. Bisa-bisanya lelaki ini bercanda di saat Alona sedang berkata serius padanya. Beberapa detik berikutnya Alona sudah terlihat ingin menangis, dan itu membuat Christoper kelimpungan sekali. Sungguh, apa hormon Ibu hamil yang telah membuat Alona semakin sensitif?
"Hai, hai... Jangan menangis...." Christoper tersenyum menenangkan. Lelaki itu menangkupkan tangannya di wajah Alona. Membuat wanita itu fokus menatapnya.
"Apapun yang aku lakukan, semuanya untukmu... Mungkin kau akan berpikir aku jahat, aku kejam... Aku dengan seenaknya pergi lembur sedangkan disini kau harus merasakan hal tidak enak menyerang tubuhku dikarenakan anak kita yang berada di perutmu. Tetapi Cherie, semua ini untukmu, untuk kita..." Alona mengangguk mendengar penjelasan panjang Christoper.
"Tapi hanya hari ini. Aku tidak mau sendirian seharian sementara kau fokus dengan pekerjaanmu...," sungut Alona kesal. "Kau tahu, Chris.. Kau sangat tidak adil... Kau menyuruhku cuti bekerja sementara dirimu meninggalkanku sampai malam. Kau menyebalkan!" Bukannya merespon dengan rayuannya, Christoper malah terkekeh geli mendengar ucapan Alona yang menunjukkan jika wanita ini masih sangatlah kesal.
"Baik... Baik... Hanya hari ini," kekeh Christoper. "Sekarang ayo... Antar aku ke depan," tambah Christoper sembari merangkul pinggang Alona sayang.
"Sampai dimana persiapan pernikahan kita?" tanya Christoper ketika dirinya dan Alona berjalan menuruni tangga.
"Aku tidak tahu... Mommy melarangku ikut campur saat ini," jawab Alona. Wanita itu kembali cemberut mengingat bagaimana Mommy Christoper--Candide Jenner, melarangnya untuk melakukan apapun. Alona tahu jika yang Candide lakukan tidak lebih karena wanita paruh baya itu menyayanginya. Dan itu membuat Alona merasakan kasih sayang Ibu yang tidak ia miliki sebelumnya. Namun sekali lagi, diperlakukan seperti itu menyebalkan sekali.
Chirtoper sekali lagi, mengecup pipi Alona dari samping. "Itu bagus. Aku sangat setuju dengan apa yang Mommy perbuat. Kau hanya harus istirahat karena itu yang akan membuat acara pernikahan kita menjadi sukses," ucap Christoper.
KAMU SEDANG MEMBACA
Christopher's Lover✅ [JENNER#1]
RomanceHighest rank #4 in Romance category. ❝You are the one and only woman who will always be called as Christopher's Lover in the past, present and forever❞ *** "The right person, the wrong time. The right script, the wrong line. The right...