Laurent hanya bisa menggingit bibirnya mengetahui keputusan yang diambil Ayahnya. Gustavo Jenner.
Selepas Chris pergi tadi, sebenarnya Laurent sudah sangat ingin langsung pergi dari tempat yang menurutnya, tidak jauh dari kesan neraka. Tetapi sayangnya, Gustavo Jenner mengetahui itu dan tidak memperbolehkan Laurent keluar dari mansion mereka. Sialan.
Dan tentu saja Laurent tidak akan menerima hal ini begitu saja. Tetap berada disini tak lebih menyerakan namanya pada tangan seorang Medusa.
"Tapi, Daddy... Apa masalahnya dengan aku keluar dari sini? Daddy juga sudah pernah mengijinkanku keluar dari mansion... Dan aku baik-baik saja. Lantas kenapa tidak untuk sekarang?" nego Laurent masih berusaha mengubah keputusan Ayahnya.
"Tidak, Laurent. Mansion ini sangatlah besar jika hanya ditempati aku dan Mommymu. Olivia sudah ikut suaminya... Dan Christopher juga lebih memilih pergi keluar dengan Alona. Itu berarti kaulah yang harus tetap disini."
Laurent menghela napasnya keras. "Ayolah, Dad... Biasanya juga Daddy sama sekali tidak peduli padaku. Melihat Daddy yang seperti ini aku jadi takut... Apa Daddy akan terus menyekapku disini begitu aku menikah nanti? Aku juga sudah tidak tahan dengan sikap Mommy, Dad... Aku mohon, mengertilah...," rayu Laurent. Dalam benaknya Laurent terkekeh sendiri, pasalnya baru saat ini ia mengatakan kalimat sepanjang ini pada Ayahnya. Sangat tidak biasa.
"Jika kau sudah menikah, Daddy tidak akan melarangmu. Namun sekarang ini, selama kau masih menjadi putri dan tanggung jawab Daddy, kau harus tetap disini. Kau mengerti?"
"Tidak ada bantahan lagi, Laurent. Karena bantahan seperti apapun tidak akan Daddy terima."
Bahu Laurent langsung terkulai lemas mendengar ucapan Ayahnya. Sungguh! Laurent sangat ingin memprotes keras. Namun sepertinya hal itu akan sangat sulit. Gustavo telah mengambil keputusan.
Namun Laurent juga tahu, tinggal disini hanya akan membuat Laurent mati secara perlahan. Rasanya tidak mungkin ia akan bisa survive ketika terus menghirup udara di bawah atap yang sama dengan Candide. Dan itu tanpa Christopher.
Kau bodoh, Christ!! Rutuk Laurent tak henti-henti.
Laurent sangat ingat. Dulu sekali, sebelum kejadian dimana Christopher pergi ke Bali dan mengalami kecelakaan... Dia telah berhasil keluar dari mansion ini. Ayahnya--Gustavo Jenner, mendadak mengijinkan Laurent keluar setelah kejadian naas dimana Christoper menghinanya terang-terangan di depan keluarga Anthony.
Malam itu Christopher langsung membongkar pada keluarga Anthony jika Laurent adalah anak diluar pernikahan yang berasal dari rahim seorang jalang yang hina. Membuat Ibu Anthony langsung merasa jijik akan keberadaan Laurent.Ya, Christopher memang sengaja mengina Laurent habis-habisan saat itu. Dan Laurent telah tahu sebelum hal itu terjadi, karena Christopher mengatakan hal itu lebih dulu padanya, membuat Laurent tidak terkejut sama sekali.
Christoper berkata, itu salah satu upayanya agar orangtua Anthony tidak menerimanya sebagai menantu. Dan berhasil.Selepas itu, Christopher terus menggerutu setelah Anthony dan keluarganya pergi. Mengatakan jika Laurent tidak boleh dengan yang lain karena hanya akan ada cerita tentang mereka berdua. Cerita yang sering Christopher sebut dengan cerita kita.
Cerita kita, Chris? Tapi kenapa sekarang kau menggantnya dengan cerita antara aku, kau dan dia?
Laurent tersenyum miris mengingatnya. Disaat itu, dimana kebencian Chris hanya sekedar kepura-puraan saja, disaat hinaan Chris hanya bertujuan agar orang lain mengira ia sangat membenci Laurent sangatlah Laurent rindukan. Karena dibalik itu semua, cinta yang Christoper berikan padanya sangatlah besar. Lelaki itu penyemangatnya... Lelaki itu yang selalu memberikan pundaknya ketika Laurent sudah merasa tidak mampu melawan dunia. Dan itu yang membuat Laurent tidak akan berhenti menyerah walau Christoper sudah sangat menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Christopher's Lover✅ [JENNER#1]
RomanceHighest rank #4 in Romance category. ❝You are the one and only woman who will always be called as Christopher's Lover in the past, present and forever❞ *** "The right person, the wrong time. The right script, the wrong line. The right...