Ini seperti de javu. Dan itu membuat Laurent takut.
Setelah lama tidak tampak batang hidungnya, dihari kepulangan Laurent tiba-tiba saja Christoper datang. Lelaki itu saat ini terlihat sedang asyik duduk bercengkrama asik dengan Gustavo dan Kevin. Lebih tepatnya, para lelaki itu sedang terduduk di atas sofa dengan sesekali menyesap kopi yang tersedia, sembari menonoton dan mengomentari tayangan berita di televisi.
"Tumben sekali Chris tidak membawa Alona?" pertanyaan Olivia fokus Laurent yang awalnya ditujukan pada Christoper teralihkan. Dan Laurent hanya mengangkat satu alisnya menyadari jika pertanyaan itu lebih ditujukan untuk Candide.
"Apa kau bercanda?! Aku akan benar-benar membunuhnya jika ia masih membawa Alona kehadapanku," geraman Candide membuat Olivia bingung. Maklum, hal terakhir yang diketahui Olivia tidak lain dari Alona adalah calon menantu kesayangan Candide. Jadi aneh rasanya mendengar jawaban seperti ini keluar dari mulut Candide.
"Maksud Mommy?" tanya Olivia.
Canide menghembuskan nafasnya berat. "Sudah. Lupakan saja!" tukas Candide masa bodoh. Wanita itu bahkan tidak mau bersusah payah untuk menjawab. Dan itu membuat Laurent berdecih penuh ejekan sebelum memberikan jawabnnya pada Olivia.
"Mommy dan arogansinya. Sudah biasa. Seperti kau tidak pernah tahu saja."
Mendengar perkataan Laurent, Candide melotot marah, sementara Olivia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan Laurent. Dalam hati, sebenarnya Olivia mengetahui apa yang membuat Laurent besikap begini, bersikap sinis tanpa takaran lagi. Tapi tetap saja, rasanya sikap suka seperti itu sangatlah tidak cocok dimiliki oleh putri dari seorang prime minister. Olivia memang telah tahu siapa Laurent sebenarnya, dan ia pikir Christoper juga demikian. Namun kembali ke sikap Laurent lagi, setau Olivia dunia politik adalah dunia yang penuh pencitraan, dan Laurent sama sekali tidak pernah terlihat peduli dengan citra apa yang akan terlihat dari dirinya.
Sekarang tinggal bagaimana mereka memberitahu Laurent, hanya itu. Dan apakah Laurent mau memaafkan perbuatan mereka, Olivia tidak tahu.
"Terserah apa katamu, Rent. Yang jelas Mommy sudah mencoba bersikap baik padamu. Mommy pikir, kau akan merasa sebal dan tidak nyaman jika Alona ikut kamari."
Hell... Perkataan macam apa itu? Laurent ingin sekali tertawa mendengar perkataan Candide yang seolah-olah peduli akan perasaannya. Tuhan, malaikat, bahkan Iblis sekalipun sangat tahu bagaimana besarnya keinginan Canide untuk terus menyakiti Laurent. Dan mendengar perkataan yang seakan menunjukkan Candide peduli akan perasaannya? Wow! Ada apa ini?!
"Jangan beralibi, Mom... Aku tahu sendiri alasan kenapa Mommy tidak ingin Alona disini." Laurent menatap Candide sinis.
"Katakan saja Mommy masih tidak bisa menerima jika calon menantu Mommy juga anak tidak sah. Seperti Mommy yang tidak ingin Chris bersamaku, Mommy juga tidak ingin Chris bersama Alona. Bukannya begitu?"
"Anak tidak sah?" Olivia menatap Candide penuh tanda tanya, dan itu langsung membuat Candide mengalihkan pandangannya.
"Ya Tuhan... Kalaupun memang benar, Mommy tidak boleh seperti itu. Alona sedang mengandung anak Christ. Mommy tidak boleh menghalangi mereka." Olivia menasehati. Dan itu membuat Laurent menatapnya tajam. Itu membuat Olivia mengalihkan pandangannya. Ya, Olivia memang sangat tahu bagaimana Laurent memuja Chrsitoper, dan bagaimana tidak pedulinya wanita ini sejak lama sekali akan perasaannya yang dianggap salah. Dari sejak semua orang berpikir Laurent dan Christoper memiliki darah yang sama, Olivia tahu jika Laurent memiliki perasaan pada Christoper. Dan itu ia anggap salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Christopher's Lover✅ [JENNER#1]
RomanceHighest rank #4 in Romance category. ❝You are the one and only woman who will always be called as Christopher's Lover in the past, present and forever❞ *** "The right person, the wrong time. The right script, the wrong line. The right...