CHAPTER 1

1.4K 254 265
                                    


"Hai, pendek!" Seseorang baru saja menaruh lengannya di atas bahuku. Karena merasa terganggu dengan lengan dan juga panggilannya, aku menoleh ke belakang dengan terpaksa.

"Yah! Apa-apaan sih kau! Jangan taruh lenganmu di bahuku!" Masih pagi, tapi orang ini sudah membuatku berbicara dengan nada tinggi. Aku langsung menggeser bahuku ke belakang supaya lengannya terjatuh.

Tubuhnya terhentak ke bawah saat aku menggeser bahuku. "Eun Ra-ya! Aku bisa jatuh karena perbuatanmu itu. Dasar kurcaci!" katanya dengan tawa yang terdengar sangat keras di telingaku.

"Soo Ri-ya, aku bukan kurcaci!" Setelah berkata seperti itu, aku baru sadar bahwa aku sedang menaikkan kepalaku tinggi-tinggi hanya untuk melihat wajah sahabatku yang jauh lebih tinggi dibandingkan diriku.

Soo Ri memegang kepalaku yang hanya setinggi dadanya. "Ya ya, terserah kurcaci saja. Yuk kita masuk kelas, sebentar lagi bel." Kali ini dia memaksaku untuk berjalan dengan tangannya masih memegang kepalaku. Beginilah aku setiap pagi jika bertemu dengan Soo Ri di depan gerbang sekolah.

Hai, perkenalkan namaku Eun Ra. Jung Eun Ra. Aku adalah siswi kelas 3 SMA di salah satu sekolah yang ada di Jeongseon, yang merupakan kota kecil di Korea Selatan. Aku adalah siswi biasa yang setiap hari disibukkan dengan kegiatan sekolah, dan karena aku sudah kelas 3 kegiatanku malah bertambah banyak. Mulai dari belajar biasa di sekolah yang sudah menghabiskan waktu sampai sore, belum lagi disibukkan dengan pikiran mau apa aku nanti setelah lulus sekolah.

Sebenarnya aku sudah mempunyai cita-cita sejak dulu, tetapi ada beberapa hambatan yang menghalangiku untuk mencapai cita-citaku tersebut.

"Ahh!!" Siapa sih yang memukul belakang kepalaku? Aku kan sedang enak-enaknya melamun. Awas saja sampai aku tahu siapa yang memukul kepalaku barusan. Aku langsung menoleh ke belakang dan mencari siapa yang baru saja memukulku. Untung saja sekarang aku sudah duduk di kursi, jadi aku bisa langsung mengetahui siapa yang memukulku. Kalau aku sedang berdiri, pasti susah untuk menemukan pelakunya.

"Lee Dong Jae! Kenapa kau memukul kepalaku? Sakit tahu!" Aku memegang belakang kepalaku yang terasa berdenyut. Dan aku dapat melihat laki-laki yang ada di hadapanku hanya tertawa melihatku.

"Kenapa kau tertawa hah? Kau pikir ini lucu?" Kenapa sih dengan orang-orang ini, mereka selalu saja tertawa jika melihatku sedang marah atau berbicara dengan nada tinggi. Memang aku ini badut?

"Karena kau memang lucu Eun Ra-ya." Apa-apaan Dong Jae ini? Kenapa pipiku jadi merah seperti ini. Aku cepat-cepat membalikkan tubuh supaya Dong Jae tidak dapat melihat perubahan warna pada kedua pipiku. Aku yakin pasti pipiku sekarang sudah semerah tomat. Aku memegang kedua pipiku yang panas.

Kring.... Kring....

Akhirnya bel masuk berbunyi juga, dan untungnya Dong Jae tidak melihat pipiku yang merah tadi. Karena dia sudah cepat-cepat duduk di bangkunya yang berada dua meja di belakangku. Aku berada di barisan keempat paling pojok kiri. Aku sangat suka dengan tempat dudukku yang sekarang, karena dekat dengan jendela dan aku dapat melihat pemandangan yang ada di luar jendela.

Ah, aku harus fokus sekarang karena pelajaran pertama adalah pelajaran kimia yang sampai sekarang sangat tidak aku mengerti. Bagaimana bisa mengerti kalau kita harus belajar tentang senyawa-senyawa yang banyak sekali itu? Kwangsoo-saem masuk ke kelasku dengan membawa beberapa buku tebal yang aku yakin tidak akan pernah aku baca seumur hidupku. Dia adalah guru yang sangat membosankan, saat mengajar dia hanya berbicara dengan papan. Aku sangat tidak mengerti pelajaran kimia, ditambah lagi dengan guru yang mengajar adalah Kwangsoo-saem. Habis sudah aku di mata pelajaran ini.

"Eun Ra," mendengar namaku di panggil, aku langsung menegakkan badan. Ternyata Kwangsoo-saem memanggilku. "Kamu tolong ambilkan beberapa buku yang ada di meja saya ya. Itu buku-buku tugas anak-anak kelas ini. Saya lupa membawanya tadi." Yaampun kenapa Kwangsoo-saem sangat menyusahkan sih? Dan kenapa harus aku yang disuruh?

LITTLE STAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang