CHAPTER 15

255 51 24
                                    


"Dong Jae???"

Orang yang berada di belakangku adalah Dong Jae, laki-laki yang sangat aku rindukan. Seharusnya kan dia ada di Amerika, tapi kenapa dia malah ada di hadapanku sekarang? Aku masih mematung karena kaget melihat kehadirannya yang tidak terduga.

"Yah, Eun Ra-ya. Kenapa kau diam saja?" Dong Jae sudah berada di depanku sekarang. Jarak kami hanya berkisar 50 cm dan hal itu membuat hatiku meloncat-loncat kegirangan.

"Yaampun, aku kaget sekali melihatmu disini. Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau pulang?"

"Aku ingin membuat surprise padamu," katanya sambil tersenyum lebar.

"Kau tau darimana kalau aku akan ada disini?"

"Kau masih mempertanyakan itu? Tentu saja aku tahu dari Soo Ri. Kenapa kau tidak cerita kalau kau sudah menjadi trainee disini. Dasar," katanya sambil menyentil dahiku. Hal sederhana seperti itu saja mampu membuat jantungku berpacu lebih cepat. Untung aku tidak punya penyakit jantung, kalau tidak aku akan terkena serangan jantung karena tindakan Dong Jae.

"Appo*!!" kataku sambil memegang dahiku yang baru saja disentilnya.

"Kau sudah makan?" tanya Dong Jae tidak memedulikan keluhan sakitku.

"Belum."

"Baiklah, mari kita makan," katanya sambil menggamit lenganku. Sekali lagi aku beruntung tidak mengidap penyakit jantung.

...

"Berapa lama kau akan ada disini? Kau menginap dimana? Apa kau sudah balik ke Jeongseon?" Aku melontarkan pertanyaan bertubi-tubi pada Dong Jae yang kini sedang asyik makan bibimbap dengan lahap.

"Hei hei, satu-satu dong Eun Ra," katanya sambil mengetok pelan kepalaku dengan sendok yang dipegangnya. Lagi-lagi aku mengeluh sakit karena ulahnya tersebut. "Aku hanya bisa 2 hari saja berada di Seoul. Aku menginap di hotel dekat apartemenmu dengan Soo Ri. Aku belum balik ke Jeongseon, 2 hari lagi aku akan pulang ke Jeongseon untuk bertemu orangtuaku." Walaupun begitu dia tetap menjawab semua pertanyaanku.

"Yah, anak macam apa kau. Seharusnya kau pulang ke Jeongseon terlebih dahulu baru main kesini." Aku menggeleng-geleng pada Dong Jae yang masih melanjutkan acara makannya.

"Dong Jae-ya!!" Soo Ri memasuki tempat makan ini dengan muka sumringah.

"Hai, Soo Ri-ya!!" Dong Jae tidak kalah sumringah saat melihat kedatangan Soo Ri. Soo Ri mengambil tempat duduk di sampingku.

"Soo Ri, apa kau diberitahu Dong Jae kalau dia akan kesini?" tanyaku pada Soo Ri setelah dia memesan makanan.

"Tentu saja."

Aku mengerucutkan bibirku karena hanya aku yang tidak diberitahu olehnya. "Kenapa kau memberitahu Soo Ri tapi aku tidak?"

"Sudah ku bilang, aku ingin memberi surprise padamu." Lagi-lagi jantung ini berpacu lebih cepat dari biasanya. Kapan aku akan move on kalau seperti ini terus?

Setelah itu obrolan pun beralih pada kehidupan Dong Jae di Amerika. Dia mengeluh kehidupannya disana berbeda sekali dengan disini. Dia masih susah untuk beradaptasi disana karena bahasa Inggrisnya masih belum lancar dan dia susah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tidak ada orang Korea yang dia kenal dan hal itu makin membuat kehidupannya sulit.

"Tenang saja, Dong Jae-ya. Kau kan sedang belajar bahasa, sebentar lagi juga kau akan lancar berbahasa Inggris dan membuat kami iri," kataku berusaha menyemangati Dong Jae.

"Iya, terimakasih Eun Ra-ya," katanya sambil tersenyum. Senyum yang membuatku suka dengannya dan sekarang aku dapat melihatnya lagi.

Kami mengobrol lama di tempat makan itu sampai kami diusir secara halus oleh karyawan tempat makan itu karena mereka sudah mau menutup tempat makan ini. Kami berpisah di depan hotel Dong Jae dan berencana akan bertemu lagi keesokan harinya.

LITTLE STAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang