CHAPTER 4

475 145 67
                                    


Arghh!! Sudah aku bilang kan, aku sangat tidak suka membicarakan masa depan dengan kedua orangtuaku. Dan sekarang mereka menyuruhku untuk mengambil jurusan bisnis yang aku bahkan tidak tertarik dengan jurusan itu. Aku sudah bilang berkali-kali pada appa bahwa aku ingin menjadi idol. Tapi mereka tidak pernah mendukungku.

"Kau mau jadi idol? Lebih baik kau mencari pekerjaan yang lebih pasti. Apa kau yakin bisa menjadi idol?"

Kedua orangtuaku selalu saja berkata seperti itu. Mereka tidak yakin kalau aku bisa menjadi idol. Apa itu karena tinggi badanku? Iya pasti karena itu mereka jadi tidak yakin dengan cita-citaku. Apa yang salah sih kalau tinggiku hanya segini dan aku ingin menjadi idol? Memang idol tidak boleh memiliki tinggi badan dibawah rata-rata seperti ini apa?

Aku jadi teringat lagi pembicaraanku dengan appa dan eomma yang baru saja terjadi 30 menit yang lalu.

Flashback ON

"Aku tidak mau." Jelas saja aku tidak mau jika harus melanjutkan kuliah bisnis. Aku sama sekali tidak memiliki keinginan untuk kuliah di jurusan itu, cita-citaku hanya satu yaitu menjadi idol.

"Kau tetap ingin menjadi idol?" Kali ini giliran eomma yang bertanya padaku. Aku mengangguk dengan yakin, berharap dengan anggukanku yang mantap itu dapat membuat mereka mendukung cita-citaku.

"Eun Ra, maaf kami harus mengatakan ini. Kami tidak yakin kalau kau bisa menjadi idol, kami takut kalau kau akan kecewa nantinya. Kamu harus mendengarkan kami ya, Nak." Appa masih berusaha untuk menghalangiku menjadi idol.

"Tidak appa. Aku sudah sangat yakin dengan cita-citaku, aku yakin kalau aku akan bisa menjadi idol." Aku tidak main-main dengan perkataanku ini, karena cita-citaku itu sudah aku pikirkan dengan matang-matang sejak dulu.

"Maaf Eun Ra, kami tidak akan pernah setuju dengan cita-citamu. Kami memikirkan masa depanmu, dengan kuliah bisnis kau bisa menjadi sukses. Kita bisa membuat hotel kita sendiri setelah kau lulus dari kuliah bisnis. Bagaimana, kau tertarik?" Sampai kapanpun aku tidak akan pernah tertarik dengan dunia perbisnisan, apalagi tentang hotel yang menjadi bidang pekerjaan appa.

"Aku juga minta maaf¸ appa eomma. Sampai kapanpun cita-citaku hanya satu, aku ingin menjadi idol dan tidak ada yang bisa menghalangiku untuk mewujudkan cita-citaku."

"Eun Ra! Kau harus mendengarkan kami!" Suara appa mulai meninggi. Bukannya aku tidak takut dengan appa, tapi aku sudah terlalu biasa dengan sikap tidak setujunya mereka dengan cita-citaku.

"Aku tidak mau."

"Oke kalau begitu, appa tidak akan membiayai kamu lagi setelah kamu lulus dari sekolah!" Kenapa jadi seperti ini? Appa tidak akan membiayai aku lagi?

"Oke kalau mau appa seperti itu, aku akan memperlihatkan pada appa dan eomma kalau aku bisa menjadi idol dengan usahaku sendiri." Aku beranjak dari tempat duduk dan berjalan meninggalkan kedua orangtuaku.

"Eun Ra.. Eun Ra.." Aku tidak menoleh ke belakang saat eomma memanggil namaku. Air mataku tidak dapat terbendung dan jatuh menetes di pipi saat aku sudah berada jauh dari ruang keluarga.

Flashback OFF

...

Aku sangat suka berada disini saat aku sedang galau seperti ini. Tempat ini adalah sebuah taman yang ada di belakang rumahku. Ada dua ayunan di taman ini, dan ayunan ini merupakan tempat favoritku saat perasaanku sedang gundah gulana. Aku tidak tahu sudah menarik nafas untuk keberapa kalinya semenjak aku duduk di ayunan ini.

LITTLE STAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang