CHAPTER 16

261 44 28
                                    


Aku harus pilih yang mana?

Saat aku sedang berpikir akan memilih akan ikut dengan Dyo atau Dong Jae, tiba-tiba tanganku ditarik dari belakang. Aku langsung berbalik karena kaget dengan tindakan yang sangat tiba-tiba itu. Saat aku berbalik, dapat ku lihat orang yang menarikku sedang tersenyum lebar.

"Daripada kau bingung, lebih baik kau ikut aku saja." Orang itu menarikku sambil berjalan sehingga mau tidak mau aku harus mengikuti langkahnya. Aku kesulitan menyejajari langkahnya karena kakinya panjang dan kakiku pendek.

"Laki-laki gila!" Aku terkejut sendiri karena memanggilnya laki-laki gila di hadapan Dyo. "Ma-maksudku... Chanyeol sunbae." Aku cepat-cepat meralat panggilanku.

Dia menghentikan langkahnya dan berbalik menghadapku. "Ya, ada apa?"

"A-apa-apaan ini?" tanyaku sambil melihat pegangan tangannya yang belum dilepas sedari tadi.

"Aku membuat pilihanmu lebih mudah. Aku tahu kau pasti bingung akan memilih makan dengan Dyo atau pergi dengan temanmu itu kan?" jawabnya sambil melirik Dong Jae yang hanya diam saja. Aku tahu Dong Jae pasti bingung dengan situasi ini.

"Siapa bilang aku bingung?" Aku menghentakkan tanganku supaya lepas dari pegangannya. Dia kaget melihat tindakanku tapi aku tidak ambil pusing.

"Aku dapat melihat dari sikapmu, pabo*." Sekarang dia mengataiku pabo, dasar laki-laki gila menyebalkan.

"Aku tidak bingung kok. Aku tau akan pergi dengan siapa." Aku melangkah menjauh dari Chanyeol dan menghampiri Dyo juga Dong Jae yang membeku di tempat.

"Maaf ya Dyo sunbae," kataku pada Dyo yang hanya tersenyum. "Bagaimana kalau pergi makannya lain kali? Aku sudah ada janji duluan dengan temanku." Untuk yang kesekian kalinya aku menolak ajakan Dyo. Mungkin aku bodoh tapi hatiku menginginkan pergi dengan Dong Jae.

"Tidak apa-apa, Eun Ra. Kita masih punya banyak waktu untuk makan bersama." Kata-katanya membuatku hampir luluh, tapi aku menguatkan hatiku lagi. Aku berjalan ke arah Dong Jae.

"Yah, anak kecil. Bagaimana denganku?" tanya si laki-laki gila yang masih berada di tempatnya.

"Maaf sunbae. Aku sudah ada janji dengan temanku. Sunbae bisa pergi dengan Dyo sunbae kan?" Mau apa sih sebenarnya laki-laki gila ini.

"Ayo Dong Jae. Soo Ri pasti sudah menunggu kita." Aku membungkuk pada Dyo dan Chanyeol–khusus untuk Chanyeol, itu hanya formalitas belaka.

Akhirnya aku pergi dengan Dong Jae berdua saja, karena mendadak Soo Ri membatalkan janji kami untuk makan malam. Apa ini siasat Soo Ri supaya aku bisa pergi berdua saja dengan Dong Jae? Kalau memang benar begitu, Soo Ri memang sahabat yang sangat baik.

Malam ini merupakan salah satu malam yang menyenangkan bagiku, karena aku dapat menghabiskan waktu berdua saja dengan Dong Jae. Kami makan malam dan pergi ke taman yang ada di dekat apartemen, sekedar untuk mengobrol tentang hal-hal yang kami alami selama satu bulan ini.

"Eun Ra-ya, terimakasih sudah meluangkan waktu malam ini. Besok aku akan ke Jeongseon dan akan kembali ke Amerika 2 hari setelah itu. Nanti aku akan sering-sering meneleponmu dan juga Soo Ri. Jaga diri kalian baik-baik ya," katanya sambil mengacak rambutku perlahan. Rasa hangat menjalar di pipiku, pasti pipiku sudah semerah tomat sekarang.

"Iya, jaga dirimu baik-baik juga ya di Amerika. Kau harus mulai berteman dengan orang-orang disana supaya kau tidak kesepian," kataku memberi saran kepada Dong Jae. Dia hanya mengangguk padaku.

"Tentu saja. Kalau begitu aku pulang dulu ya. Sampai bertemu lagi!" Aku melambaikan tangan padanya sampai yang dapat aku lihat hanya punggungnya saja. Aku akan merindukannya lagi. Kapan aku move on kalau seperti ini terus?

LITTLE STAR [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang