[17] Menjelang UN

1.2K 100 2
                                    

-Author's Pov

'Tes...'
'Tes...'

"Pengumuman untuk seluruh murid. Di harapkan untuk tidak langsung pulang jika sudah waktunya pulang. Karena kelas 12 akan mengikuti kelas tambahan sedang kelas 10 dan 11 di tugaskan untuk bersih - bersih kelas kalian masing - masing."

Suara riuh para murid menggema ke seluruh penjuru sekolah. Akibatnya adalah karena tadi baru saja di umumkan bahwa para siswa dan siswi tidak boleh langsung pulang. Melainkan mereka harus mengikuti kelas tambahan untuk persiapan UN yang akan di adakan bulan mei mendatang.

Kegiatan ini memang khusus untuk kelas 12, namun kelas 10 dan 11 pun tidak boleh langsung pulang. Karena kelas 10 dan 11 di perintahkan oleh kepala sekolah dan para gutu untuk membersihkan kelas mereka masing - masing hingga bersih.

Dan inilah hal yang di benci para murid ketika sekolah. Pulang terlambat.

'yah, pakek acara bersih - bersih lagi,'

'UN nya masih lama ini lah,'

'gue kan mau nobar sama doi,'

'kan gue ada janji sama pacar,'

'mabal aja yuk,'

'aih, gue mau nyalon habis ini sama nyokap.'

Berbagai macam keluhan keluar dari mulut para siswa. Namun berbeda dengan Tasya dkk. Mereka justru lagi - lagi terlihat santai setelag mendengar pengumuman tadi.

"Gue malah bersyukur, berkat nih pengumuman gue jadi punya alasan buat nolak nganter nyokap shoping." Celoteh Ano dan diiringi kekehan oleh para sahabatnya.

"Gue juga bersyukur karena ini, gue jadi bisa nolak ikut nyokap arisan," ucap Angga.

"Dan gue juga bersyukur karena dengan begitu gue bisa punya alasan buat gak ikut bokap sama nyokap gue ke acara pernikahan temen bokap gue. Heran gue, yang nikahan kan temennya bokap gue, kok gue malah di surub ikut. Wajib lagi katanya," ujar Marlo dan langsung mengundang gelak tawa dari oara sahabatnya yang lain.

"Gue malah gak mau kalau ada acara beginian, gue kan pengen bantuin nyokap bikin cupcake." Ucap Syra dengan nada penuh kekecewaan.

Ya. Mamah Syra memang terkenal sebagai penjual cupcake terlezat se-komplek nya. Itu sebabnya ia sangat bersemangat untuk belajar membuat cupcake seperti ibunya. Ck, ada - ada saja.

"Dan dengan adanya acara ini, proyek gue harus batal deh," keluh Tasya dan membuat para sahabatnya kebingungan.

"Emang lo punya proyek apaan?" Tanya Rian.

"Biasalah, proyek tidur siang. Hehehe," mendengar jawaban dari Tasya, membuat yang lain menghela nafasnya.

Eci memggelengkan kepalanya. "Ck, ada - ada aja lo!" Decak Eci.

****

Tring... Tring... Tring...

Bel pulang telah berbunyi. Dan seperti penguguman tadi pagi, para murid kelas 10 dan 11 mulai membersihkan kelas mereka masing - masing.

Sedangkan kelas 12 saat ini mulai mengikuti kegiatan jam tambahan sebagai persiapan untuk menjelang Ujian Nasional atau yang lebih sering disebut dengan UN.

"Tasya, silahkan bagikan kertas ini ke teman - temanmu!" Perintah bu Dede pada Tasya.

Ya. Saat ini kita sedang melihat keadaan yang terjadi di dalam kelas Tasya.

Tasya mengangguk dan mulai membagikan kertas yang di berikan oleh bu Dede kepada masing - masing temannya.

"Udah semua bu." Ucap Tasya pada bu Dede ketika sudah selesai membagikan kertas untuk teman - temannya.

Bu Dede bangkit dari kursinya. "Baiklah anak - anak, mari kita bahas soal di kertas yang kalian punya," jelas bu Dede dan langsung di angguki oleh para murid.

-Tasya's Pov

Udah lebih dari 1 jam nih kegiatan belum juga selesai. Di tambah lagi yang di bahas kali ini adalah pelajaran bahasa Indonesi, pelajaran paling membosankan.

"Baiklah anak - anak, kita sudah membahas semuanya. Apa ada yang mau di tanyakan?" Perasaan gue perhatiin dari TK sampe gue SMA, setiap guru pasti nanya itu mulu. Gak asik ah, gak kreatif. Terlalu mainstreem.

"Gak ada!" Jawab para murid dengan serentak.

Bu Dede setelah itu keliatan lagi merhatiin kumpulan soal yang ada di kertas yang dia pegang. Kurang asem aih, bukannya langsung pergi. Lah ini malah masih santai - santai.

Dan karena rasa bosan yang menerjang otak, hati, dan pikiran gue. Gue pun lebih memutuskan untuk buka app yang pasti udah kalian tau kan😁 apalagi kalau bukan BBM!

Klik...

Gue langsung buka group yang baru aja di bikin kemaren sama si Angga. Alay sih namanya. Tapi mainstreem lah. Mau tau gak nama group nya apaan? Mau yah? Namanya adalah Agathah yang artinya Anak gaul Jakarthah. Ajib gak? Ajib-in aja lah yah.

Agathah

Tasya-r
MERAH!
GINGGA!
KUNING!
HIJAU!
BIRU!
NILA!
UNGU!

Perasaan itu mah warna - warna pelangi deh. Bodo ah. Mang nya gue peduli.

Ano(a)
Apa kabs???

Salsaa
What's wrong sist?

Rian#ori
Aya naon yeuh?

Syra;*
Ada apaan nih?

Tasya-r
Gapapa, cuman bosen aja
Btw, yang lain pada kemane nih?

Syra;*
Yang lain dapet pelajaran bu Desi mungkin, atau gak pelajarannya Pak Somantri

Pantes aja. Tuh guru dua kan emang ketat banget. Ketat? Kata - kata gue ambigu gak sih? Maksudnya tuh ketat pengawasannya.

Tasya-r 
Oh, yaudah deh.
Bye...
Gue juga bosen chat-an sama kalian!

Huft, pasti habis ini mereka marah - marah gajelas deh sama gue. Bodo ah. Mang gue peduli. Emaknya bukan, kenape harus peduli.

Bersambung...

******
Aku tau ini adalah part ter-gaje dan ter-pedek. Tapi maklumin aja yah, author nya lelah ngetik mulu. Untung authornya masih jomblo, jadi gak akan tambah lelah ngadepin pacar.

Tapi bukan juga berarti authornya ini gak laku yah. Aku hanya belum siap menjalin sebuah hubungan setelah merasakan kecewa untuk berkali - kali. Eakkk..

Apaan sih author nya? Gajelas!
Ngomong - ngomong ada yang mau story ini dapet konflik gak? Gak juga gak papa kok.

Dan inti dari kata - kata aku ini adalah hargaim authornya yang lelah ngetik. Yang memiliki arti sama dengam Vote and Comment. Yang sering disebut juga dengan Vomment!

Vote 19+
Comment 3+

BBM [Group Chat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang