[26] Marlo nembak Andini - 2

735 64 16
                                    

-Author's Pov

Marlo dan kawan - kawannya saat ini terlihat sedang mempersiapkan beberapa dekorasi di taman belakang sekolah, tempat nongkrong mereka.

"Huh, capek juga yah ternyata." Eluh Tasya sambil menyeka keringat yang ada di dahinya.

Marlo terlihat menatap Tasya tajam. "Ayolah Tas, sedikit lagi nih!"

Sedangkan yang lainnya terlihat sama seperti Tasya, tidak bersemangat.

"Perut gue masih sakit kunyuk!" Kali ini Ano lah yang mengeluh sembari memegangi perutnya.

Namun tak ada seorang pun yang menghiraukan ucapan Ano. Hanya keheningan yang menghiasi suasana mereka hingga deringan ponsel milik Tasya berhasil memecahkan keheningan yang terjadi di sekitar mereka.

Drt... Drt... Drt...

Tasya pun merogoh handphonenya dan langsung menempelkan handphone miliknya pada telinganya.

"Halo." Ucap seseorang di sebrang sana.

"Nape?"

"Lo dimana?"

"Kunaon emangna?"

"Si Tante nanyain lo."

"Bilangin aja gue lagi ada tugas, ntar gue balik kok."

"Tapi lo dimana?"

"Ish, lo ribet amat deh Ndra! Aing masih di sakola!" Jawab Tasya kesal.

Ya, yang saat ini menelpon Tasya adalah Andra.

"Sekolah? Ngapain lo masih di sekolah?" Tanya Andra dengan terkejut.

Pasalnya seluruh siswa sudah bubar dari 1 jam yang lalu tapi kenapa Tasya masih ada di sekolah. Jawabannya adalah karena ia masih ada tugas, membantu Marlo menyatakan cinta pada Andini.

"Kan gue bilang kalau gue masih ada tugas!"

"Tugasnya apa?"

"Rese yah Lo! Kalau mau tau gue ada tugas apa, ya lo datenglah ke sekolah, ribet amat!"

"Gak deh, gue males kemana - mana."

Tut...

Tanpa menjawab Andra, dengan sepihak Tasya memutuskan telponnya.

"Apaan Tas?" Tanya gue.

Si Tasya menghela nafasnya. "Itu, si Andra saudara gue. Nyebelin tau gak!" Jawabnya kesal.

-Salsa's Pov

Hah? Andra? Kok gue baru tau yah si Tasya punya sepupu yang namanya Andra.

"Lo punya sepupu yang namanya Andra?" Tanya gue dan si Tasya mengangguk.

Ketika gue mau ngomong lagi, eh si Marlo udah nyamber aja kek kabel.

"Udah ah, niat kita kumpul disini ngapain sih?" Tanyanya tak sabaran.

"Bikin rencana buat lo nembak si Andin." Jawab gue serempak dengan yang lainnya.

"Yaudah, semuanya udah siap." Gue mengangguk paham.

Si Marlo mendongakkan kepalanya lagi. "Eh tapi gue gak tau loh, si Andin udah pulang atau belum?" Jawabnya polos.

Tuk!

Bodo anjing! Sakit, sakit tuh di getok sama si Eci sampe kedengaran keras gitu bunyinya.

"AW! SAKIT KOPLOK!" Kata si Marlo dengan lantang.

BBM [Group Chat] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang