"Hai kenalin gue Karin Tessilya Yuriska. Salam kenal" ucap gadis itu saat memasuki kelas barunya, yaitu kelas 10-4. Ia lalu duduk di bangku paling belakang sendiri dan tempat yang pas baginya untuk menyendiri.
Semua temannya menatap gadis bernama karin itu dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Tidak ada interaksi sama sekali. Gadis yang pendiam, dan jutek.
Karin ralat lebih tepatnya Delia. Delia mengeluarkan ponselnya dari saku baju dan mengetikkan sesuatu disana.
to Fania.
lupain Raka, dan gue gak akan ganggu lo lagi.
Send.
Setelah menuliskan pesan tersebut, ia fokus ke pelajarannya. Kedatangannya ke sekolah Bina Bangsa adalah untuk bisa lebih dekat dengan Raka, dan lebih leluasa untuk mengganggu Fania.
***
Alexa menatap Fania dengan tatapan tajamnya. Sedangkan Fania hanya menatap Alexa malas. Setelah Fania mendapat sms dari pesan yang sama, Fania langsung pergi ke tempat manapun yang ia bisa. Dan sekarang ia berada di taman belakang. Taman yang tidak terlalu sering dikunjungi.
Rayna, Tari, Shyla sedikit bingung dengan perubahan Fania. Akhirnya mereka mengikuti kemana Fania pergi tanpa Fania ketahui.
Alexa menarik rambut Fania kencang. "Buang semua sifaf sok baik mu Fania. Gue tau kalau sebenarnya sifat lo tuh busuk, busuk banget"
"Lalu? penting buat lo?" Tanya Fania tajam dan dingin sedingin es. Membuat Alexa semakin mengencangkan tarikannya.
"gue jelasin sama lo, JAUHIN RAKA SECEPATNYA. kalau enggak, lo tau akibatnya" ucap Alexa dengan muka yang memerah.
"kenapa juga gue harus jauhin dia? bukannya Raka deket sama lo cuma buat pelampiasan?" Tanya Fania dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Alexa tidak tahu apa yang harus ia lakukan pada gadis yang ada didepannya. Selalu saja Fania dapat yang ia mau. Bahkan Raka sekalipun.
"Alexa! Gue udah siapin mental gue buat lo permaluin di depan umum, tapi lo juga harus siapin mental lo untuk malu saat itu juga didepan banyak orang, termasuk Raka" ucap Fania pada Alexa.
Alexa tersenyum sambil mengacak rambut Fania dan membenturkannya ke tembok di belakang Fania. Fania hanya diam, lalu mendorong Alexa dengan kedua tangannya yang bebas sampai Alexa tersungkur ke belakang.
Fania berjalan selangkah demi selangkah medekati Alexa. Ia sadar bahwa Alexa akan memancingnya agar tersulut emosi dan Alexa akan merekam semua kata pedas dari mulutnya yang akan ia lontarkan kepada Alexa. Dan Alexa akan dengan mudah menghancurkan Fania dengan rekaman itu. Sayangnya Fania tidaklah mudah tertipu.
Fania mengambil ponsel Alexa dari saku bajunya. Dan benar saja, rekaman suara di ponsel Fania dalam keadaan hidup dan merekam suara. Fania melemparkannya ke bawah dan menginjaknya dengan kakinya.
Fania jauh lebih cerdik dari dirinya. Fania bisa tau dengan cepat jika Alexa merekamnya.
Rayna dan kedua temannya melihat adegan yang terpampang jelas didepan mereka. Fania dan Alexa bertengkar lagi. Bahkan mereka tidak menyangka bahwa Fania akan melempar ponsel Alexa dan menginjaknya.
"Brengsek!" Umpatnya saat melihat ponselnya sudah tak lagi berbentuk. "Owh. Ghysta Fania Adela K sekarang jauh lebih pintar" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
falling in love?
Teen FictionGhysta Fania Adela Kleyson hanya percaya bahwa takdir baik memihaknya. Ia tidak selalu menjadi gadis yang lemah, ada masanya jika pada nantinya ia akan berubah. Fania yang polos kini tidak ada lagi. Tentang cinta. Fania tidak begitu percaya dengan h...