Sekolah Bina Bangsa, tepatnya kelas 10-6 kedatangan murid baru.
"Kenalin. Gue Ghysta Fania Adela K. Panggil aja Fania. Gue pindahan dari SMA Garuda. semoga kalian betah sama gue" setelah perkenalan singkat itu, Fania langsung duduk di sebelah Rayna. Rayna adalah ketua kelas di sana, tapi sekarang Rayna tidak ada di kelasnya.
Dari tadi yang Fania cari adalah apa ciri khas kelas barunya ini. Kalau kelas ini seseru kelasnya yang dulu, ia akan betah disini. Tapi jika tidak, ia pasti sudah merengek di depan orangtuanya agar dapat kembali ke sekolahnya.
Ghysta Fania Adela K?. Bukan! K adalah Kleyson. Ada maksud tertentu baginya untuk tidak menyebutkan nama marganya. Di sekolah ini, ada dua kakaknya. Mereka berdua adalah kembar namanya Varo dan Alexa. Yang ia hindarkan adalah Alexa. Karena itu ia tidak menyebutkan nama marganya sebelum ia membuat reputasi Alexa hancur.
Fania melihat Rayna yang baru memasuki kelas, lalu berjalan kearah tempat duduknya.
"Gue tunggu! lo tuh orangnya seru atau gak" ucap Rayna sambil menatap Fania. Fania hanya mengangkat bahu.
"Ray! gimana gurunya?!" Tanya salah seorang. Dia Harris.
"Beliau sakit" jawab Rayna.
sesaat setelah Rayna mengatakannya, Semua langsung berhambur dari bangkunya. Inilah yang dari tadi Fania tunggu-tunggu. Setidaknya kelas ini tidak sepi.
"Lo mau ke kantin?" Tanya Rayna. Sepertinya Rayna ingin tahu, seberapa berani Fania untuk pergi ke kantin di hari pertamanya.
Sayangnya itu bukanlah hal sulit. dengan senang hati Fania akan menerimanya. "Ya! gue mau!"
Senyum tercetak di bibir Rayna. Ia rasa Fania bakal jadi teman yang seru. Mereka tidak berdua, tapi masih ada dua temannya lagi. Tari dan Shyla turut ikut ke kantin bersama Rayna dan Fania.
Fania tidak ingin memesan makanan, ia hanya memesan orange juice. Mereka duduk di salah satu bangku.
Jauh dari tempat mereka duduk, Alexa tengah memerhatikan Fania yang sedang bercanda dan menghmpiri Fania.
"Hello Fania! Cepet juga ya lo punya temen. Gue kira lo cuma bakal diem di kelas sendirian" ucap Alexa dengan nada meremehkan.
Alexa tidak pernah tau sejauh apa perkembangan Fania dari SMP hingga sekarang. Fania jauh lebih mudah akrab dan ia tidak seperti dulu. Dulu Fania lah sasaran matang Alexa, walaupun Fania adalah adik kandungnya. Dia akan selalu di Bully oleh Alexa habis-habisan tanpa pemberontakan. Tapi dimana pun Alexa akan melancarkan rencananya, pasti Varo akan datang. Itulah yang membuatnya semakin geram dengan Fania yang selalu mendapat perhatian penuh dari Varo. Sedangkan ia tidak sama sekali.
dan hari ini, Fania akan menunjukkan kepada Alexa seperti apa dia sekarang. Fania berdiri menatap Alexa datar, kemudian senyum miring tercetak di bibir Fania. Ia tidak akan menangis di sudut kamarnya setelah mendapat perlakuan buruk dari kakaknya itu, tapi ia akan menantang Alexa.
"Gue rasa gue gak akan kalah sama lo lagi! Yoana Alexa!" Ucapnya sambil mengeja tiap suku kata pada nama Alexa.
Alexa langsung menggebrak meja dan melemparkan tatapan tajam kearah Fania. yang ditatap hanya memasang wajah datarnya. Alexa semakin geram dengan Fania. Walaupun mereka punya hubungan darah, bukan berarti mereka bisa bersatu.
"Sebesar apa nyali lo buat ngelawan gue ha?" Ucapnya sambil menepuk pipi halus Fania. Dengan cepat Fania langsung mencengkram erat-erat tangan Alexa, membuatnya merintih. Tapi rintihan itu berubah menjadi senyum licik.
"Sayangnya, gue bukan Fania yang lemah!" ucapnya sambil melemparkan tangan Alexa. Pertengkaran mereka hanyalah pertengkaran kecil, tapi kedua nya saling meremehkan dan menyulut emosi keduanya.
Fania langsung duduk di bangkunya tanpa menghiraukan Alexa yang memerah karena marah. Alexa menarik tangan Fania dan mendorongnya sampai membentur tembok di belakangnya dengan keras, membuat Fania merintih dan mencekik leher Fania pelan, yang pasti tidak akan menyakiti gadis itu. Karena jika setitik saja Fania terluka karena Alexa, pasti Varo tidak akan mengampuninya.
"lo pikir lo siapa? Nantangin gue?" Ucapnya, lalu menjauhkan tangannya dari Fania.
"Gue Ghysta Fania Adela K. kenapa? Gue gak akan kalah gitu aja sama lo dan gue bakal liat sendiri lo yang hancur karena reputasi lo yang ada di puncak, lalu wusssh!!! Jatuh dan hancur." balasnya masih dengan nada yang meremehkan.
Sebuah tamparan mendarat mulus di pipi Fania, meninggalkan bekas memerah. Fania yang merasakan pipinya terasa sakit, langsung memeganginya. Alexa sudah kehabisan kesabaran. Fania yang ia kira bakal menangis didepannya, ternyata malah menantangnya.
"Denger ya! reputasi gue gak akan hancur cuma karna cewek sialan kayak lo!" Ucap Alexa dan berlalu meninggalkan Fania.
Ketiga teman Fania bingung melihat apa yang barusan terjadi. Kejadian seperti itu tidak pernah terjadi, dan ini yang pertama kalinya dan akan berlanjut. Fania menatap punggung Alexa dengan tatapan tajam. Ia rasa Alexa harus merasakan bagaimana rasanya kalah di depan banyak orang.
Rayna menghampiri Fania. " lo nggak papa kan?" Tanya nya. Fania mengangguk.
"Gila lo berani banget sama si Alexa, padahal lo murid baru, ditambah lagi lo masih junior. gila banget gue salut deh sama lo" ujar Tari.
"Ini pertama kalinya lho ada yang berani ngelawan Si Alexa!" seru Shyla. Rayna danTari mengangguk.
"Alexa dulu sering ngebully gue, tapi sekarang nggak lagi!" ucap Fania. Ia kembali meminum orange juice nya.
***
Fania berada di meja makan bersama keluarganya, termasuk Alexa. Mereka berbincang bincang tentang sekolah mereka. Kecuali tentang hubungan antara Alexa dan Fania. orang tuanya sudah mengetahui hubungan di keduanya. dan mereka hanya membiarkan semua berjalan sesuai kemauan mereka. Mereka berdua sudah besar dan seharusnya mereka sudah bisa menyelesaikan masalah masing-masing. Hanya saja kedua orang tuanya tidak mengetahui seberapa parahnya hubungan mereka berdua saat di sekolah.
--**--
New story.
26 Nov 2016.
-RachmatiaAuthor-
KAMU SEDANG MEMBACA
falling in love?
Fiksi RemajaGhysta Fania Adela Kleyson hanya percaya bahwa takdir baik memihaknya. Ia tidak selalu menjadi gadis yang lemah, ada masanya jika pada nantinya ia akan berubah. Fania yang polos kini tidak ada lagi. Tentang cinta. Fania tidak begitu percaya dengan h...