"Aku benar benar akan mati sekarang." Ucap Lyra sambil melangkahkan kakinya ke tangga selanjutnya. Rasanya sudah ribuan tangga yang sudah di laluinya untuk menuju lantai 5, namun tetap saja dia masih berada di lantai 3.
Lyra mengistirahatkan dirinya sejenak di pinggiran tangga. Lyra tidak menyangka bahwa mati listrik dapat mengubah segalanya, sekarang dia harus berjalan dari lantai dasar ke lantai 5 dimana apartement yang dibaginya oleh kekasihnya Hong Jisoo terletak.
"Aku kira semua apartemen memiliki system listrik cadangan" Keluh Lyrah sambil melihat ke sekelilingnya, dia hanya mendapati deretan tangga yang sangat banyak.
'Dimana listrik ketika aku membutuhkannya?'
Lyra mengacak ngacak tasnya untuk mencari air mineral yang mungkin saja masih tersisa untuknya, dia menyingkirkan kertas kertas tugas yang diberikan oleh dosen tyrant fakultas Arsitektur yang tdak lain adalah Kim Taehyung. Dosennya itu memang tampan tapi jika sudah menyangkut tugas dia tidak akan setengah - setengah.
"Ya sudahlah aku jalan lagi saja" ucapnya dengan kecewa ketika dia malah menemukan botol kosong di dalam tasnya.
Lyra masih terus melangkahkan kakinya menuju tangga-tangga selanjutnya ketika dia teringat akan kekasihnya Hong Jisoo, dia merindukan namja yang terkadang bisa menjadi sangat manja walaupun dia berprofesi sebagai dosen muda.
"Aku merindukan mu Jisoo-yah..." Ucap Lyra, dan entah kenapa memikirkan Jisoo membuatnya teringat akan Ice Cream yang disimpannya di kulkas kemarin. Lyra langsung mempercepat langkahnya ,dia tidak sabar untuk memakan Ice Cream nya itu.
"Awas saja jika dia memakan Ice Cream ku,kemarin dia sudah menghabiskan ramyun ku!" Ujar Lyra, dia meraih gagang pintu dan langsung melenggang masuk. Akhirnya dia sampai di kamarnya. Lyra baru selesai menaruh sepatunya di rak ketika seseorang menepuk punggungnya. Lyra membalikan badannya untuk mengetahui siapa yang baru saja menepuk bahunya, ternyata orang itu adalah Jisoo.
Lyra mengamati kekasihnya dari kepala hingga ke kakinya, Jisoo sudah terlihat sangat rapih dengan rambut yang sudah di tata dan sweater tebal Pink yang terlihat sangat cocok dikenakannya. Yang membuat semua ini tidak wajar adalah karena sekarang jam 9 malam.
"Kau mau kemana?kenapa rapih sekali?" tanya Lyra yang tidak bisa menahan hasrat untuk mecubit pipi kekasihnya itu,jujur saja Jisoo terlihat sangat lucu dalam Pink sweater.
"Aku akan bertemu dengan Kihyun, dia baru pulang ke korea" ucap Jisoo sambil membuka gagang pintu dan hendak keluar, tapi terhenti karena melihat muka sedih dan kelelahan Lyra.
"Kau meninggalkan ku" Ucap Lyra singkat,tapi jelas sekali dia kecewa.
"Maafkan aku chagi, Aku janji tidak akan lama " Ucap Jisoo sambil mengedipkan sebelah matanya kemadian ia mengusap rambut hitam Lyra dan mencium bibir kekasihya itu. Ciuman itu tidak bertahan lama karena Jisoo sadar bahwa dia sedang dikejar oleh waktu dan Lyra yang sudah kelelahan.
"Kenapa kau terasa seperti strawberry jisoo oppa?"
"Umm,tadi aku habis makan pe-permen sayang"Ucap Jisoo kemudian mengalihkan pandangannya dari Lyra.
"Aku kira kau tidak suka permen " Ucap Lyra yang mulai curiga sambil berkacak pinggang
"Aku akan cepat kembali, jangan khawatir" Ucapnya sambil menunjukan senyuman yang selalu berhasil meluluhkan hati Lyra. Jisoo langsung menutup pintu yang sekarang sudah memisahkan dirinya dan Lyra yang berada di sisi lain pintu.
"Ya sudahlah aku akan makan ice cream ku saja" Ucap Lyra sambil berjalan ke dapur. Bukannya mendapati Ice Cream nya di kulkas dia malah menemuka cup Ice Cream nya di tempat sampah. Lyra langsung bergegas menyambar tasnya di meja tamu dan mengambil ponselnya. Lyra langsung menelfon nomer yang sudah sangat dia hafal dan yang sekarang dia tuduh sebagai pelaku kejahatan.
"Yeobseyo..." Ucap Jisoo dari seberang sambungan.
"Kau bukan makan permen tadi!tapi kau memakan ice cream ku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Shortfic
أدب الهواةCuma kumpulan Shortfic dari para Oppa oppa seventeen 😜. I'm still a newbie so please bare with all of my typos and stuff. Hope u like it :v