S.coups-Dream

426 49 11
                                    

Eunsoo kembali mencoba untuk mengintip dari balik pintu besar di hadapannya, para wanita terlihat rapih dalam busana putih. Dan para pria yang menggunakan busana hitam, termasuk ayahnya. Eunsoo  kembali meremas gaun putihnya, dia gugup sekali.

'Bagaimana kalau aku jatuh saat berjalan nanti?' batinnya. Dia kembali mengecheck gaunnya. Gaun itu terlihat indah karena kekasihnya Seungcheol yang memilihkannya untuk hari istimewa mereka. Hari yang hanya akan terjadi sekali seumur hidupnya, akhir bahagianya dengan Seungcheol. Yap apalagi kalau bukan pernikahan.

"Kau siap?" Ucap Ayahnya sambil menekuk lengan kirinya ke depan ,mengisyaratkan Eunsoo untuk menyelipkan lengan kanannya disana .

"Aku gugup sekali ayah, dan korset ini berusaha membunuhku". Ucapan Eunsoo tadi sukses membuat pria disampingnya itu tertawa,melihat senyuman ayahnya membuat Eunsoo tidak terlalu gugup lagi.

"Tenang saja nak,kau akan baik baik saja. Ibu mu dan kakek mu dulu juga berdiri di tempat ini ketika dia akan menikah dengan ayah. Dan kau akan berdiri di tempatnya nanti di altar" Ucap Ayahnya yang jadi teringat akan pernikahannya dulu.

"Baiklah aku siap"

Pintu besar di hadapannya itu terbuka dengan perlahan menampilkan orang orang yang sudah duduk di kursi mereka,menghadap altar. Dan di atas altar berdirilah kekasihnya Seungcheol. Dia terlihat mempesona sampai rasanya jantung Eunsoo akan meloncat keluar dari dadanya.

'Siapa yang menyulap laki laki bodoh itu menjadi sangat tampan?'

Eunsoo dapat melihat Seungcheol tersenyum dari ujung sana, tidak Eunsoo merasakannya tersenyum.

'Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihatnya tersenyum' Batin Eunsoo Tanpa terasa air mata langsung meluncur dari matanya ke pipinya yang sudah diberi bedak itu. Eunsoo langsung mengusap air matanya, dia tidak ingin ayahnya atau orang lain melihatnya menangis di hari pernikahannya.

Eunsoo mulai melangkahkan kakinya ,baru saja kakinya akan menyentuh karpet altar ketika...

KRIIIIIING!!!

Eunsoo meraba raba nakas di samping tempat tidurnya sampai dia menemukan jam Waker yang sedari tadi sudah berusaha mebangunkannya. Dilihatnya jam itu dan terpampang lah tulisan 7.30

Ternyata hanya mimpi.

Eunsoo bangun dari kasurnya dan hendak pergi kekamar mandi untuk mencuci mukanya,ketika dia dihentikan oleh pemandangan gaun putih yang tergantung di pintu kamarnya.

***

"Eunsoo-ya kau mau kemana? Kita harus bergegas mengembalikan-"

"Nanti saja ,aku harus melakukan sesuatu dulu" Ucap Eunsoo yang sedang mengenakan jaket hitamnya. Dia sudah terlihat rapih dengan rambut hitam yang diikat ekor kuda dengan celana dan jaket hitam yang sudah membalut tubuhnya.

"Memangnya kau mau kemana?" tanya nyonya Hwang dari dapur.

"Pemakaman" Ucap Eunsoo sambil menutup pintu rumah.

Eunsoo sudah sampai di pemakaman kota Daegu. Dia berjalan melewati makam makam yang sudah tua dan suram . Langkahnya terhenti di depan makam yang terlihat masih baru, walaupun banyak bunga yang menutupi nisan makam itu tapi Eunsoo tidak perlu melihat nisannya untuk mengetahui nama sang pemilik makam. Eunsoo mengusap nisan makam itu dan menyingkirkan bunga bunga yang menutupi nisan lalu menngantikannya dengan bunga yang dibelinya dijalan. Eunsoo melihat kesekitarnya untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang mengawasinya.

"Hey,kau tau apa?tadi malam aku mempikan mu". Ucap Eunsoo,tenggorokannya terasa seperti tercekat dan kakinya mulai melemas. Dia membungkukkan badannya dan mengusap nisan di hadapannya itu.

"Aku memimpikan pernikahan kita" Ucapnya sambil mengusap nisan dengan nama CHOI SEUNGCHEOL diatasnya.

"Rasanya seperti mimpi,dan itu sangat menyakitkan" Ucap Eunsoo .

"Kenapa kau harus pergi di hari pernikahan kita?"

..................................................................................

Aaaa first fanfic kinda nervous actually XD, so what do you think?

maaf ya kalau banyak typo keseringan typo kadang kadang maklum lah newbie :v

Seventeen ShortficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang